Heartburn dan Serangan Jantung

Membedakan Heartburn dan Serangan Jantung dengan Tepat

Membedakan Heartburn dan Serangan Jantung dengan Tepat
Membedakan Heartburn dan Serangan Jantung dengan Tepat

JAKARTA - Heartburn sering muncul akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. 

Sensasinya terasa terbakar di dada bagian atas, disertai rasa asam di mulut, perut kembung, dan sering bersendawa.

Selain itu, heartburn bisa menimbulkan kesulitan menelan, mual, atau sesak napas ringan. Meski terasa mengganggu, kondisi ini biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan atau perubahan pola makan.

Sebaliknya, serangan jantung terjadi karena aliran darah ke jantung tersumbat. Gejalanya termasuk nyeri atau tekanan di dada, keringat dingin, detak jantung tidak teratur, pusing, mual, dan sesak napas.

Persamaan Heartburn dan Serangan Jantung

Keduanya menimbulkan ketidaknyamanan di dada, namun penyebabnya berbeda. Heartburn terkait masalah pencernaan, sementara serangan jantung merupakan kondisi medis darurat.

Sensasi heartburn biasanya panas dan terbakar, kadang disertai rasa asam, sedangkan serangan jantung terasa berat, ditekan, atau sesak.

Kesamaan ini kadang membingungkan, sehingga penting mengenali ciri khas masing-masing agar tidak salah menanganinya.

Cara Membedakan Gejala

Durasi gejala menjadi indikator utama: heartburn biasanya hilang dalam hitungan menit hingga jam, terutama setelah makan, sementara serangan jantung menetap dan tidak hilang sendiri.

Lokasi nyeri juga berbeda; heartburn terasa di kerongkongan, sedangkan serangan jantung bisa menjalar ke lengan, rahang, punggung, atau perut.

Selain itu, rasa di mulut sering berbeda: heartburn menimbulkan rasa asam atau pahit, sedangkan serangan jantung tidak. Jenis sensasi juga menjadi pembeda utama antara panas terbakar dan tekanan berat di dada.

Perbedaan Gejala pada Perempuan dan Laki-laki

Perempuan lebih mungkin mengalami gejala serangan jantung yang mirip heartburn sebelum serangan terjadi. Sekitar 40 persen perempuan mengaku awalnya merasakan sensasi terbakar di dada.

Selain itu, perempuan sering mengalami mual, muntah, dan gejala tidak spesifik lainnya. Faktor risiko seperti usia di atas 50, obesitas, atau diabetes meningkatkan kewaspadaan.

Sedangkan laki-laki umumnya merasakan nyeri dada yang lebih khas, seperti ditekan atau berat, tanpa banyak gejala pencernaan.

Penanganan Heartburn dan Serangan Jantung

Heartburn bisa ditangani dengan antasida, perubahan pola makan, atau obat pengurang asam lambung. Perawatan jangka panjang perlu konsultasi dokter jika gejala sering muncul.

Sementara itu, serangan jantung membutuhkan penanganan medis cepat. Nitrogliserin atau aspirin kadang diberikan, tetapi penggunaan aspirin harus hati-hati bagi yang memiliki riwayat tukak lambung.

Penanganan cepat pada serangan jantung penting untuk mencegah kerusakan otot jantung. Waktu adalah faktor utama dalam menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi serius.

Heartburn dan serangan jantung sama-sama menimbulkan nyeri dada, tetapi penyebab dan tingkat bahayanya berbeda. Heartburn biasanya dipicu makanan tertentu dan menimbulkan sensasi terbakar.

Serangan jantung lebih sering terasa seperti tekanan, sesak, atau beban di dada dan memerlukan penanganan segera.

Jika ragu dengan gejala yang muncul, segera temui dokter atau fasilitas medis terdekat. Mengenali tanda-tanda ini dapat menyelamatkan nyawa dan menghindari komplikasi serius.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index