Batu Bara

Harga Batu Bara Desember 2025 Periode Pertama: Kalori Tinggi Turun, Lainnya Menguat

Harga Batu Bara Desember 2025 Periode Pertama: Kalori Tinggi Turun, Lainnya Menguat
Harga Batu Bara Desember 2025 Periode Pertama: Kalori Tinggi Turun, Lainnya Menguat

JAKARTA - Harga Batu Bara Acuan (HBA) periode pertama Desember 2025 menunjukkan tren mayoritas menguat. Hanya HBA untuk batu bara kalori tinggi yang mengalami penurunan, sedangkan jenis lainnya mengalami kenaikan tipis.

Keputusan ini ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 388.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan untuk periode pertama bulan Desember 2025. Penetapan ini menjadi dasar perhitungan harga patokan batu bara (HPB) bulan ini.

HBA untuk batu bara kalori tinggi dengan kesetaraan nilai kalori 6.322 kcal/kg GAR ditetapkan pada level US$98,26 per ton. Harga ini turun dari periode kedua November 2025 yang berada di angka US$102,03 per ton, mencerminkan penyesuaian pasar global terhadap permintaan dan pasokan.

Sementara itu, HBA untuk batu bara dengan nilai kalori 5.300 kcal/kg GAR mengalami kenaikan tipis menjadi US$67,99 per ton. Sebelumnya, harga periode kedua November tercatat sebesar US$67,22 per ton, menunjukkan stabilitas relatif pada kelas kalori menengah.

HBA Batu Bara Rendah Terus Meningkat Tipis

Batu bara dengan kesetaraan nilai kalori 4.100 kcal/kg GAR dipatok US$44,37 per ton pada periode pertama Desember 2025. Angka ini naik tipis dari posisi sebelumnya pada November 2025 yang tercatat US$44,29 per ton, menandakan permintaan batu bara kelas rendah tetap stabil.

HBA untuk batu bara nilai kalori 3.400 kcal/kg GAR juga mengalami penguatan menjadi US$34,15 per ton. Harga ini naik dari periode kedua November 2025 yang berada di angka US$33,88 per ton, memperlihatkan tren positif untuk segmen batu bara kalori rendah.

Pergerakan harga ini turut dipengaruhi oleh fluktuasi pasar global dan kebutuhan energi industri. Kenaikan dan penurunan tipis pada beberapa kalori menunjukkan dinamika harga batu bara yang masih sensitif terhadap permintaan ekspor dan kondisi produksi domestik.

HBA Desember 2025 periode pertama juga menjadi acuan bagi penghitungan harga patokan batu bara (HPB) di Indonesia. Hal ini memastikan bahwa harga jual ke pasar domestik maupun internasional mengikuti acuan resmi pemerintah.

Harga Mineral Logam Acuan (HMA) Sebagian Melemah

Selain HBA, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga menetapkan Harga Mineral Acuan (HMA) untuk berbagai komoditas mineral pada periode pertama Desember 2025. Penetapan ini menjadi acuan penting bagi industri pertambangan dan perdagangan mineral di Indonesia.

HMA nikel ditetapkan pada level US$14.666,67/dmt, turun dibandingkan periode kedua November 2025 sebesar US$14.998,67/dmt. Sementara itu, HMA aluminium melemah menjadi US$2.816,67/dmt dari posisi sebelumnya US$2.847,17/dmt.

HMA tembaga juga mengalami penurunan tipis menjadi US$10.775,1/dmt. Angka ini turun dari periode kedua November 2025 yang berada di angka US$10.782,53/dmt, mencerminkan koreksi harga seiring perubahan permintaan global.

Penetapan HBA dan HMA dilakukan dua kali dalam sebulan, yakni setiap tanggal 1 dan 15. Sistem ini memungkinkan pemerintah melakukan penyesuaian harga secara periodik sesuai kondisi pasar dan dinamika perdagangan internasional.

Dampak HBA Terhadap Industri dan Pasar Domestik

Penurunan HBA batu bara kalori tinggi dapat memengaruhi keputusan ekspor dan harga jual ke industri domestik. Sedangkan penguatan pada batu bara kalori menengah dan rendah memberi sinyal stabilitas bagi pasokan energi industri lokal.

HBA juga menjadi indikator penting bagi pelaku usaha dalam menyusun strategi produksi dan distribusi. Industri batu bara, termasuk perusahaan BUMN dan swasta, dapat menyesuaikan harga jual sesuai HBA terbaru agar tetap kompetitif.

Bagi pemerintah, HBA berfungsi sebagai instrumen pengendalian harga batubara di pasar domestik. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan produsen, konsumen, dan kebutuhan energi nasional.

Tren HBA dan HMA periode pertama Desember 2025 menunjukkan ketergantungan harga batu bara dan mineral logam pada permintaan global. Pergerakan harga kalori tinggi yang turun menjadi perhatian khusus bagi eksportir, sementara kenaikan tipis kalori rendah menandakan permintaan domestik tetap terjaga.

Keputusan Menteri ESDM Nomor 388 dan Nomor 80.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang HBA dan HMA memberi kepastian hukum bagi industri pertambangan. Kepastian ini diharapkan mendukung stabilitas pasar serta mendorong investasi di sektor energi dan mineral.

Secara keseluruhan, HBA Desember 2025 periode pertama mencerminkan tren harga batu bara yang beragam. Penurunan kalori tinggi dan penguatan kalori rendah menjadi sinyal bagi pelaku pasar untuk menyesuaikan strategi bisnis dalam menghadapi permintaan global dan domestik.

Selain menjadi acuan harga, HBA juga berdampak pada perhitungan royalti dan pajak bagi perusahaan pertambangan. Kenaikan atau penurunan HBA akan memengaruhi penerimaan negara sekaligus daya saing industri dalam pasar internasional.

Dengan penetapan HBA dan HMA yang rutin setiap bulan, pemerintah memastikan harga komoditas energi dan mineral tetap mengikuti dinamika pasar global. Kebijakan ini juga membantu mengantisipasi volatilitas harga yang dapat memengaruhi stabilitas ekonomi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index