Makanan Ultraproses

Ancaman Makanan Ultraproses Semakin Mengkhawatirkan, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

Ancaman Makanan Ultraproses Semakin Mengkhawatirkan, Ini Dampaknya bagi Kesehatan
Ancaman Makanan Ultraproses Semakin Mengkhawatirkan, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

JAKARTA - Makanan ultraproses (Ultra-Processed Food/UPF) kini menjadi ancaman kesehatan utama masyarakat global. Para ilmuwan dari berbagai negara menyatakan bahwa konsumsi UPF meningkat pesat dan terkait dengan sejumlah penyakit serius.

Carlos Monteiro, profesor di Universitas Sao Paulo, menjelaskan bahwa bukti yang ada saat ini cukup untuk mendorong tindakan publik. UPF kini menjadi bagian besar dari pola makan modern, bahkan mencapai lebih dari 50% di beberapa negara seperti Amerika Serikat.

UPF termasuk makanan atau minuman yang diproses secara industri dengan berbagai bahan tambahan. Contohnya adalah minuman bersoda, mi instan, dan camilan ringan olahan yang populer di seluruh dunia.

Meskipun istilah UPF menjadi populer, beberapa ilmuwan dan pihak industri menilai istilah ini terlalu sederhana. Debat tentang pengaruh UPF terhadap kesehatan pun kerap memanas dan terkadang politis.

Bukti Ilmiah Mengenai Risiko Kesehatan

Dalam seri makalah di jurnal Lancet, 104 studi jangka panjang dianalisis untuk menilai dampak UPF terhadap kesehatan. Sebanyak 92 studi menunjukkan risiko lebih tinggi untuk satu atau lebih penyakit kronis terkait pola makan UPF.

Beberapa kondisi yang terkait antara lain diabetes tipe 2, obesitas, depresi, hingga penyakit jantung. Meski sebagian besar studi menunjukkan hubungan, bukan kausalitas langsung, sinyal ini cukup kuat untuk perhatian global.

Penulis studi menekankan perlunya penelitian lebih lanjut. Mereka ingin memahami mekanisme mengapa UPF memicu gangguan kesehatan dan membedakan produk dalam kelas UPF yang memiliki nilai gizi berbeda.

Penyebab Kesehatan Terganggu

UPF memiliki kandungan lemak, gula, garam, dan aditif tinggi, namun rendah kandungan makanan utuh. Pola makan yang didominasi UPF memicu penurunan kualitas gizi dan berkontribusi pada obesitas dan penyakit kronis lainnya.

Selain itu, konsumsi UPF memengaruhi perilaku makan karena rasa yang dibuat agar lezat dan adiktif. Kondisi ini membuat individu sulit mengontrol asupan kalori dan pola makan seimbang.

Beberapa studi juga menunjukkan hubungan antara UPF dengan gangguan mental, termasuk depresi. Efek ini kemungkinan berkaitan dengan interaksi bahan tambahan dan kualitas gizi yang rendah pada UPF.

Tantangan Kebijakan dan Peran Industri

Pemerintah disarankan untuk memasukkan UPF dalam kebijakan nasional terkait makanan tinggi gula, garam, dan lemak. Langkah ini dapat membantu masyarakat mengurangi konsumsi UPF dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Namun, industri UPF menjadi hambatan utama bagi regulasi dan kebijakan publik. Perusahaan besar memiliki pengaruh kuat dalam menentukan standar makanan dan promosi, sehingga perubahan kebijakan sering menemui resistensi.

International Food and Beverage Alliance menyatakan anggota mereka ingin meningkatkan kesehatan global. Namun, mereka juga menekankan bahwa perusahaan makanan harus terlibat dalam proses pembuatan kebijakan agar solusi lebih realistis dan dapat diterapkan.

Kesadaran masyarakat menjadi faktor penting. Edukasi mengenai risiko UPF dan alternatif makanan sehat dapat menurunkan konsumsi UPF sekaligus mendorong pola makan lebih baik.

Strategi Mengurangi Dampak UPF

Masyarakat disarankan memilih makanan segar atau olahan minimal yang rendah gula, garam, dan lemak tambahan. Sayur, buah, biji-bijian, dan protein hewani atau nabati yang tidak diproses menjadi pilihan yang lebih aman dan bergizi.

Selain itu, membaca label produk menjadi langkah penting untuk menghindari UPF tersembunyi. Produk dengan banyak aditif, pewarna, atau pengawet termasuk kategori UPF yang sebaiknya dibatasi.

Para ahli juga menekankan pentingnya kampanye kesehatan dan kebijakan publik. Langkah ini termasuk menetapkan batas gula dan garam, melarang iklan makanan anak, serta memberikan panduan gizi yang jelas.

Masyarakat bisa memulai dengan mengganti camilan ultraproces menjadi pilihan alami. Misalnya, mengganti keripik kemasan dengan kacang panggang atau buah segar membantu menurunkan risiko penyakit jangka panjang.

Kesadaran tentang bahaya UPF harus mulai diterapkan sejak dini. Pendidikan gizi di sekolah dan rumah menjadi fondasi penting untuk membentuk pola makan sehat generasi mendatang.

Mengatasi Ancaman Ultraproses

Konsumsi makanan ultraproses bukan hanya masalah individu, tetapi juga isu kesehatan publik global. Risiko yang ditimbulkan mencakup obesitas, diabetes tipe 2, depresi, dan berbagai penyakit kronis lainnya.

Penelitian menunjukkan bukti cukup kuat untuk mendorong tindakan dari pemerintah dan masyarakat. Regulasi, edukasi, dan pilihan makanan sehat adalah kunci untuk mengurangi dampak UPF secara signifikan.

Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat membuat keputusan gizi yang lebih tepat. Membatasi UPF dan memilih makanan alami dapat meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan risiko penyakit kronis jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index