JAKARTA - Penyusunan rencana pembangunan desa kembali menjadi perhatian masyarakat Umbul Tanjung.
Melalui Musyawarah Desa (Musdes) yang digelar, seluruh unsur perwakilan desa berkumpul untuk menyepakati arah pembangunan tahun anggaran berikutnya. Suasana musyawarah berlangsung kondusif dan melibatkan partisipasi aktif berbagai elemen desa.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Umbul Tanjung Resort ini menjadi bagian penting dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Para peserta Musdes terdiri dari perwakilan masyarakat, lembaga desa, Karang Taruna, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan ketua RT dari berbagai wilayah desa.
Musyawarah ini menjadi suatu bentuk akuntabilitas dan transparansi dalam tata kelola pemerintahan desa. Tahapan tersebut dilakukan agar setiap keputusan pembangunan dapat diterima dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga Umbul Tanjung.
Partisipasi Lembaga Desa dalam Pengambilan Keputusan
Musyawarah berlangsung dengan pembahasan terbuka mengenai usulan pembangunan dari masyarakat. Dalam forum tersebut, peserta menyampaikan aspirasi mewakili wilayah masing-masing agar rencana program desa dapat mencerminkan kebutuhan yang nyata dan mendesak.
Kehadiran unsur lembaga desa menjadi bagian krusial dalam jalannya pembahasan. Perwakilan Karang Taruna, BPD, RT, dan elemen desa lainnya saling memberikan masukan untuk penyusunan program prioritas dalam APBDes tahun anggaran 2026.
Seluruh pihak yang hadir dalam musyawarah memiliki hak yang sama dalam menyampaikan pandangan. Dengan begitu, proses pengambilan keputusan menjadi representatif dan tidak hanya berasal dari satu sisi atau kepentingan tertentu.
Penetapan Infrastruktur sebagai Prioritas Utama
Kepala Desa Umbul Tanjung, Kutbi, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas pada tahun anggaran 2026. Fokus pembangunan diarahkan pada peningkatan aksesibilitas masyarakat melalui perbaikan dan pembangunan jalan lingkungan di sejumlah kampung.
Menurut penyampaiannya, beberapa wilayah seperti Kampung Ranjeng, Pasir Kadumuringis, Cihaur, dan Pasauran menjadi fokus intervensi pembangunan karena banyaknya usulan dari warga terkait kondisi jalan yang memerlukan perbaikan.
Kutbi menyampaikan bahwa keputusan ini merupakan hasil musyawarah bersama yang mencerminkan kebutuhan nyata masyarakat.
Dengan penegasan tersebut, pembangunan infrastruktur diharapkan dapat berdampak signifikan dalam menunjang aktivitas warga serta memperlancar mobilitas ekonomi dan layanan publik di desa.
Pembangunan PAUD sebagai Investasi Pendidikan Masa Depan
Selain sektor infrastruktur, peningkatan kualitas layanan pendidikan anak usia dini juga menjadi salah satu program yang ditetapkan dalam Musdes. Fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) milik desa direncanakan mulai dibangun pada tahun 2026.
Kutbi menambahkan bahwa pembangunan fasilitas PAUD menjadi langkah penting untuk memberikan akses pendidikan dasar yang lebih memadai. Program ini diharapkan dapat mendukung tumbuh kembang anak sejak usia dini sehingga mereka memiliki fondasi pendidikan yang baik.
Pembangunan PAUD juga menjadi bentuk perhatian desa terhadap masa depan generasi muda Umbul Tanjung. Kawasan pedesaan diharapkan dapat memiliki kualitas layanan pendidikan yang setara dengan wilayah lainnya.
Pengelolaan Anggaran Desa Secara Transparan dan Akuntabel
Dalam forum Musdes, disampaikan pula bahwa Desa Umbul Tanjung mendapatkan alokasi Dana Desa sebesar Rp 1,2 miliar untuk tahun anggaran 2026. Dana tersebut akan diarahkan untuk membiayai berbagai program yang telah disepakati dalam musyawarah.
Kepala desa menegaskan bahwa pengelolaan anggaran akan dilakukan secara terbuka dengan melibatkan elemen desa dalam proses pengawasan. Dengan adanya penyusunan program prioritas secara bersama, penggunaan anggaran diharapkan dapat berjalan tepat sasaran dan memberikan manfaat yang berkelanjutan.
Musyawarah ini menjadi komitmen bersama untuk mewujudkan tata kelola anggaran desa yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan di hadapan masyarakat.
Harapan Warga terhadap Implementasi Program Desa
Musdes yang berlangsung lancar ini menjadi momentum penting dalam menentukan arah kebijakan pembangunan desa. Penetapan program prioritas mencerminkan harapan masyarakat agar pembangunan dapat memberikan dampak nyata bagi kehidupan sosial, pendidikan, dan ekonomi warga.
Melalui kesepakatan tersebut, warga menaruh harapan agar pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai rencana dan dapat menjawab kebutuhan yang telah disampaikan dalam forum musyawarah. Semua pihak berharap pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dengan langkah awal melalui Musdes, Desa Umbul Tanjung melanjutkan proses perencanaan pembangunan yang inklusif dan partisipatif sebagai wujud komitmen antara pemerintah desa dan masyarakat.