JAKARTA - Dapur sering disebut sebagai jantung rumah karena dari sana semua kebaikan dimulai. Aroma masakan, tawa keluarga, dan hidangan hangat tersaji, namun risiko tersembunyi bisa mengancam kesehatan Anda tanpa disadari.
Kebiasaan sederhana dalam menyiapkan, memasak, hingga menyimpan makanan kadang memicu penyakit. Infeksi bakteri dan gangguan pencernaan bisa muncul, bahkan dari hal-hal yang tampak sepele.
1. Cuci Tangan Tidak Sempurna Bisa Menyebarkan Kuman Berbahaya
Salah satu penyebab utama kontaminasi makanan adalah tangan yang kotor. Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, terutama daging atau seafood mentah, membuat kuman berpindah ke makanan atau tubuh Anda.
Michael Levine, Associate Professor of Emergency Medicine di UCLA Health, menegaskan pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik. Jangan lupa membersihkan area di antara jari dan bawah kuku, serta mencuci tangan setelah dari toilet dan sebelum makan.
2. Makanan Setengah Matang Mengintai Risiko Salmonella dan E. coli
Daging ayam atau telur yang setengah matang memang terlihat lezat, tapi bisa menjadi sarang bakteri berbahaya. Banyak orang tidak memasak makanan dengan suhu cukup tinggi untuk membunuh kuman yang berpotensi menimbulkan keracunan.
Levine menyarankan penggunaan termometer makanan untuk memastikan suhu matang sempurna. Dengan cara ini, bakteri berbahaya bisa dihilangkan, sehingga risiko sakit akibat makanan berkurang drastis.
3. Menyimpan Sisa Makanan Terlalu Lama Memicu Pertumbuhan Bakteri
Membiarkan makanan panas terlalu lama di suhu ruang memudahkan bakteri berkembang. Bakteri penyebab keracunan, seperti Salmonella dan E. coli, tumbuh cepat pada suhu antara 4 derajat celcius hingga 60 derajat celcius.
Oleh karena itu, makanan panas sebaiknya dimasukkan ke lemari pendingin maksimal dua jam setelah disajikan. Pastikan suhu kulkas berada di bawah 4 derajat celcius untuk mencegah pertumbuhan bakteri lebih lanjut.
4. Kontaminasi Silang di Dapur Sering Terabaikan
Penggunaan talenan yang sama untuk daging mentah dan sayuran atau mencuci ayam di wastafel bisa menyebarkan kuman ke seluruh dapur. Hal ini membuat seluruh peralatan dan bahan makanan lain berisiko terkontaminasi.
Ahmed Abdelhamid, asisten profesor mikrobiologi pangan di Michigan State University, menyarankan penggunaan talenan terpisah untuk daging mentah dan makanan siap saji. Selain itu, peralatan seperti pisau, talenan, dan piring harus dicuci dengan air panas dan sabun setelah digunakan, serta simpan daging mentah terpisah dari bahan lain baik di keranjang belanja maupun kulkas.
Tips Praktis Menjaga Dapur Bebas Bakteri
Selain mengikuti empat kebiasaan di atas, ada langkah kecil lain yang bisa membantu menjaga dapur tetap aman. Misalnya rutin membersihkan meja, kulkas, dan permukaan dapur dengan cairan desinfektan, serta menata makanan agar tidak saling kontak dengan bahan mentah.
Menerapkan kebiasaan ini tidak memerlukan banyak waktu, tetapi dampaknya besar untuk kesehatan keluarga. Dengan konsistensi, risiko infeksi dan keracunan makanan bisa ditekan secara signifikan.
Perhatian Kecil, Dampak Besar bagi Kesehatan
Dapur memang tempat kreativitas dan kasih sayang tersaji, namun risiko tersembunyi harus diwaspadai. Perubahan sederhana dalam rutinitas, mulai dari mencuci tangan, memasak hingga menyimpan makanan, bisa mengurangi risiko penyakit dengan signifikan.
Dengan kebiasaan sehat, dapur tetap menjadi jantung rumah yang aman dan menyenangkan. Selalu pastikan makanan dan peralatan bersih agar setiap hidangan tidak hanya lezat, tetapi juga aman untuk seluruh anggota keluarga.