IHSG

IHSG Diprediksi Terus Menguat Menuju Level Psikologis 8.600, Ini Penyebabnya

IHSG Diprediksi Terus Menguat Menuju Level Psikologis 8.600, Ini Penyebabnya
IHSG Diprediksi Terus Menguat Menuju Level Psikologis 8.600, Ini Penyebabnya

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan signifikan pada perdagangan Senin, 24 November 2025, dengan ditutup di level 8.570,25. Angka ini sekaligus menjadi rekor tertinggi baru, menambah sentimen positif di kalangan investor lokal maupun asing.

Kenaikan indeks didorong oleh berlakunya rebalancing MSCI November 2025 yang efektif pada perdagangan Selasa, 25 November 2025. Saham-saham yang masuk ke MSCI Global Standard Index, termasuk BREN dan BRMS, mencatat lonjakan harga signifikan.

Penguatan IHSG juga diperkuat oleh apresiasi rupiah terhadap dolar AS. Mayoritas mata uang Asia mengalami penguatan seiring ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.

Dari sisi domestik, pemerintah dan otoritas pasar modal tengah mengkaji Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Demutualisasi Bursa Efek Indonesia. Kebijakan ini akan mengubah struktur kelembagaan BEI dari kepemilikan anggota bursa menjadi perseroan terbuka, termasuk memisahkan status anggota bursa dan kepemilikan saham.

Ekspektasi positif ini turut didukung oleh pelaku pasar yang menantikan data ekonomi AS. Indeks Producer Price Index (PPI) September 2025 diperkirakan 0,5%, naik dari deflasi 0,1% pada Agustus, sementara penjualan ritel (retail sales) September diproyeksikan melambat menjadi 0,3% MoM.

Analisis Teknikal IHSG: Peluang Kenaikan Menuju 8.600

Secara teknikal, IHSG menutup perdagangan di atas MA5, menandakan keluar dari fase konsolidasi dan membuka peluang penguatan lanjutan. Indikator MACD dan Stochastic RSI juga menunjukkan sinyal bullish yang mendukung kenaikan indeks.

Phintraco Sekuritas memperkirakan ruang penguatan IHSG menuju level psikologis 8.600. Momentum penguatan ini diperkuat oleh tren global yang mendukung likuiditas masuk ke pasar saham Indonesia.

MNC Sekuritas menjelaskan IHSG saat ini masih berada dalam wave (iii) dari wave [iii], membuka kemungkinan pergerakan hingga rentang 8.600–8.662. Level support jangka pendek berada di 8.491 dan 8.341, sedangkan resistance berada di 8.578 dan 8.616.

Investor disarankan tetap memperhatikan volatilitas jangka pendek. Meskipun tren bullish terlihat kuat, aksi ambil untung dapat memicu koreksi sesaat di sekitar level psikologis 8.600.

Rekomendasi Saham dan Strategi Investasi Jangka Pendek

Sejumlah saham menjadi fokus investor untuk meraih potensi keuntungan dari penguatan IHSG. Phintraco Sekuritas merekomendasikan MEDC, TLKM, BBCA, BMRI, dan UNVR sebagai pilihan utama untuk perdagangan jangka pendek.

Sementara itu, MNC Sekuritas menyoroti BRPT, BWPT, MEDC, dan MLPL sebagai saham yang berpotensi memberikan return optimal. Pemilihan saham ini berdasarkan kombinasi sentimen global, rebalancing MSCI, dan fundamental perusahaan.

Penguatan IHSG juga mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi domestik. Optimisme ini diperkuat oleh reformasi regulasi, termasuk RPP Demutualisasi BEI, yang diharapkan meningkatkan transparansi dan daya tarik pasar modal Indonesia.

Investor juga perlu memantau faktor eksternal, termasuk kebijakan moneter AS. Penurunan suku bunga oleh The Fed akan terus memengaruhi aliran modal global, sehingga IHSG kemungkinan akan tetap berada dalam tren positif hingga akhir bulan.

Sentimen positif dari rebalancing MSCI dan ekspektasi penurunan suku bunga menunjukkan potensi kenaikan IHSG jangka pendek cukup tinggi. Namun, risiko koreksi tetap ada, sehingga strategi trading yang disiplin dan pemilihan saham unggulan menjadi kunci.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index