Abadi Lestari Indonesia

Strategi IPO Abadi Lestari Indonesia Dorong Ekspansi Bisnis Sarang Burung Walet Nasional

Strategi IPO Abadi Lestari Indonesia Dorong Ekspansi Bisnis Sarang Burung Walet Nasional
Strategi IPO Abadi Lestari Indonesia Dorong Ekspansi Bisnis Sarang Burung Walet Nasional

JAKARTA - Langkah penguatan permodalan kembali menjadi sorotan ketika PT Abadi Lestari Indonesia Tbk. menegaskan kesiapannya memasuki pasar saham melalui penawaran umum perdana. Perusahaan eksportir sarang burung walet tersebut memilih menetapkan harga IPO pada level tertinggi sebagai bentuk keyakinan terhadap prospek usaha yang dijalankan.

Keputusan penentuan harga yang langsung menyentuh batas atas menunjukkan keyakinan manajemen atas antusiasme investor. Penetapan nilai itu sekaligus menjadi sinyal bahwa perusahaan tengah membangun pondasi ekspansi melalui struktur pendanaan yang lebih kuat.

PT Abadi Lestari Indonesia menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp168 per saham. Nilai itu diambil dari kisaran harga bookbuilding yang sebelumnya ditawarkan pada rentang Rp150 sampai Rp168 per saham.

Melalui prospektus ringkas yang dipublikasikan pada Senin, 1 Desember 2025, perusahaan memastikan harga penawaran berada di titik optimal. Penegasan itu hadir bersamaan dengan penjelasan mengenai rencana penggunaan dana hasil IPO yang telah disusun secara rinci.

Manajemen menjelaskan bahwa perusahaan yang fokus pada pembibitan dan budidaya burung walet tersebut menetapkan harga IPO di angka Rp168 per saham sesuai evaluasi kondisi pasar. Penetapan itu juga dilakukan setelah melewati tahap bookbuilding yang mencerminkan minat investor terhadap fundamental perusahaan.

“Jumlah dana yang dihimpun melalui penawaran umum ini adalah sebanyak-banyaknya Rp105 miliar,” tulis manajemen dalam dokumen resmi pada Senin, 1 Desember 2025. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa dana tersebut menjadi modal penting untuk menopang strategi operasional perusahaan ke depan.

Dalam pelaksanaan IPO, calon emiten yang akan menggunakan kode saham RLCO itu berencana menerbitkan 625 juta saham. Saham-saham tersebut memiliki nilai nominal sebesar Rp50 per lembar, yang sekaligus mencerminkan proporsi saham publik pasca-IPO.

Jumlah saham yang diterbitkan itu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah proses penawaran umum selesai. Kebijakan ini memberikan ruang yang cukup bagi investor publik untuk masuk ke dalam struktur kepemilikan perusahaan.

Rincian Jadwal Penawaran dan Proses Korporasi Perusahaan

Periode penawaran umum saham RLCO akan berlangsung pada 2 Desember hingga 4 Desember 2025. Rentang waktu tersebut menjadi kesempatan bagi investor untuk melakukan pembelian saham secara langsung sebelum masuk ke tahap penjatahan.

Pada 4 Desember 2025, perusahaan akan melaksanakan proses penjatahan saham. Proses ini diikuti dengan distribusi saham pada 5 Desember 2025 sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Tahap berikutnya adalah pencatatan saham RLCO di Bursa Efek Indonesia. Pencatatan itu dilakukan pada 8 Desember 2025 dan menjadi momentum resmi perusahaan melantai di pasar modal.

Seluruh dana hasil penghimpunan modal akan digunakan untuk kebutuhan operasional dan ekspansi bisnis. Manajemen telah merinci alokasi dana secara detail agar struktur pendanaan tetap transparan dan sesuai dengan ketentuan pasar modal.

Perusahaan mengatakan bahwa 56,33% dana akan digunakan sebagai modal kerja untuk pembelian sarang burung walet. Alokasi ini menjadi komponen utama karena mendukung aktivitas bisnis inti perusahaan yang berfokus pada penjualan dan ekspor komoditas tersebut.

Sementara itu, sebesar 43,67% dana akan dialokasikan ke PT Realfood Winta Asia. Penyaluran tersebut dilakukan sebagai bentuk penyertaan modal kepada entitas anak untuk melakukan pembelian sarang burung walet.

Abadi Lestari Indonesia juga diketahui memiliki 93,75% kepemilikan saham di PT Realfood Winta Asia. Kepemilikan ini membuat sinergi antara induk usaha dan anak perusahaan berlangsung lebih optimal dalam mendukung aktivitas produksi.

Arah Bisnis, Kapasitas Produksi, dan Ekspansi Pasar

Perusahaan yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur, ini telah beroperasi sejak tahun 2014. Sejak berdiri, perusahaan menjalankan aktivitas ekspor sarang burung walet sebagai lini usaha utama.

Produk sarang burung walet yang dihasilkan perusahaan telah merambah berbagai pasar internasional. Perusahaan telah menembus pasar China, Hong Kong, dan Amerika Serikat melalui distributor dan mitra dagang.

Secara operasional, Abadi Lestari Indonesia memiliki kapasitas produksi sarang burung walet mencapai 32 ton per Mei 2025. Kapasitas besar itu menjadi tonggak penting untuk menyuplai permintaan pasar ekspor yang terus meningkat.

Perusahaan juga menjalankan lini produksi consumer goods melalui anak usaha dengan kapasitas yang cukup besar. Produksi tersebut mencakup 5,40 juta unit consumer goods jar, 2,52 juta unit produk jelly, dan 1,29 juta unit powder.

Portofolio produk yang dimiliki perusahaan mencakup minuman sarang burung walet dan berbagai produk nutrisi. Produk tersebut juga termasuk kaldu ayam, suplemen kolagen, dan nutrisi berbasis protein yang dikembangkan melalui diversifikasi usaha.

“Perseroan tumbuh dari eksportir sarang burung walet menjadi salah satu pemimpin kesehatan konsumen di Indonesia,” kata manajemen melalui prospektus. Pernyataan ini menunjukkan arah transformasi yang lebih luas dari sekadar komoditas ekspor.

Manajemen menambahkan bahwa perusahaan berupaya menyesuaikan diri dengan preferensi konsumen yang terus berubah. Transformasi itu diarahkan agar perusahaan bergerak dari penjualan bahan mentah menuju produksi superfood melalui anak usaha.

Transformasi Bisnis dan Prospek Masa Depan Perusahaan

Perubahan arah bisnis yang dilakukan perusahaan menegaskan komitmen jangka panjang terhadap industri kesehatan dan nutrisi. Transformasi tersebut dinilai strategis karena pasar produk fungsional terus berkembang secara global.

Aksi IPO ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan dan mempercepat ekspansi perusahaan di sektor superfood. Peningkatan kapasitas melalui pendanaan publik memberikan ruang lebih luas bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing.

Perusahaan juga menyiapkan strategi untuk memperluas pasar ekspor ke negara lain. Ekspansi tersebut dilakukan melalui peningkatan kapasitas produksi dan perluasan kerja sama dengan mitra global.

Dengan struktur usaha yang semakin solid, perusahaan optimistis terhadap momentum pertumbuhan yang lebih kuat. Ekspansi ke sektor kesehatan konsumen diharapkan menjadi katalis dalam memperluas lini usaha.

Komitmen perusahaan terhadap kualitas produksi juga menjadi faktor yang menopang keberhasilan ekspansi. Perusahaan menegaskan bahwa standar produksi akan terus dijaga agar memenuhi kebutuhan pasar internasional.

Prospek usaha ke depan dinilai semakin cerah dengan meningkatnya minat terhadap produk berbasis protein dan superfood. Melalui aksi IPO, perusahaan berharap dapat memanfaatkan peluang itu secara maksimal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index