JAKARTA - Bagi pelaku UMKM yang membutuhkan modal tambahan untuk usaha, KUR BNI menawarkan bunga rendah dan tenor fleksibel. Program ini dirancang untuk membantu pengembangan usaha produktif, baik untuk kebutuhan operasional maupun investasi jangka panjang.
BNI menyediakan KUR dengan plafon hingga Rp 500 juta, dengan jangka waktu pengembalian hingga 3 tahun untuk Kredit Modal Kerja dan 5 tahun untuk Kredit Investasi. Seluruh proses pengajuan bisa dilakukan secara online maupun offline, mempermudah nasabah memperoleh dana cepat.
Dengan kemudahan akses dan bunga efektif 9% per tahun, KUR BNI menjadi favorit banyak pelaku usaha kecil. Program ini membantu UMKM tetap kompetitif dan menjaga arus kas tetap sehat di tengah persaingan pasar.
Tabel Angsuran KUR BNI 2025
Berikut simulasi angsuran KUR BNI berdasarkan plafon pinjaman dan tenor cicilan:
| Plafon Pinjaman | 12 Bulan | 24 Bulan | 36 Bulan | 48 Bulan | 60 Bulan |
|---|---|---|---|---|---|
| Rp 25 juta | Rp 2.186.287 | Rp 1.142.119 | Rp 794.993 | Rp 622.126 | Rp 518.959 |
| Rp 50 juta | Rp 4.372.574 | Rp 2.284.237 | Rp 1.589.987 | Rp 1.244.252 | Rp 1.037.918 |
| Rp 100 juta | Rp 8.745.148 | Rp 4.568.474 | Rp 3.179.973 | Rp 2.488.504 | Rp 2.075.836 |
| Rp 200 juta | Rp 17.490.295 | Rp 9.136.948 | Rp 6.359.947 | Rp 4.977.008 | Rp 4.151.671 |
| Rp 300 juta | Rp 26.235.443 | Rp 13.705.423 | Rp 9.539.920 | Rp 7.465.513 | Rp 6.227.507 |
| Rp 400 juta | Rp 34.980.591 | Rp 18.273.897 | Rp 12.719.893 | Rp 9.954.017 | Rp 8.303.342 |
| Rp 500 juta | Rp 43.725.738 | Rp 22.842.371 | Rp 15.899.866 | Rp 12.442.521 | Rp 10.379.178 |
Tabel ini memudahkan UMKM menyesuaikan cicilan dengan kemampuan keuangan. Pilihan tenor panjang akan meringankan beban bulanan, sedangkan tenor pendek mempercepat pelunasan kredit.
Syarat Pengajuan KUR BNI 2025
Pengajuan KUR BNI dapat dilakukan oleh Warga Negara Indonesia dengan usia minimal 21 tahun atau sudah menikah. Usaha minimal berjalan selama 6 bulan dan calon debitur tidak sedang menerima kredit dari bank lain.
Untuk pengajuan perorangan, dokumen yang diperlukan antara lain fotokopi e-KTP, KK, surat nikah (jika di bawah 21 tahun), surat izin usaha mikro kecil (IUMK) atau surat keterangan usaha dari kelurahan, serta dokumen jaminan dan NPWP untuk pinjaman di atas Rp 50 juta.
Bagi badan usaha, dokumen yang dibutuhkan meliputi fotokopi e-KTP dan KK pemilik, fotokopi surat izin usaha atau keterangan usaha dari kelurahan, serta dokumen jaminan dan NPWP untuk pinjaman di atas Rp 50 juta.
Memenuhi syarat dokumen sejak awal sangat penting agar proses verifikasi dan pencairan berjalan cepat. Hal ini juga mengurangi risiko pengajuan ditunda karena dokumen tidak lengkap.
Cara Pengajuan KUR BNI
Pengajuan KUR BNI dapat dilakukan online melalui laman eform.bni.co.id. Nasabah tinggal membaca syarat dan ketentuan, mengisi data diri dan usaha lengkap, lalu menunggu proses verifikasi dan survei selama 3–7 hari kerja.
Jika disetujui, nasabah akan dihubungi untuk tanda tangan perjanjian kredit. Proses online ini menghemat waktu dan mempermudah akses bagi pelaku usaha di seluruh Indonesia.
Selain itu, pengajuan offline juga tetap tersedia di kantor cabang BNI. Nasabah cukup membawa dokumen persyaratan, mengisi formulir pengajuan di customer service, dan menyerahkan dokumen agunan jika dibutuhkan.
Pihak BNI akan melakukan survei lokasi usaha untuk memastikan kelayakan kredit. Proses persetujuan biasanya memakan waktu 3–7 hari kerja, sama seperti pengajuan online.
Manfaat KUR BNI untuk UMKM
KUR BNI membantu UMKM menjaga arus kas dan menambah modal operasional atau investasi. Dana pinjaman dapat digunakan untuk membeli bahan baku, memperluas kapasitas produksi, atau membeli mesin baru.
Dengan cicilan ringan dan tenor fleksibel, pelaku usaha bisa fokus pada pengembangan usaha tanpa terbebani tekanan finansial. Modal tambahan ini juga membantu meningkatkan daya saing UMKM menghadapi permintaan pasar yang meningkat.
Selain itu, penggunaan KUR BNI dapat membuka peluang bagi UMKM untuk memperluas jaringan bisnis. Dengan modal lebih, usaha dapat mempekerjakan tenaga tambahan dan membeli kebutuhan operasional dari supplier lokal, sehingga turut mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.