JAKARTA - Stunting masih menjadi tantangan pada anak usia di bawah lima tahun karena menghambat pertumbuhan tinggi dan berat badan sesuai usia. 

Kondisi ini sering dipahami berkaitan dengan kurangnya gizi, tetapi sebenarnya ada faktor lain yang berperan penting.

Banyak anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat sering sakit atau terkena infeksi berulang. Situasi ini membuat tubuh mereka tidak mampu memanfaatkan nutrisi secara optimal untuk tumbuh dan berkembang.

Inilah mengapa pendekatan terhadap pencegahan stunting tidak hanya sebatas memperbaiki pola makan, tetapi juga memperkuat sistem imun anak melalui imunisasi sejak dini.

Vaksinasi Membantu Mengurangi Risiko Infeksi Berulang

Dokter anak Yuni Astria menjelaskan bahwa vaksinasi merupakan perlindungan dasar agar anak tidak mudah sakit. “Karena dengan vaksinasi, kita mencegah anak bisa sakit berulang, terutama yang penyakit infeksi, yang bisa dicegah dengan imunisasi,” jelas dr. Yuni dalam sebuah konferensi pers.

Ia menegaskan bahwa infeksi berulang dapat mengganggu tumbuh kembang anak karena tubuh mereka bekerja keras melawan penyakit sehingga kebutuhan nutrisi tidak terserap dengan baik.

Ketika anak sering sakit, terutama akibat penyakit infeksi yang sebenarnya dapat dicegah, perkembangan tinggi dan berat badan menjadi tidak optimal sehingga meningkatkan risiko terjadinya stunting.

Alasan Vaksin Membantu Mengurangi Potensi Stunting pada Anak

Dalam penjelasannya, dr. Yuni menyampaikan bahwa ada banyak komponen yang perlu diperhatikan untuk mencegah stunting, termasuk menghindarkan anak dari penyakit berat. “Vaksinasi ini akan mencegah seorang anak mengalami kejadian infeksi berat atau komplikasi berat dari suatu penyakit,” tutur dr. Yuni.

Ia menambahkan bahwa mencegah komplikasi dan infeksi berulang saling berkaitan sehingga anak dapat tumbuh dengan lebih baik. Ketika tubuh anak tidak terganggu oleh penyakit, mereka akan lebih mudah mencapai tahapan perkembangan sesuai usia.

Dengan demikian, vaksinasi menjadi fondasi penting agar anak memiliki kondisi kesehatan yang stabil. Perlindungan ini membuat mereka dapat menjalani aktivitas, bereksplorasi, dan menyerap nutrisi secara optimal tanpa terganggu oleh penyakit yang seharusnya bisa dicegah.

Keterkaitan Kesehatan Optimal dengan Kemampuan Anak Bertumbuh

Hubungan antara kesehatan dan tumbuh kembang anak sangat erat, terutama pada masa keemasan pertumbuhan. “Anak sehat bisa lebih optimal dalam bereksplorasi, dan tumbuh kembangnya optimal. Kalau anak sakit, tumbuh kembang tidak optimal. Maka, ada risiko stunting pada anak tersebut,” ucap dr. Yuni.

Ketika anak tidak sering sakit, kesempatan mereka untuk bertumbuh sesuai potensinya menjadi lebih besar. Aktivitas motorik, interaksi sosial, dan rasa ingin tahu anak berkembang lebih baik saat kondisi tubuhnya prima.

“Jadi vaksinasi adalah fondasi yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak ke depannya. Dengan anak tidak sering sakit, tentu dia bisa berkembang sesuai potensinya,” lanjut dr. Yuni saat menjelaskan peran vaksin dalam perkembangan anak.

Keraguan Orangtua terhadap Vaksinasi dan Dampaknya pada Anak

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orangtua yang meragukan vaksinasi anak. Keraguan tersebut muncul dari beragam alasan, mulai dari perbedaan pandangan tentang kesehatan, kekhawatiran akan efek samping, hingga kebingungan menentukan vaksin apa saja yang dibutuhkan.

Fenomena ini turut memengaruhi upaya pencegahan stunting karena anak yang tidak mendapat imunisasi berisiko lebih tinggi mengalami infeksi. Ketika penyakit infeksi tidak dicegah, kondisi tubuh yang rapuh bisa menyebabkan tumbuh kembang terhambat.

Melihat kondisi ini, dr. Yuni dan para dokter anak yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia berupaya memberikan edukasi yang jelas mengenai pentingnya vaksin bagi kesehatan jangka panjang anak.

Edukasi Lengkap bagi Orangtua Melalui Parenthood Institute

Saat ini penyuluhan mengenai pencegahan stunting melalui berbagai aspek, termasuk imunisasi, sedang digencarkan melalui Parenthood Institute. Program ini menyediakan ruang bagi orangtua untuk belajar mengenai tumbuh kembang anak melalui artikel dan video edukatif.

Parenthood Institute juga menyelenggarakan SuperClass, yaitu kelas berbayar bersama dokter anak dan para pakar. Salah satu kelas yang tersedia adalah kelas vaksinasi yang dipandu langsung oleh dr. Yuni sebagai narasumber.

“Di sinilah peran Parenthood Institute dengan kelasnya untuk mendampingi orangtua, memberikan informasi secara komprehensif dan tentunya berbasis ilmu kedokteran yang valid,” jelas dr. Yuni dalam kegiatannya. Ia berharap kelas ini membantu orangtua lebih percaya diri dalam mengambil keputusan yang tepat untuk vaksinasi anak.