JAKARTA - Popularitas raw milk atau susu mentah kembali meningkat belakangan ini. Banyak orang percaya bahwa susu mentah lebih alami, bernutrisi tinggi, dan baik untuk pencernaan.
Di sisi lain, susu pasteurisasi tetap menjadi pilihan utama di pasaran. Namun, muncul pertanyaan apakah proses pemanasan mengurangi kandungan nutrisi penting dalam susu.
Kandungan Nutrisi Tidak Berbeda Signifikan
Menurut dokter spesialis gizi klinis Johannes Chandrawinata, klaim bahwa pasteurisasi mengurangi nutrisi susu secara signifikan adalah salah kaprah. Dia menegaskan bahwa baik raw milk maupun susu pasteurisasi tetap menyediakan protein, kalsium, vitamin, dan karbohidrat yang esensial.
Hal ini berarti manfaat utama susu tetap terjaga, meski melalui proses pasteurisasi. Konsumen tetap memperoleh zat gizi penting untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang.
Selain itu, banyak yang menganggap raw milk mengandung bakteri baik atau probiotik alami. Johannes menegaskan bahwa keberadaan bakteri belum tentu menguntungkan, karena bisa juga menjadi tanda kontaminasi.
Bakteri berbahaya seperti E. coli, Salmonella, hingga Listeria dapat hadir pada raw milk. Risiko ini tinggi, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia, yang lebih rentan terhadap infeksi.
Keamanan: Faktor Penentu Pilihan Susu
Susu pasteurisasi melalui pemanasan terkontrol yang membunuh patogen berbahaya. Proses ini tidak merusak nutrisi, sehingga membuat susu lebih aman untuk dikonsumsi sehari-hari.
Sebaliknya, raw milk memiliki risiko kontaminasi yang jauh lebih tinggi. Masa simpan susu mentah juga lebih pendek, sehingga konsumsi cepat menjadi keharusan untuk menghindari pertumbuhan bakteri.
Dengan keamanan yang lebih terjamin, susu pasteurisasi dan UHT menjadi pilihan yang praktis. Konsumen tidak hanya mendapatkan nutrisi, tetapi juga perlindungan dari penyakit yang ditularkan melalui makanan.
Perbandingan Gizi Raw Milk dan Pasteurisasi
Dari segi nutrisi, kedua jenis susu memiliki komposisi yang mirip. Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral utama tetap ada pada raw milk maupun susu pasteurisasi.
Proses pasteurisasi tidak mengurangi kandungan protein dan kalsium secara signifikan. Oleh karena itu, manfaat kesehatan untuk pertumbuhan tulang dan perbaikan jaringan tetap optimal.
Selain itu, kedua jenis susu relatif mudah diserap tubuh. Artinya, tubuh tetap mendapatkan protein dan mineral penting secara efektif.
Namun, raw milk tetap menghadirkan risiko kontaminasi bakteri berbahaya. Sebaliknya, susu pasteurisasi aman karena proses pemanasan membunuh patogen yang ada.
Pilihan Aman untuk Kesehatan
Secara nutrisi, perbedaan antara raw milk dan susu pasteurisasi hampir tidak ada. Keduanya tetap memberikan protein, vitamin, mineral, dan karbohidrat yang penting untuk tubuh.
Perbedaan utama terletak pada faktor keamanan. Raw milk memiliki risiko bakteri tinggi, sementara susu pasteurisasi lebih aman untuk dikonsumsi sehari-hari.
Bagi keluarga dengan anak kecil, ibu hamil, atau lansia, susu pasteurisasi menjadi pilihan lebih bijak. Mengutamakan keamanan sekaligus memperoleh nutrisi tetap menjadi kunci utama dalam memilih jenis susu.
Dengan informasi ini, konsumen dapat menyeimbangkan antara selera, persepsi alami, dan keselamatan kesehatan. Memahami risiko dan manfaat masing-masing jenis susu membantu keputusan konsumsi lebih tepat dan aman.