JAKARTA - Indonesia harus menyesuaikan strategi jelang Syed Modi India International 2025 karena dua wakil batal tampil. PBSI menarik mundur Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Prahdiska Bagas Shujiwo karena kondisi fisik dan persiapan menuju kompetisi utama.
Langkah ini sekaligus menegaskan fokus PBSI pada regenerasi dan persiapan SEA Games 2025. Meskipun ajang Super 300 di BBD U.P. Badminton Academy, Lucknow, berlangsung pada 25–30 November 2025, kontingen Indonesia kini hanya menurunkan empat wakil.
Alasan Penarikan Mundur Apriyani/Fadia dan Prahdiska Bagas
PBSI menjelaskan keputusan menarik mundur kedua wakil ini bukan tanpa pertimbangan matang. Prahdiska Bagas Shujiwo difokuskan untuk memaksimalkan persiapan menuju SEA Games 2025, sementara Apriyani/Fadia sedang tidak dalam kondisi terbaik untuk tampil di India.
“Prahdiska Bagas Shujiwo ditarik karena persiapan intensif menuju SEA Games 2025, sedangkan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tidak siap secara fisik,” terang PBSI. Hal ini menunjukkan manajemen atlet Indonesia lebih mengutamakan performa jangka panjang.
Langkah ini sekaligus mencegah risiko cedera dan menjaga kualitas atlet. PBSI memastikan keputusan tersebut diambil setelah evaluasi fisik dan kesiapan mental secara menyeluruh.
Peluang Tim Muda Indonesia di Ajang Super 300
Dengan mundurnya Apriyani/Fadia dan Prahdiska, kontingen Indonesia menurunkan pemain muda. Empat wakil yang tampil akan mengisi sektor ganda putri dan ganda campuran saja, memberi mereka pengalaman internasional yang berharga.
Di sektor ganda putri, Indonesia mengirim Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinnara Nastine dan Siti Sarah Azzahra/Az Zahra Ramadhani. Sementara di ganda campuran, wakil Indonesia adalah Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata serta Dejan Ferdinansyah/Bernadine Anindya Wardana.
Meskipun pengalaman mereka relatif lebih sedikit, PBSI menaruh optimisme pada kemampuan pemain muda ini. Turnamen ini menjadi kesempatan bagi atlet baru untuk membuktikan diri dan menambah jam terbang di kancah internasional.
Strategi PBSI dan Fokus Menuju SEA Games 2025
Keputusan menarik mundur Apriyani/Fadia menunjukkan strategi jangka panjang PBSI. Dengan memberi waktu pemulihan dan latihan optimal, PBSI berharap pasangan ganda putri ini dapat tampil prima di SEA Games 2025.
Kompetisi ini juga menjadi kesempatan untuk memetakan performa pemain muda. PBSI memastikan fokus utama adalah menjaga performa dan kesiapan atlet menghadapi ajang multievent besar.
Pentingnya regenerasi terlihat dari kepercayaan yang diberikan kepada tim muda. Mereka mendapat peluang mengasah teknik, strategi, dan mental di level internasional, yang akan menjadi bekal penting di masa depan.
Catatan Performa Apriyani/Fadia Sebelumnya
Sebelumnya, Apriyani/Fadia tampil di Australia Open 2025. Namun langkah mereka terhenti di babak perempat final setelah dikalahkan juniornya, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum, dalam dua gim langsung 19-21 dan 10-21.
Hasil ini menjadi bahan evaluasi PBSI untuk menentukan partisipasi di turnamen berikutnya. Dengan fokus pada pemulihan dan persiapan SEA Games, diharapkan pasangan ini dapat kembali menunjukkan performa terbaik.
PBSI juga menegaskan pengalaman bertanding tetap menjadi prioritas. Meskipun batal tampil di Syed Modi India International, mereka akan tetap mengikuti latihan intensif dan program pemulihan khusus.
Dengan penyesuaian ini, PBSI menunjukkan komitmen menjaga performa dan regenerasi atlet. Empat wakil muda yang tampil di India tetap berpeluang mengukir prestasi.
Keputusan strategis ini menjadi bukti bahwa manajemen atlet Indonesia tidak hanya mengejar hasil jangka pendek. Fokus pada pengembangan jangka panjang dan persiapan SEA Games 2025 menjadi prioritas utama.