JAKARTA - Upaya untuk menjaga stabilitas investasi kembali menjadi prioritas Dana Pensiun BCA (Dapen BCA) setelah memasuki awal Desember 2025. Langkah strategis diterapkan untuk memastikan portofolio tetap adaptif menghadapi perubahan kondisi pasar dan tren penurunan yield yang sedang berlangsung.
Direktur Utama Dana Pensiun BCA Budi Sutrisno menekankan bahwa optimalisasi portofolio pendapatan tetap menjadi fokus utama. Upaya tersebut dilakukan dengan memanfaatkan momentum penurunan yield yang memberikan ruang seleksi lebih strategis dalam memilih seri Surat Berharga Negara (SBN) yang dapat menghadirkan keseimbangan terbaik antara imbal hasil dan risiko.
Ia menyampaikan bahwa strategi tersebut dilakukan secara hati-hati agar setiap instrumen yang dipilih selaras dengan tujuan jangka panjang Dapen BCA. Pendekatan selektif dianggap penting mengingat kondisi pasar obligasi yang terus bergerak dan menuntut kejelian dalam mengukur potensi serta dampaknya terhadap nilai portofolio.
"Ditambah, manajemen juga melakukan diversifikasi terukur pada obligasi korporasi berfundamental kuat untuk memperoleh tambahan yield yang aman secara jangka panjang," ungkapnya pada Senin, 1 Desember 2025. Pernyataan itu menggambarkan bagaimana diversifikasi tetap menjadi dasar dalam penguatan struktur investasi Dapen BCA.
Diversifikasi obligasi korporasi dinilai mampu memberikan kontribusi tambahan yang stabil seiring fundamental emiten yang menjadi pertimbangan utama. Pendekatan itu memungkinkan Dapen BCA mempertahankan kinerja investasi yang solid tanpa mengambil risiko berlebihan pada segmen pasar tertentu.
Instrumen Pasar Uang Tetap Menjadi Penopang Likuiditas
Selain memperkuat instrumen pendapatan tetap, pengelolaan likuiditas juga menjadi bagian strategis dalam mengamankan arus kas. Budi menjelaskan bahwa dana likuiditas ditempatkan pada instrumen pasar uang yang menawarkan imbal hasil kompetitif untuk menjaga kualitas pengelolaan dana.
Instrumen tersebut mencakup deposito perbankan dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang selama ini digunakan sebagai pilihan utama untuk menjaga stabilitas imbal hasil likuiditas. Kedua instrumen dinilai mampu memberikan return yang menarik tanpa menimbulkan volatilitas berlebih.
Dia menambahkan bahwa portofolio penempatan langsung terus dioptimalkan dengan tujuan menjaga arus kas tetap stabil. Upaya ini juga dilakukan untuk memastikan kontribusi terhadap hasil investasi dapat diberikan secara konsisten sepanjang periode tahun berjalan.
Langkah tersebut selaras dengan langkah konservatif yang diterapkan mengingat dana pensiun memiliki karakteristik risiko yang harus dijaga tetap seimbang. Strategi terpadu ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan kinerja investasi sekaligus mendukung tujuan jangka panjang Dapen BCA.
Adapun seluruh strategi yang telah disusun diarahkan untuk menjaga kinerja investasi tetap sejalan dengan tingkatan risiko yang melekat pada pengelolaan milik Dana Pensiun BCA. Penyesuaian strategi dilakukan mengikuti perubahan kondisi ekonomi dan dinamika pasar obligasi di Indonesia.
Porsi SBN Mendominasi Portofolio Dana Pensiun BCA
Dalam gambaran portofolio terbaru, penempatan terbesar dalam struktur investasi Dapen BCA masih didominasi oleh Surat Berharga Negara. Budi menyebut bahwa komposisi SBN mencapai 37,9 persen per Oktober 2025.
Penempatan besar pada SBN dianggap selaras dengan kebijakan arahan investasi yang telah ditetapkan sesuai dengan profil risiko. SBN dianggap sebagai instrumen utama yang membantu stabilisasi portofolio terutama karena volatilitasnya relatif terkendali dibandingkan instrumen berisiko lebih tinggi.
Instrumen SBN yang dipilih juga memberikan keandalan dalam hal imbal hasil yang sesuai target konservatif dana pensiun. Dengan fluktuasi yield yang mengalami penurunan, portofolio pendapatan tetap berbasis SBN memperoleh keuntungan berupa kenaikan nilai wajar.
Hal tersebut memperkuat posisi pendapatan tetap sebagai pilar utama dalam strategi Dapen BCA. Penempatan yang konsisten pada instrumen ini juga dianggap membantu memberikan fondasi stabil dalam menghadapi perubahan ekonomi makro.
Sementara itu, diversifikasi instrumen tetap dilakukan agar penempatan tidak terfokus hanya pada satu jenis aset. Upaya ini mencerminkan prinsip kehati-hatian yang menjadi pedoman dalam strategi investasi jangka panjang Dapen BCA.
Kinerja RoI Dapen BCA Mengalami Peningkatan Positif
Di tengah penyesuaian strategi yang dilakukan sepanjang tahun, Dapen BCA melaporkan Return on Investment (RoI) yang cukup menggembirakan. Budi menyebutkan bahwa Dapen BCA mencatatkan RoI sebesar 6,79 persen pada kuartal III tahun 2025.
Angka tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang berada di posisi 6,35 persen. Peningkatan tersebut menjadi sinyal positif bahwa strategi investasi yang diterapkan memberikan dampak nyata terhadap kinerja portofolio.
Budi menjelaskan bahwa kenaikan tersebut didorong oleh penurunan yield SBN yang memberikan keuntungan pada portofolio pendapatan tetap. Penurunan yield menyebabkan nilai wajar SBN meningkat sehingga memberi kontribusi signifikan terhadap akumulasi kinerja investasi.
"Kenaikan pada nilai wajar portofolio pendapatan tetap memberikan kontribusi positif terhadap keseluruhan kinerja investasi Dapen BCA," ujar Budi. Pernyataan ini menggambarkan bagaimana pergerakan pasar obligasi menjadi faktor utama dalam pencapaian kinerja positif tersebut.
Kenaikan RoI tersebut juga mencerminkan efektivitas strategi diversifikasi yang dilakukan sepanjang tahun 2025. Terbukti, penempatan pada obligasi korporasi dan instrumen pasar uang turut memberikan kontribusi tambahan terhadap stabilitas portofolio.
Pencapaian kinerja tersebut diharapkan dapat terus meningkat seiring pasar yang dinilai masih memiliki peluang positif. Hal ini membuat Dapen BCA tetap fokus mengelola portofolio secara hati-hati namun adaptif mengikuti momentum pasar.
Strategi penguatan portofolio tetap diprioritaskan agar Dapen BCA mampu menopang manfaat pensiun jangka panjang dengan risiko terkendali. Di tengah fluktuasi ekonomi, pendekatan konservatif yang dipadukan seleksi aktif tetap menjadi kunci dalam menjaga kinerja investasi.
Konsistensi Strategi Jadi Pilar Penguatan Kinerja
Melihat pencapaian yang positif, Dapen BCA menegaskan bahwa konsistensi dalam pengelolaan portofolio tetap menjadi dasar pengambilan keputusan investasi. Stabilitas jangka panjang menjadi tujuan utama yang ingin dicapai melalui strategi terukur.
Pendekatan komprehensif melalui diversifikasi dan seleksi instrumen yang tepat membantu mengurangi risiko yang tidak perlu. Dengan demikian, portofolio dapat berkembang secara berkelanjutan mengikuti dinamika pasar.
Kinerja yang meningkat pada kuartal III 2025 menjadi bukti bahwa langkah strategi pengelolaan yang dilakukan memiliki efektivitas tinggi. Momentum tersebut akan menjadi pedoman dalam menyusun strategi memasuki tahun 2026.