Migas

BPH Migas Pastikan Ketersediaan BBM Aman Saat Pemulihan Wilayah Banjir Aceh

BPH Migas Pastikan Ketersediaan BBM Aman Saat Pemulihan Wilayah Banjir Aceh
BPH Migas Pastikan Ketersediaan BBM Aman Saat Pemulihan Wilayah Banjir Aceh

JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengawal proses mitigasi untuk memastikan ketersediaan serta pendistribusian BBM di wilayah terdampak bencana Provinsi Aceh. Sebanyak 12 mobil tangki BBM telah dikirimkan sejak Sabtu, 29 November 2025, untuk menyuplai 13 SPBU di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireun.

Tambahan 6 mobil tangki dikirimkan pada Minggu, 30 November 2025, untuk memperkuat pasokan. Anggota Komite BPH Migas, Fathul Nugroho, menyebut koordinasi dilakukan dengan PT Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petrofin Area Aceh di Fuel Terminal Pertamina Krueng Raya.

Koordinasi ini berjalan dalam skenario Regular, Alternative, dan Emergency (RAE). Hal ini memastikan distribusi BBM tetap berjalan meski kondisi wilayah terdampak bencana masih menantang.

Fathul menegaskan, arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah BBM harus tetap tersedia untuk masyarakat. Namun, pengiriman tetap memprioritaskan keselamatan petugas dan warga di lapangan.

Dukungan Logistik dan Keamanan

Distribusi BBM berjalan lancar berkat dukungan tim keamanan dan TNI. Kondisi ini membuat stok BBM di Fuel Terminal Provinsi Aceh berada pada level aman dan terkendali.

Pemerintah bersama BPH Migas, pemerintah daerah, dan Pertamina Patra Niaga fokus pada distribusi ke SPBU di wilayah terdampak. Enam Fuel Terminal di Aceh, yakni Medan Group, Sabang, Lhoksumawe, Krueng, Maulaboh, dan Simeulue, menjadi sumber pasokan utama.

Dengan kondisi banjir yang mulai surut, alternatif rute distribusi kembali terbuka. Hal ini memungkinkan Pertamina Patra Niaga menyalurkan BBM secara lebih efektif ke SPBU terdampak.

BPH Migas juga menindaklanjuti permintaan bupati dan wali kota terkait kuota subsidi solar untuk alat berat. Langkah ini membantu percepatan pembersihan material akibat bencana di berbagai wilayah Aceh.

Penyaluran ke Wilayah Terisolasi

Beberapa wilayah Aceh, seperti Aceh Tengah, Bener Merah, dan Gayo Lues, masih mengalami isolasi akibat longsor dan banjir. Distribusi BBM dilakukan melalui berbagai moda transportasi yang memungkinkan, termasuk truk engkol dan drop-off drum.

Di Kabupaten Aceh Tengah, BBM disuplai ke dua titik strategis untuk kemudian didistribusikan lebih lanjut oleh tim BNPB. Sementara SPBU di Biruen disuplai dari Fuel Terminal Krueng Raya melalui jalur alternatif agar kebutuhan BBM tetap terpenuhi.

Pendekatan ini memastikan tidak ada kekurangan BBM meski akses jalan masih terbatas. BPH Migas menekankan pentingnya fleksibilitas dan adaptasi dalam menghadapi kondisi darurat.

Selain itu, masyarakat di Aceh dan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) diimbau untuk tidak panik membeli BBM secara berlebihan. Pola konsumsi terukur akan mempercepat pemulihan layanan dan memastikan ketersediaan BBM untuk semua pihak.

Konsistensi Pertamina dalam Pemulihan

Sales Area Manager Sales Retail Aceh PT Pertamina Patra Niaga, Misbah Bukhori, menegaskan konsistensi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan BBM di wilayah terdampak bencana. Alih suplai dilakukan dari Fuel Terminal Lhoksemawe ke FT Krueng Raya untuk wilayah Aceh timur.

Untuk wilayah Aceh Tengah, yang jalurnya masih terputus, distribusi dilakukan menggunakan drum hingga titik yang terisolasi. Selanjutnya, bantuan penyaluran akan dilakukan oleh BNPB agar BBM tetap sampai ke masyarakat dan alat berat yang membersihkan material banjir.

Langkah-langkah ini menunjukkan kesiapsiagaan Pertamina dan BPH Migas dalam menghadapi bencana. Sistem RAE dan dukungan logistik memastikan ketahanan energi tetap terjaga di wilayah terdampak.

Dengan strategi distribusi yang adaptif, kebutuhan BBM masyarakat Aceh tetap terpenuhi. Hal ini menjadi bagian penting dari pemulihan wilayah pasca-bencana sekaligus menjaga stabilitas transportasi dan logistik lokal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index