Bulog

Bulog Gandakan Stok Beras untuk Aceh dan Sumatera, Pemerintah Pastikan Pasokan Aman

Bulog Gandakan Stok Beras untuk Aceh dan Sumatera, Pemerintah Pastikan Pasokan Aman
Bulog Gandakan Stok Beras untuk Aceh dan Sumatera, Pemerintah Pastikan Pasokan Aman

JAKARTA - Upaya menjaga kestabilan pasokan kebutuhan pokok terus menjadi perhatian utama pemerintah terutama saat wilayah tertentu mengalami bencana berskala besar. Situasi tersebut kini terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sehingga membuat langkah antisipatif harus segera disusun oleh lembaga pengelola pangan. Dalam momentum itu, Perum Bulog memutuskan untuk menambah stok beras secara signifikan sebagai bagian dari strategi memperkuat ketersediaan selama masa penanganan yang diperkirakan berlangsung panjang.

Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani yang menegaskan komitmen lembaganya dalam menjamin kecukupan pangan bagi masyarakat terdampak. Ia menjelaskan bahwa peningkatan stok dilakukan hingga dua kali lipat dengan mempertimbangkan luasnya dampak bencana di tiga provinsi tersebut. Rizal menyebutkan bahwa analisis internal menunjukkan kebutuhan logistik akan meningkat sehingga langkah penambahan stok menjadi pilihan yang tidak bisa ditunda.

Dalam rapat koordinasi inflasi yang digelar di Kementerian Dalam Negeri Jakarta Pusat pada Senin, 1 Desember 2025, Rizal memaparkan alasan utama mengapa penambahan stok ini menjadi fokus Bulog. Ia menyebutkan bahwa kerusakan infrastruktur dan gangguan mobilitas distribusi kemungkinan memberi efek berkelanjutan terhadap suplai pangan. Oleh karena itu, peningkatan stok dua kali lipat di wilayah terdampak diproyeksikan menjadi penyangga yang efektif menghadapi periode pemulihan.

Rizal mengatakan bahwa stok beras di tiga provinsi target memang telah berkurang karena proses penyaluran bantuan yang terus dilakukan beberapa hari terakhir. Untuk wilayah Aceh, stok semula adalah 97.416 ton dan kini menurun menjadi 82.296 ton setelah penyaluran berlangsung. Selain beras, ketersediaan produk lain seperti minyak goreng turut dipantau dan tercatat berada di angka 1.103.843 liter.

Melalui pembaruan data tersebut, Rizal menegaskan bahwa Bulog menyiapkan langkah yang lebih kuat agar penyaluran bantuan berikutnya tidak terhambat. Ia menilai kebutuhan masyarakat di lokasi bencana tidak hanya berlangsung dalam hitungan hari tetapi berpotensi berkelanjutan selama tahap pemulihan. Karena itu, penguatan cadangan merupakan hal penting agar pelayanan tidak mengalami kekosongan di tengah kondisi darurat.

Stok Beras Turun di Sumatera Utara dan Sumatera Barat

Situasi serupa juga terjadi di Sumatera Utara yang mengalami penurunan stok beras cukup signifikan akibat distribusi bantuan yang sudah berjalan sejak awal bencana. Semula wilayah ini memiliki stok 43.636 ton dan kini tersisa 29.943 ton setelah sebagian besar dikirimkan kepada warga yang terdampak. Ketersediaan minyak goreng di provinsi tersebut juga tercatat sebesar 1.563.040 liter sehingga dapat menopang kebutuhan dasar masyarakat.

Sementara itu, Sumatera Barat menjadi provinsi ketiga yang turut menerima penyaluran bantuan dari Bulog selama beberapa hari terakhir. Sebelum bencana terjadi, total stok beras yang dimiliki wilayah ini berada pada angka 9.530 ton dan kemudian menurun menjadi 7.996 ton setelah didistribusikan kepada para korban banjir. Provinsi ini juga memiliki cadangan minyak goreng sebesar 338.592 liter yang menjadi bagian dari penanganan kebutuhan pokok mendesak.

Rizal menilai bahwa dinamika penyaluran bantuan di ketiga wilayah tersebut memiliki pola yang mirip sehingga Bulog harus memperkuat gudang penyimpanan kembali. Ia menyampaikan bahwa meskipun stok berkurang, Bulog memastikan tidak akan ada kendala suplai karena penambahan cadangan sedang dipersiapkan secara paralel. Menurutnya, proses logistik sudah diatur agar pengiriman berlangsung cepat dan tidak terhambat perubahan cuaca.

Ketersediaan Stok Nasional Tetap Aman Menjelang Akhir Tahun

Di tingkat nasional, Rizal menegaskan bahwa stok beras berada pada posisi aman yaitu sebanyak 3.797.675 ton atau sekitar 3,8 juta ton. Jumlah ini menjadi acuan utama bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan distribusi tetap terkendali terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Bulog juga terus memperhatikan cadangan di setiap provinsi untuk memastikan tidak ada daerah yang kekurangan pasokan.

Beberapa wilayah yang menjadi perhatian utama antara lain Jawa Timur dengan stok 884.291 ton serta Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang memiliki cadangan sebesar 618.814 ton. Jawa Barat memiliki stok sebesar 598.541 ton sementara Jawa Tengah berada di angka 280.526 ton. DKI Jakarta yang merupakan pusat distribusi nasional juga tercatat memiliki 278.296 ton untuk menghadapi kebutuhan akhir tahun.

Selain wilayah-wilayah besar tersebut, Rizal menyampaikan kondisi stok di kawasan timur Indonesia yang juga dianggap strategis. Papua saat ini memiliki cadangan sebanyak 32.288 ton sementara Maluku menyimpan 21.537 ton dalam gudang Bulog setempat. Adapun Nusa Tenggara Timur berada pada posisi 25.016 ton yang dinilai memadai untuk kebutuhan beberapa bulan ke depan.

Rizal juga menjabarkan bahwa wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo disiapkan sekitar 19.405 ton sebagai bagian dari antisipasi fluktuasi permintaan selama musim liburan. Ia menekankan bahwa seluruh data tersebut menunjukkan kesiapan Bulog dalam menjaga ketersediaan pangan nasional secara merata. Menurutnya, meskipun penyaluran di wilayah bencana menyebabkan penurunan cadangan, stok nasional tetap dalam kategori aman.

Bulog Jamin Stabilitas Pasokan di Tengah Masa Pemulihan

Melalui langkah penambahan stok dua kali lipat di provinsi terdampak, Bulog berharap proses pemulihan dapat berjalan lancar tanpa hambatan dari sisi ketersediaan pangan. Rizal menegaskan bahwa fokus lembaganya bukan hanya menyediakan suplai tetapi juga memastikan distribusi dapat menjangkau seluruh titik yang membutuhkan. Ia menyampaikan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terus diperkuat agar penanganan bencana berlangsung optimal.

Pada akhir penyampaiannya, Rizal menuturkan bahwa seluruh langkah yang dilakukan Bulog merupakan bentuk tanggung jawab dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Ia berharap masyarakat tetap tenang karena cadangan beras maupun minyak goreng masih mencukupi di seluruh wilayah Indonesia. Menurutnya, kesiapan menghadapi kondisi bencana maupun musim liburan adalah hal yang sudah dipertimbangkan sejak jauh hari oleh Bulog.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index