Dampak UPF

Dampak UPF terhadap Risiko Polip Usus Besar Perempuan Muda

Dampak UPF terhadap Risiko Polip Usus Besar Perempuan Muda
Dampak UPF terhadap Risiko Polip Usus Besar Perempuan Muda

JAKARTA - Pembahasan mengenai makanan ultraproses atau UPF kembali mengemuka setelah sebuah studi baru mengaitkannya dengan meningkatnya risiko polip usus besar pada perempuan berusia di bawah 50 tahun. 

Temuan ini menyoroti pola konsumsi harian yang selama ini dianggap praktis, namun ternyata dapat membawa konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan saluran cerna.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan rendah serat dan tinggi kandungan gula, garam, serta lemak jenuh dapat membentuk kondisi yang memicu gangguan metabolik. Perubahan inilah yang berpotensi meningkatkan risiko munculnya polip sebagai tahap awal perkembangan kanker usus besar.

Melalui hasil studi ini, para ahli berharap masyarakat semakin memahami bahwa pilihan makanan sehari-hari tidak hanya berpengaruh pada berat badan, tetapi juga pada risiko penyakit serius di masa depan.

Karakteristik Makanan Ultraproses dan Dampaknya pada Tubuh

Makanan ultraproses dikenal luas sebagai produk yang mudah dikonsumsi, praktis, dan cenderung memiliki rasa yang kuat. Namun, di balik keunggulan tersebut, jenis makanan ini memiliki karakteristik gizi yang jauh dari ideal karena minim serat serta rendah kandungan vitamin dan mineral penting.

Kandungan gula, garam, lemak jenuh, dan zat aditif yang tinggi membuat tubuh bekerja ekstra untuk memprosesnya. Kondisi tersebut sering kali memicu peradangan yang berlangsung terus-menerus atau bersifat kronis.

Dalam jangka panjang, proses peradangan ini dapat mengganggu stabilitas metabolik dan memberi pengaruh besar terhadap kesehatan sistem pencernaan, termasuk meningkatnya kerentanan terhadap pembentukan polip di usus besar.

Temuan Studi Mengenai Risiko Polip pada Perempuan Muda

Studi yang dilakukan dengan menggunakan data dari Nurses’ Health Study II menganalisis pola makan lebih dari dua puluh sembilan ribu peserta. Para perempuan ini telah melalui pemeriksaan kolonoskopi dan tidak memiliki riwayat polip ataupun penyakit usus lain sebelumnya.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok dengan konsumsi UPF paling tinggi, yakni sekitar 9,9 porsi setiap hari, memiliki risiko polip adenoma konvensional sebanyak 45 persen lebih tinggi sebelum usia 50 tahun. Angka ini cukup signifikan bila dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsi 3,3 porsi UPF per hari.

Polip adenoma konvensional sendiri merupakan jenis polip yang sering kali menjadi titik awal terbentuknya kanker usus besar sehingga temuan ini dianggap penting untuk diperhatikan, terutama bagi perempuan usia produktif.

Pernyataan Para Peneliti dan Makna Temuan Studi

Pemimpin penelitian, Dr. Andrew Chan, menjelaskan bahwa sebagian besar polip memang tidak akan berkembang menjadi kanker. Namun, ia menekankan bahwa banyak kasus kanker usus besar pada usia muda berawal dari lesi prakanker tersebut.

Ia menegaskan bahwa timnya tengah berupaya memahami faktor yang memicu peningkatan kanker usus besar pada kelompok usia muda, sehingga penelitian ini menjadi langkah penting dalam proses tersebut.

Meskipun studi ini tidak menemukan hubungan antara UPF dengan risiko polip jenis serrated lesions, peneliti tetap menilai bahwa hubungan kuat pada adenoma konvensional sudah cukup menjadi perhatian bagi masyarakat luas.

Keterbatasan Penelitian dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Meski temuan ini signifikan, peneliti mengingatkan adanya beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah ketergantungan pada ingatan peserta soal apa yang mereka konsumsi dalam jangka waktu tertentu.

Selain itu, penelitian ini belum secara langsung menelusuri perkembangan kanker dari polip, sehingga masih memerlukan studi lanjutan untuk memastikan hubungan sebab-akibat secara lebih jelas.

Walau demikian, peneliti menganggap bahwa pola konsumsi UPF tetap menjadi faktor penting karena memiliki dampak nyata terhadap metabolisme dan kesehatan usus berdasarkan berbagai studi sebelumnya.

Penjelasan tentang Gangguan Metabolik dan Perubahan Mikrobiota

Dr. Andrew Chan menjelaskan bahwa makanan ultraproses dapat memperburuk gangguan metabolik seperti obesitas dan diabetes tipe 2. Kedua kondisi tersebut diketahui menjadi faktor risiko utama yang berkaitan dengan meningkatnya kemungkinan kanker usus besar.

Ia juga menyebutkan bahwa makanan ultraproses dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan yang terus-menerus ini mengganggu fungsi jaringan dan memperbesar peluang munculnya masalah kesehatan serius.

Selain itu, UPF dapat mengubah komposisi mikrobiota usus, yakni kumpulan bakteri baik yang berperan penting dalam melindungi tubuh serta menjaga fungsi pencernaan. Ketika keseimbangannya terganggu, risiko timbulnya berbagai penyakit termasuk polip dan kanker dapat meningkat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index