Asuransi

Literasi Asuransi Perkuat Ketahanan Keuangan Perempuan Pelaku Usaha

Literasi Asuransi Perkuat Ketahanan Keuangan Perempuan Pelaku Usaha
Literasi Asuransi Perkuat Ketahanan Keuangan Perempuan Pelaku Usaha

JAKARTA - Upaya memperkuat ketahanan finansial bagi pelaku usaha ultra mikro kembali mendapat perhatian melalui rangkaian Literasi Asuransi bertajuk #BeRIKetenangan. 

Program yang digagas PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama BRILife ini hadir dengan fokus berbeda, yaitu memberikan pemahaman praktis mengenai pentingnya perlindungan finansial melalui asuransi.

Sejak dimulai pada 17 Oktober hingga 14 November 2025, kegiatan ini dilaksanakan di sepuluh kota dan menyasar lebih dari 500 nasabah Mekaar. Mayoritas dari mereka merupakan perempuan yang menjalankan usaha rumah tangga, sehingga literasi keuangan menjadi bekal penting dalam menjaga keberlanjutan usaha.

Format kegiatan dirancang tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga membangun kesadaran mengenai risiko usaha dan bagaimana asuransi dapat menjadi bagian dari strategi mitigasi yang efektif.

Rangkaian Kegiatan Menjangkau Sepuluh Kota

Program literasi diselenggarakan secara bergilir di Tasikmalaya, Lamongan, Solo, Kabanjahe, Padang, Palembang, Banjarmasin, Probolinggo, Blitar, hingga ditutup di Magelang. Setiap kota menjadi ruang berbagi pengalaman dan belajar bersama mengenai pengelolaan risiko finansial.

Di beberapa titik, antusiasme peserta terlihat sangat tinggi. Kota Banjarmasin mencatat partisipasi 70 peserta dari dua unit, sementara Probolinggo menjadi lokasi dengan jumlah kehadiran terbesar, yaitu 100 peserta dari empat unit Mekaar.

Di Magelang, penutupan program berlangsung melalui kegiatan yang dihadiri 50 perempuan pelaku usaha di Hotel Puri Asri. Setiap sesi tidak hanya mengajak peserta mendengarkan, tetapi juga aktif berdiskusi mengenai tantangan usaha yang mereka hadapi sehari-hari.

Pentingnya Perlindungan Finansial Disampaikan Secara Realistis

Dalam sejumlah sesi edukasi, Direktur Pemasaran BRILife menekankan bahwa asuransi memiliki peran penting dalam memastikan stabilitas ekonomi keluarga pelaku usaha. Penjelasan tersebut disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan dikaitkan langsung dengan kondisi yang sering terjadi di lapangan.

“Asuransi bukan hanya produk, tapi alat perlindungan yang bisa membantu ibu-ibu bertahan ketika musibah datang, sehingga roda usaha dan keluarga tetap berjalan,” jelasnya dalam salah satu forum diskusi.

Dengan penyampaian tersebut, peserta diharapkan bukan hanya memahami konsep asuransi, tetapi juga melihat relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.

Dialog Interaktif Perkuat Pemahaman Risiko Usaha

Salah satu poin penting yang dibangun dalam program literasi ini adalah ruang dialog dua arah. Peserta diajak membahas berbagai contoh situasi yang dapat mengganggu usaha, mulai dari risiko kecelakaan, kesehatan, hingga hilangnya pendapatan akibat kondisi tidak terduga.

Penyelenggara memastikan materi tidak hanya membahas teori, tetapi juga studi kasus nyata di lapangan. Pendekatan ini dinilai efektif karena menumbuhkan kesadaran bahwa perlindungan finansial bukan hanya opsi, melainkan kebutuhan.

Melalui proses ini, peserta bukan hanya menerima pengetahuan, tetapi juga mampu menerapkan pemahaman dalam pengelolaan usaha mereka.

Kontribusi bagi Peningkatan Inklusi Keuangan Nasional

Rangkaian kegiatan #BeRIKetenangan tidak hanya menjadi upaya edukatif, tetapi juga bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan inklusi keuangan. Dengan sasaran perempuan pelaku usaha ultra mikro, program ini memperluas akses pemahaman mengenai instrumen keuangan yang sebelumnya mungkin belum tersentuh.

Program ini juga sejalan dengan strategi pemberdayaan perempuan dan mendorong mereka memiliki kontrol lebih besar terhadap keberlangsungan ekonomi keluarganya.

Dengan demikian, literasi asuransi menjadi bagian dari upaya membangun ketahanan ekonomi kelompok usaha mikro secara lebih berkelanjutan.

Sejalan dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan

Selain memberikan manfaat langsung kepada peserta, program ini turut mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Fokus utamanya mencakup tujuan Tanpa Kemiskinan, Kesetaraan Gender, serta Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Melalui peningkatan kapasitas, perempuan pelaku usaha memperoleh pemahaman dan alat perencanaan yang lebih kuat dalam menghadapi risiko finansial.

Dengan keberlanjutan program ini, PNM dan BRILife berharap semakin banyak perempuan pelaku usaha yang mampu bertahan menghadapi perubahan kondisi ekonomi sambil meningkatkan kualitas usahanya secara bertahap.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index