JAKARTA - Peredaran obat ilegal di marketplace masih menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan ribuan akun dan tautan yang menjual obat tanpa izin resmi sepanjang Januari hingga Juni 2025.
BPOM menegaskan langkah ini sebagai bagian dari upaya rutin untuk memantau keamanan obat dan makanan daring. Tindakan tersebut bertujuan melindungi konsumen, terutama mereka yang sering membeli produk secara online tanpa memastikan legalitasnya.
Langkah Pengawasan dan Penindakan BPOM
Seluruh temuan obat ilegal sudah ditindaklanjuti melalui kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Indonesian E-commerce Association (idEA). Akun-akun yang terbukti menjual obat ilegal telah diturunkan (take down) dari platform marketplace.
Pemantauan daring dilakukan BPOM secara rutin untuk mencegah peredaran produk yang berisiko bagi kesehatan masyarakat. Pengawasan ini mencakup berbagai platform e-commerce, termasuk yang populer di kalangan konsumen muda.
Daftar Obat Ilegal yang Paling Banyak Ditemukan
Dari hasil pemantauan, beberapa jenis obat ilegal paling banyak dijual secara daring. Cream BL menjadi yang tertinggi, dengan 2.184 tautan dan total 113.851 produk terjual, penjual terbanyak berada di Kabupaten Tangerang.
Selanjutnya, Pi Kang Wang tercatat memiliki 1.395 tautan dengan 185.400 produk terjual, mayoritas toko berada di Jakarta Barat. Obat Tramadol juga ditemukan, dengan 629 tautan dan 17 produk terjual, sebagian besar penjual berlokasi di Kabupaten Purwakarta.
Pabron Kids ditemukan di 582 tautan dengan 713 produk terjual, dominasi penjual berada di Jakarta Barat. Sedangkan USA Viagra MMC memiliki 286 tautan dan 42.438 produk terjual, penjual terbanyak juga berada di Jakarta Barat.
Risiko Kesehatan dari Obat Ilegal
Obat ilegal sering kali tidak melalui uji klinis atau standar keamanan resmi. Konsumen yang menggunakan produk ini berisiko mengalami efek samping serius, bahkan keracunan, karena kandungan yang tidak jelas dan dosis yang tidak terkontrol.
Selain itu, obat ilegal dapat menimbulkan resistensi terhadap obat resmi jika digunakan sembarangan. Hal ini berpotensi memperburuk kondisi penyakit dan menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang.
Peran Konsumen dalam Menghindari Obat Ilegal
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada sebelum membeli obat secara online. Pastikan produk memiliki izin edar resmi dari BPOM dan periksa keaslian penjual sebelum melakukan transaksi.
Konsumen juga disarankan untuk tidak tergiur harga murah yang sering ditawarkan oleh penjual obat ilegal. Selalu konsultasikan penggunaan obat dengan tenaga kesehatan profesional agar aman dan efektif.
Kerja Sama Antar Lembaga untuk Menekan Peredaran Obat Ilegal
BPOM terus bekerja sama dengan pemerintah, e-commerce, dan pihak terkait untuk menekan peredaran obat ilegal. Penindakan terhadap akun penjual yang melanggar aturan menjadi langkah preventif sekaligus edukatif bagi masyarakat.
Selain take down akun, edukasi mengenai bahaya obat ilegal juga gencar dilakukan melalui media daring. Tujuannya agar masyarakat lebih kritis dan tidak mudah membeli obat tanpa memastikan keamanannya.
Pentingnya Waspada Obat Ilegal di Marketplace
Ribuan obat ilegal masih ditemukan di marketplace, menunjukkan perlunya kewaspadaan ekstra bagi masyarakat. Pemantauan rutin BPOM dan kerjasama lintas lembaga menjadi langkah penting dalam melindungi konsumen dari risiko kesehatan serius.
Konsumen harus selalu memastikan legalitas dan keaslian produk sebelum membeli obat secara online. Kepatuhan terhadap aturan ini dapat mencegah efek negatif dari penggunaan obat ilegal dan memastikan kesehatan tetap terjaga.