Danantara dan BEI

Danantara dan BEI Bersinergi Bentuk Indeks Saham dan Perluas ETF Global

Danantara dan BEI Bersinergi Bentuk Indeks Saham dan Perluas ETF Global
Danantara dan BEI Bersinergi Bentuk Indeks Saham dan Perluas ETF Global

JAKARTA - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara merancang langkah strategis bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mendorong inovasi pasar modal. Rencana kolaborasi ini mencakup pembentukan indeks acuan saham Danantara x IDX dan perluasan produk exchange traded fund (ETF) ke pasar global.

Pertemuan ini dihadiri CEO Danantara Rosan Roeslani, CIO Pandu Sjahrir, dan Direktur Utama BEI Iman Rachman di kantor Danantara baru-baru ini. Menurut Rosan, inisiatif ini bertujuan menghadirkan benchmark investasi yang transparan dan relevan dengan tren global.

Kolaborasi ini juga diharapkan mempermudah akses investor terhadap produk pasar modal Indonesia. Produk ETF yang diperluas cakupannya ke pasar global diyakini akan menarik minat investor institusi maupun ritel.

Rosan menegaskan bahwa sinergi ini memperkuat peran Danantara dalam mendukung pengembangan pasar modal domestik. Strategi ini sekaligus menambah diversifikasi portofolio bagi investor yang mencari alternatif investasi berbasis saham Indonesia.

Investasi Danantara Bisa Dorong Porsi Investor Institusi Domestik

Keikutsertaan Danantara dalam pasar modal diproyeksikan menjadi katalis penting bagi penguatan investor institusi domestik. Berdasarkan data September 2025, kepemilikan investor institusi domestik baru mencapai 39,4% dari total kepemilikan, namun kontribusi transaksinya hanya 14,4%.

Danantara berencana menggelontorkan US$10 miliar pada kuartal IV/2025, dengan 80% dialokasikan untuk investasi domestik. Jika 5%–10% dari dana itu masuk ke saham, potensi aliran modal ke pasar modal Indonesia bisa mencapai Rp8–16 triliun.

Minimnya kapasitas serapan investor domestik selama ini menjadi salah satu faktor penghambat pipeline IPO BUMN. Contohnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) yang melantai pada Februari 2023, sementara rencana IPO perusahaan energi lain tertunda karena keterbatasan serapan pasar domestik.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menekankan pentingnya mendorong lebih banyak lighthouse company untuk IPO. Kehadiran perusahaan BUMN ini akan memberikan lebih banyak opsi bagi investor institusi domestik, sekaligus meningkatkan kontribusi mereka dalam pasar modal.

Selain investasi langsung, Danantara juga memiliki fleksibilitas menyalurkan dana melalui produk pasar modal via perbankan. Pendekatan ini memungkinkan Danantara mendukung BUMN yang sudah ada di pasar modal, sehingga ekosistem investasi domestik semakin berkembang.

Potensi Indeks dan ETF Jadi Magnet Investasi Global

Pembentukan indeks Danantara x IDX akan menjadi benchmark baru bagi investor domestik maupun internasional. Indeks ini dirancang untuk mencerminkan kinerja saham unggulan yang dipilih berdasarkan metodologi transparan dan relevan dengan tren pasar global.

Sementara itu, perluasan jangkauan ETF memungkinkan investor global memanfaatkan peluang investasi di pasar saham Indonesia tanpa harus membeli saham langsung. Produk ETF yang likuid dan mudah diperdagangkan diperkirakan menarik aliran modal asing ke pasar domestik.

Rosan menekankan bahwa langkah ini bukan sekadar produk finansial, tapi juga mendorong integrasi pasar modal Indonesia dengan pasar global. Investor dapat memanfaatkan ETF sebagai sarana diversifikasi portofolio dengan eksposur ke saham-saham unggulan Indonesia.

Dengan indeks dan ETF, investor institusi domestik memiliki acuan yang jelas untuk alokasi aset. Hal ini diharapkan mempercepat pergerakan modal dan meningkatkan likuiditas pasar, sehingga mendukung stabilitas dan pertumbuhan pasar saham domestik.

Kolaborasi ini juga sejalan dengan tren global di mana investor institusi semakin mencari produk terstandarisasi dan mudah diakses. Benchmark yang transparan akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia, terutama bagi pemain global yang ingin masuk.

Selain itu, ETF global yang berbasis saham Indonesia menjadi alternatif bagi investor asing untuk menempatkan dana tanpa hambatan likuiditas. Produk ini diproyeksikan mampu memperluas basis investor sekaligus mendorong pertumbuhan jangka panjang bagi perusahaan BUMN maupun swasta.

Kolaborasi Danantara dan BEI menegaskan arah baru pengembangan pasar modal Indonesia. Integrasi indeks dan produk ETF global diyakini menjadi katalis pertumbuhan pasar modal domestik sekaligus meningkatkan partisipasi investor institusi.

Dengan strategi ini, pasar saham Indonesia diperkirakan akan lebih likuid, transparan, dan mampu menarik aliran modal global. Investor institusi domestik pun mendapat peluang lebih besar untuk berperan aktif dalam pembiayaan dan penguatan BUMN maupun sektor swasta strategis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index