JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperkuat komitmennya sebagai Subholding Gas Pertamina dalam menghadirkan energi yang lebih bersih dan efisien bagi masyarakat Indonesia.
Salah satu langkah konkret yang ditempuh adalah dengan memperluas pemanfaatan Compressed Natural Gas (CNG) sebagai alternatif energi yang aman, ekonomis, dan ramah lingkungan.
Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menegaskan bahwa perusahaan siap berperan aktif dalam membangun ekosistem energi nasional berbasis gas bumi.
Menurutnya, PGN memiliki pengalaman panjang, infrastruktur yang handal, serta keahlian teknis dalam mendistribusikan gas bumi ke berbagai sektor pelanggan di seluruh Indonesia.
“Sebagai bagian dari ekosistem energi nasional, PGN siap berperan aktif dalam pengembangan CNG sebagai solusi energi nasional yang efisien, aman, dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa langkah ini menjadi bentuk komitmen PGN untuk memastikan ketersediaan energi bersih yang dapat diakses masyarakat luas, termasuk sektor industri dan transportasi.
PGN Gagas Perluas Layanan Gaslink dan Gasku di Berbagai Daerah
Melalui anak usahanya, PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas), layanan CNG dikembangkan secara intensif di berbagai wilayah Indonesia.
PGN Gagas mengelola dua produk utama, yaitu Gaslink untuk kebutuhan industri, komersial, dan retail, serta Gasku untuk mendukung transportasi darat melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).
Hingga September 2025, PGN Gagas telah mengoperasikan 14 SPBG yang tersebar di 7 provinsi di Indonesia.
Rata-rata, setiap hari tercatat sekitar 2.200 kendaraan melakukan pengisian bahan bakar gas di jaringan SPBG tersebut.
Total penyaluran bahan bakar gas (BBG) untuk sektor transportasi mencapai 1,63 BBTUD pada September 2025.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dan menjadi indikator bahwa masyarakat semakin terbuka terhadap penggunaan energi alternatif berbasis gas bumi.
Sementara itu, pelanggan Gaslink hingga periode yang sama telah mencapai sekitar 600 pelanggan aktif.
Penyaluran CNG kepada pelanggan Gaslink tercatat sebesar 10,85 BBTUD, meliputi sektor industri, hotel, kafe, serta restoran (horeka).
CNG juga dimanfaatkan dalam proyek strategis pemerintah, khususnya untuk penyediaan energi bagi dapur layanan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program tersebut berjalan di tiga daerah, yaitu Batam, Bogor, dan Boyolali, sebagai wujud sinergi antara pemerintah dan PGN dalam meningkatkan ketahanan energi nasional.
Pembangunan Mother Station Medan Jadi Bukti Komitmen Ekspansi PGN
Pada September 2025, PGN Gagas mulai membangun Mother Station (MS) CNG Medan dengan kapasitas 1 MMSCFD.
Fasilitas ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gas di sektor industri, komersial, dan UMKM di wilayah Sumatera Utara.
Pembangunan Mother Station tersebut diharapkan dapat mendorong potensi pemanfaatan gas hingga 4,48 BBTUD.
Langkah ini menjadi bukti keseriusan PGN dalam memperluas jangkauan layanan dan menghadirkan energi bersih di luar wilayah yang sudah terhubung jaringan pipa gas bumi.
Fajriyah menjelaskan bahwa pengembangan infrastruktur ini merupakan bagian dari strategi besar PGN untuk mendukung transisi energi nasional.
Dengan adanya sistem CNG, masyarakat yang belum terlayani jaringan pipa gas tetap bisa merasakan manfaat energi bersih dengan harga yang terjangkau.
“PGN terus mengembangkan infrastruktur untuk menyalurkan CNG ke pelanggan yang belum terhubung langsung dengan pipa gas bumi,” jelas Fajriyah.
Ia menegaskan, keberadaan CNG menjadi solusi bagi banyak daerah yang belum memiliki jaringan gas terintegrasi, tanpa harus mengorbankan efisiensi maupun aspek lingkungan.
Dukungan Pemerintah dan Sinergi untuk Wujudkan Transisi Energi Nasional
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan apresiasi atas langkah PGN dalam mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi melalui CNG.
Menurutnya, pemanfaatan CNG berkontribusi signifikan terhadap penghematan devisa negara karena sumber energi ini berasal dari dalam negeri.
Ia menambahkan, ketergantungan Indonesia terhadap energi impor masih tinggi, sehingga inisiatif seperti CNG dapat membantu memperkuat kemandirian energi nasional.
Selain itu, penggunaan CNG juga mendorong pencapaian target Net Zero Emission yang telah dicanangkan pemerintah untuk tahun-tahun mendatang.
“Pemanfaatan CNG akan membantu keuangan negara, karena sumber gasnya berasal dari dalam negeri,” ujar Bahlil.
Pernyataan ini menegaskan bahwa transisi energi berbasis gas bumi menjadi langkah strategis dalam menekan defisit energi impor.
PGN pun menegaskan siap menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan layanan CNG secara nasional.
“PGN siap berkolaborasi dalam mengoptimalkan pemanfaatan CNG secara nasional,” tutur Fajriyah menegaskan kembali komitmen perusahaan.
Ia menambahkan, kemitraan strategis yang saling menguntungkan sangat dibutuhkan agar manfaat gas bumi dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.
Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta, transisi energi nasional dapat berjalan lebih cepat dan terukur.
CNG Sebagai Pilar Energi Bersih Masa Depan Indonesia
Peran CNG tidak hanya sebagai solusi jangka pendek untuk efisiensi energi, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang menuju kemandirian energi nasional.
Pemanfaatan gas bumi dalam bentuk terkompresi mampu menekan emisi karbon sekaligus meningkatkan keandalan pasokan energi di berbagai sektor.
Sebagai bagian dari keluarga besar Pertamina Group, PGN berada di posisi strategis untuk memperluas jangkauan layanan energi berbasis gas ke seluruh pelosok negeri.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga mendukung transformasi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Dengan ekosistem yang semakin matang, CNG akan menjadi fondasi penting dalam memperkuat transisi energi bersih di Indonesia.
Melalui sinergi, inovasi, dan investasi berkelanjutan, PGN optimistis dapat terus menghadirkan solusi energi yang efisien, aman, serta ramah lingkungan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
