Pemerintah

Pemerintah Fokus Kuatkan Ekonomi Desa untuk Kesejahteraan Rakyat 2026

Pemerintah Fokus Kuatkan Ekonomi Desa untuk Kesejahteraan Rakyat 2026
Pemerintah Fokus Kuatkan Ekonomi Desa untuk Kesejahteraan Rakyat 2026

JAKARTA - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menegaskan pembangunan desa menjadi fokus utama pemerintah. Strategi ini dimaksudkan untuk menggerakkan ekonomi rakyat dari bawah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Pemerintah memperkuat desa melalui berbagai program ekonomi nasional karena di berbagai fakta menunjukkan kemampuan ekonomi desa nyata," kata Menko Muhaimin saat menyampaikan pidato kunci dalam Seminar Nasional Proyeksi Ekonomi Indonesia 2026 di Jakarta.

Desa menyimpan potensi ekonomi yang besar, namun masih menjadi pusat konsentrasi kemiskinan. Kondisi ini menuntut penguatan kapasitas produksi, peningkatan pendapatan, dan perluasan peluang usaha bagi masyarakat desa.

Fakta Kemiskinan Desa dan Pentingnya Intervensi

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan dari 23,85 juta penduduk miskin dan 2,38 juta penduduk miskin ekstrem di Indonesia, separuhnya berada di desa. Hal ini menegaskan perlunya intervensi ekonomi yang fokus pada penguatan desa.

Muhaimin menjelaskan bahwa situasi ini menggarisbawahi urgensi pengembangan kapasitas produksi dan usaha di desa. Dengan intervensi yang tepat, desa dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif.

Pemerintah telah menghadirkan berbagai langkah penguatan ekonomi desa. Salah satunya adalah pengembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih untuk mendorong sinergi usaha masyarakat.

Peningkatan keterampilan dan kapasitas petani juga menjadi fokus program pemerintah. Langkah ini bertujuan agar hasil pertanian lebih produktif dan bernilai tambah tinggi.

Intervensi dan Integrasi Program Lintas Sektor

Pemerintah mendorong lahirnya usaha-usaha baru dan peningkatan pendapatan bagi keluarga di desa. Strategi ini menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi dari bawah yang berkelanjutan.

Berbagai intervensi juga dilakukan untuk memperkuat rantai nilai ekonomi perdesaan. Termasuk di antaranya peningkatan akses pembiayaan, perbaikan sarana produksi, dan penguatan konektivitas agar hasil produksi desa lebih mudah masuk ke pasar luas.

Integrasi program lintas kementerian menjadi kunci keberhasilan pengembangan desa. Keseragaman implementasi program menjamin bahwa pembangunan ekonomi desa dapat dirasakan di seluruh wilayah secara merata.

Koperasi Desa Merah Putih dirancang sebagai penghubung antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Pendekatan ini memastikan desa memiliki ekosistem ekonomi yang solid dan berkelanjutan.

Peran Pesantren dan Ekosistem Ekonomi Lokal

Menko Muhaimin juga menyoroti peran pesantren di desa sebagai pusat penguatan ekonomi berbasis komunitas. Pesantren diharapkan memiliki unit agroindustri yang lebih kuat sehingga menjadi bagian dari ekosistem ekonomi lokal.

Penguatan pesantren tidak hanya meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat, tetapi juga menciptakan model pembelajaran dan kewirausahaan yang terintegrasi. Hal ini diharapkan memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan produktivitas desa.

Pembangunan desa menjadi langkah strategis untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian, manfaat ekonomi dapat dirasakan merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

Program-program ini juga memanfaatkan pendekatan partisipatif, sehingga masyarakat desa dilibatkan secara aktif dalam pengambilan keputusan. Keterlibatan komunitas lokal menjadi faktor penting keberhasilan pembangunan desa.

Koperasi, pesantren, dan usaha lokal yang terintegrasi membentuk jaringan ekonomi yang saling mendukung. Strategi ini mendorong penguatan ekonomi dari akar rumput sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Selain itu, penguatan kapasitas produksi dan distribusi di desa akan mempercepat masuknya produk lokal ke pasar yang lebih luas. Hal ini memberikan peluang ekonomi baru sekaligus meningkatkan daya saing desa di tingkat nasional.

Dengan program yang terencana, desa tidak hanya menjadi wilayah penyangga ekonomi, tetapi juga pusat inovasi dan pertumbuhan. Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

Keterlibatan berbagai pihak, termasuk koperasi dan pesantren, memastikan proses pembangunan desa berjalan efektif dan berdampak luas. Keberhasilan model ini diharapkan bisa direplikasi di seluruh wilayah Indonesia.

Peningkatan kapasitas ekonomi desa juga menciptakan kesempatan untuk generasi muda tetap bertahan di kampung. Hal ini sekaligus mengurangi urbanisasi yang tidak terkendali dan menjaga keberlanjutan ekonomi lokal.

Integrasi antara usaha, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat menjadi fondasi ekonomi desa yang mandiri. Dengan dukungan pemerintah dan komunitas lokal, desa dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index