JAKARTA - Cumi menjadi salah satu bahan makanan laut favorit, tetapi sering menimbulkan masalah terkait penyimpanan. Bau amis dan perubahan warna menjadi hitam kerap membuat cumi kurang menarik untuk diolah di rumah.
Penyimpanan yang salah bisa mengurangi kualitas cumi sekaligus memengaruhi cita rasa masakan. Oleh karena itu, mengetahui teknik penyimpanan yang tepat menjadi penting bagi ibu rumah tangga maupun koki rumahan.
Pembersihan dan Persiapan Awal Cumi
Langkah pertama adalah membersihkan cumi secara menyeluruh segera setelah pembelian. Pisahkan kepala dari badan cumi dan buang kantung tinta hitam agar tidak pecah, lalu keluarkan tulang transparan yang menyerupai plastik.
Selain itu, bersihkan seluruh jeroan, termasuk mata dan organ dalam lainnya. Pencucian yang bersih mengurangi risiko pembusukan dini dan menjaga cumi tetap segar lebih lama.
Setelah dibersihkan, bilas cumi di bawah air mengalir hingga benar-benar bersih. Pastikan tidak ada lendir atau kotoran menempel pada permukaan cumi sebelum langkah penyimpanan berikutnya.
Mengeringkan dan Memberi Perlindungan Tambahan
Langkah berikutnya adalah mengeringkan cumi dengan tisu dapur bersih atau lap kain steril. Kelembapan berlebih pada permukaan cumi dapat memicu pertumbuhan bakteri dan mempercepat pembusukan.
Setelah kering, lumuri cumi dengan air perasan jeruk nipis atau lemon untuk menghilangkan bau amis. Asam dari buah sitrus menetralkan senyawa penyebab aroma tidak sedap sekaligus membantu menjaga kesegaran cumi.
Diamkan cumi selama 15 menit sebelum membilas kembali dengan air bersih. Proses ini membuat cumi siap disimpan tanpa mengubah cita rasa masakan akhir.
Pembagian Porsi dan Penggunaan Wadah Kedap Udara
Sebelum menyimpan cumi, bagi menjadi beberapa porsi sesuai kebutuhan sekali masak. Pembagian ini memudahkan penggunaan cumi tanpa harus mengeluarkan seluruh stok dari kulkas.
Masukkan cumi ke dalam wadah kedap udara atau kantong plastik vakum. Wadah ini melindungi cumi dari bakteri serta mencegah bau amis menyebar ke makanan lain di kulkas.
Pastikan wadah tertutup rapat agar udara luar tidak masuk. Teknik ini tidak hanya menjaga kualitas cumi tetapi juga membantu mempertahankan kebersihan dan aroma kulkas.
Simpan di Kulkas atau Freezer Sesuai Kebutuhan
Jika cumi akan dimasak dalam 1–2 hari, simpan di bagian chiller kulkas dengan suhu di bawah 4°C. Suhu stabil ini menghambat pertumbuhan bakteri sehingga cumi tetap segar.
Untuk penyimpanan jangka panjang, bekukan cumi di freezer dengan suhu ideal -18°C atau lebih rendah. Pembekuan menghentikan pertumbuhan bakteri dan menjaga struktur sel cumi, sehingga tekstur dan rasanya tetap terjaga.
Pastikan cumi dibungkus rapat dengan kantong kedap udara atau plastic wrap berlapis. Saat akan diolah, pindahkan cumi beku ke bagian chiller dan biarkan mencair semalaman, hindari mencairkan di suhu ruangan.
Kiat Tambahan Agar Cumi Tetap Nikmat
Penggunaan air perasan jeruk atau lemon sebelum penyimpanan membantu mengurangi bau amis sekaligus mempertahankan kesegaran. Teknik ini juga membuat cumi lebih mudah diolah tanpa aroma menyengat.
Selain itu, pembagian porsi sebelum disimpan memudahkan proses memasak. Cumi yang siap pakai lebih cepat diolah dan mengurangi risiko terkontaminasi saat sering dibuka tutup kulkas.
Kebiasaan menjaga kebersihan wadah dan kulkas juga berperan penting. Wadah bersih dan tertutup rapat mencegah bakteri dan bau tidak sedap menyebar ke cumi maupun bahan lain di kulkas.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, cumi dapat bertahan lebih lama tanpa kehilangan kualitas. Teknik yang tepat menjaga tekstur, cita rasa, dan aroma sehingga hidangan laut favorit keluarga tetap lezat.
Jika rutin diterapkan, cumi yang dibeli dalam jumlah banyak bisa disimpan hingga beberapa bulan di freezer. Strategi ini membantu ibu rumah tangga atau koki rumahan lebih fleksibel dalam merencanakan menu masakan laut.