Buku Indonesia Scene on Screen

Buku Indonesia Scene on Screen Perkuat Promosi Perfilman Nasional

Buku Indonesia Scene on Screen Perkuat Promosi Perfilman Nasional
Buku Indonesia Scene on Screen Perkuat Promosi Perfilman Nasional

JAKARTA - Upaya memperkenalkan Indonesia sebagai destinasi produksi film kelas dunia kini memasuki fase baru yang lebih strategis. 

Bukan hanya melalui promosi pariwisata dan kegiatan festival, tetapi juga lewat media pendukung yang dapat digunakan langsung oleh pelaku industri film internasional. 

Salah satu langkah konkret tersebut terlihat melalui dukungan Kementerian Ekonomi Kreatif terhadap penerbitan buku Indonesia Scene on Screen yang bekerja sama dengan PT Havelaar Prakarsa Internasional. Kehadiran buku ini dinilai bukan sekadar dokumentasi visual, melainkan alat promosi efektif untuk menarik rumah produksi global.

Langkah ini menunjukkan bahwa industri kreatif, khususnya perfilman, membutuhkan ekosistem pendukung yang relevan dan aplikatif. Dari penyediaan lokasi, informasi teknis, hingga dukungan pemerintah, semuanya menjadi bagian dari strategi agar Indonesia semakin dipertimbangkan sebagai tempat produksi film berskala internasional.

Dukungan Pemerintah untuk Ekosistem Kreatif Perfilman

Kementerian Ekonomi Kreatif memberikan dukungan penuh terhadap buku tersebut karena dinilai memiliki fungsi strategis bagi penguatan subsektor film. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyampaikan bahwa publikasi seperti ini mampu meningkatkan daya tarik Indonesia bagi rumah produksi mancanegara. 

Dalam pandangannya, semakin banyak referensi resmi yang tersedia, semakin besar pula kemungkinan Indonesia dilirik sebagai lokasi syuting.

Selain sebagai dokumen promosi, keberadaan buku ini juga dianggap sebagai bagian dari upaya memperluas investasi di subsektor film. Menteri Ekraf menegaskan bahwa kerja sama ini tidak sekadar berakhir pada proses penerbitan buku. 

Ada strategi lanjutan yang diarahkan untuk meningkatkan nilai ekonomi melalui subsektor perfilman yang sedang berkembang pesat.

Buku ini juga diproyeksikan menjadi alat diplomasi kreatif yang dapat mempercepat penetrasi pasar film Indonesia dalam lingkup global.

Isi Buku: 80 Lokasi Syuting Potensial dengan Nilai Visual Tinggi

Buku Indonesia Scene on Screen berisi daftar 80 lokasi yang dipilih berdasarkan keunikan visual dan kesiapan infrastrukturnya sebagai lokasi produksi film. Dari jumlah tersebut, 18 lokasi diketahui telah digunakan dalam produksi film internasional. 

Setiap lokasi dilengkapi foto berkualitas tinggi, keterangan teknis, referensi film terdahulu, serta kisah dari proses produksi sebelumnya.

Informasi detail tersebut diharapkan dapat mempermudah produser dalam melakukan riset awal sebelum survei lapangan. Hal ini memungkinkan rumah produksi global untuk memahami potensi geografis dan estetika visual Indonesia tanpa harus mengunjungi lokasi secara langsung pada tahap awal.

Penempatan informasi yang sistematis menjadikan buku ini alat profesional, bukan sekadar karya dokumentasi.

Kolaborasi dengan TVRI untuk Memperluas Jangkauan Promosi

Selain penerbitan mandiri, buku ini juga telah diadopsi oleh TVRI yang memiliki 34 stasiun regional. Dengan jangkauan yang luas tersebut, promosi potensi lokasi syuting di Indonesia dapat tersebar lebih merata dan menyasar audiens yang lebih beragam.

Kolaborasi ini tak hanya mendukung promosi visual, tetapi juga membuka peluang untuk pendampingan produksi bagi sineas muda maupun kreator konten asing yang ingin mengeksplorasi wilayah Indonesia. 

Pendekatan ini dinilai penting agar potensi perfilman tidak hanya menjadi peluang dokumentasi, tetapi juga praktik dan implementasi nyata dalam industri.

Dengan strategi ini, promosi berbasis media publik menjadi sarana tambahan untuk memperkenalkan lokasi syuting ke khalayak yang lebih luas.

Visi PT Havelaar: Menghubungkan Potensi Daerah dengan Industri Global

Direktur PT Havelaar Prakarsa Internasional, Pamungkas Trishadiatmoko, menyampaikan bahwa buku ini lahir dari semangat untuk menghubungkan potensi lokasi daerah dengan peluang industri film global. 

Menurutnya, proyek ini memiliki tujuan besar untuk melibatkan seluruh ekosistem kreatif lokal, mulai dari produser, pemeran, hingga fotografer daerah.

Ia menekankan bahwa potensi perfilman Indonesia tidak hanya berada di kota besar, tetapi juga tersebar di berbagai wilayah yang memiliki karakter geografis unik. Dengan demikian, buku ini bisa berperan sebagai jembatan antara potensi lokal dan industri perfilman internasional.

Gagasan ini menunjukkan pendekatan berkelanjutan yang melibatkan seluruh bagian industri kreatif secara kolaboratif.

Potensi Ekspor dan Strategi Lanjutan dalam Industri Penerbitan

Tenaga Ahli Bidang Isu Strategis, Gemintang K. Mallarangeng, menjelaskan bahwa penerbitan merupakan salah satu subsektor potensial dalam pasar ekspor karena tingginya permintaan global terhadap konten kreatif dan visual. 

Ia menyoroti pasar Amerika Serikat, Eropa, serta Timur Tengah sebagai wilayah dengan pertumbuhan permintaan terbesar.

Untuk memperkuat distribusi, Kementerian Ekraf melalui Direktorat Penerbitan dan Fotografi membuka peluang kolaborasi dengan penerbit lokal maupun internasional. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan skema insentif penerjemahan agar buku ini dapat diadaptasi ke bahasa asing dan mudah diakses pasar global.

Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada pembuatan karya, tetapi juga strategi distribusi berstandar internasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index