JAKARTA - Performa Juventus kembali menjadi bahan pembicaraan, bukan hanya karena hasil di lapangan, tetapi juga karena bagaimana klub mengelola para pemainnya.
Kritik terbaru muncul terkait proses pengembangan pemain yang dinilai belum optimal. Sorotan kali ini tertuju pada Manuel Locatelli, gelandang yang seharusnya menjadi figur penting bagi klub.
Locatelli datang dengan reputasi sebagai gelandang masa depan Italia. Ekspektasi tinggi menyertainya sejak pertama kali mengenakan seragam Juventus. Namun, hingga kini, perjalanan kariernya di Turin dianggap belum mencapai level yang seharusnya.
Masalah ini tidak sepenuhnya disandarkan pada performa individu pemain. Sejumlah pengamat menilai bahwa lingkungan yang dibentuk klub turut memengaruhi perkembangan Locatelli. Situasi itulah yang menjadi dasar munculnya kritik terbaru.
Pendapat Bortolo Mutti Menjadi Alarm Serius Bagi Manajemen
Bortolo Mutti, sosok yang dikenal sebagai legenda serta pengamat taktik berpengalaman, menjadi orang yang mengangkat isu ini ke permukaan. Ia melihat ada kekurangan struktural dalam cara Juventus mendukung pemain tengahnya. Fokus perhatian Mutti tertuju pada peran Locatelli yang tak kunjung optimal.
Menurut Mutti, Locatelli tidak memiliki ruang yang cukup untuk berkembang. Pendapat tersebut mencerminkan kekhawatiran bahwa Juventus gagal menyediakan lingkungan yang kondusif. Faktor ini dianggap lebih berpengaruh daripada kelemahan sang pemain sendiri.
“Dia pemain yang sangat baik, tetapi klub sendiri harus melakukan lebih banyak,” kata Mutti dalam komentarnya pada 19 November 2025. Pernyataan tersebut menjadi sorotan tajam karena keluar dari sosok senior yang telah lama mengamati dinamika sepak bola Italia.
Locatelli Disebut Profesional, tetapi Tidak Didukung Sistem
Dalam penilaiannya, Mutti tidak meragukan kualitas maupun karakter Locatelli. Ia menegaskan bahwa gelandang tersebut telah menunjukkan profesionalisme tinggi sejak bergabung dengan Juventus. Komitmen Locatelli terhadap klub disebut tidak pernah berubah meski hasil yang diraih belum maksimal.
Locatelli juga dikenal sebagai pemain yang siap menjalankan berbagai peran taktis yang diminta pelatih. Namun, fleksibilitas tersebut tidak otomatis membuat dirinya berkembang. Mutti menilai masalah utama justru berasal dari lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhannya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa performa pemain bukan hanya soal kualitas pribadi. Dukungan tim, pola permainan, dan kejelasan peran menjadi faktor yang sangat menentukan. Tanpa itu semua, potensi pemain akan sulit berkembang.
Ketiadaan Pemimpin Lapangan Dinilai Hambat Perkembangan Skuad
Salah satu kritik utama Mutti adalah kurangnya figur pemimpin di tubuh Juventus saat ini. Ia menilai absennya pemimpin sejati membuat pemain seperti Locatelli tidak memiliki sosok panutan yang bisa membantunya tumbuh. Dampaknya bukan hanya dirasakan Locatelli, tetapi juga struktur permainan klub secara keseluruhan.
Pemimpin lapangan biasanya berperan dalam menjaga stabilitas tim. Mereka dapat memberikan arahan, memotivasi pemain muda, serta menjaga ritme permainan. Tanpa keberadaan sosok seperti ini, dinamika tim bisa berjalan tidak efektif.
Mutti melihat situasi ini sebagai refleksi masalah internal yang harus segera ditangani. Juventus, sebagai klub besar, seharusnya mampu menciptakan lingkungan yang lebih solid dan terstruktur. Ketidakhadiran sosok pemimpin membuat proyek pengembangan pemain berjalan tidak maksimal.
Ekspektasi Tinggi Sejak Awal Tidak Terjawab Secara Optimal
Ketika Locatelli didatangkan ke Turin, ekspektasi terhadap dirinya sangat tinggi. Ia dianggap sebagai gelandang yang mampu mengisi kekosongan di lini tengah Juventus. Performa impresifnya bersama tim nasional Italia mempertebal keyakinan bahwa ia bisa menjadi motor permainan baru.
Namun, perjalanan Locatelli sejauh ini menunjukkan realitas yang berbeda. Meski tampil konsisten dalam beberapa periode, ia belum mengukir dampak besar seperti yang diharapkan. Faktor struktural tim menjadi salah satu penyebab mengapa potensinya belum keluar sepenuhnya.
Mutti menekankan bahwa kegagalan mengangkat peran Locatelli lebih merupakan cerminan kondisi klub itu sendiri. Hal ini menegaskan bahwa Juventus memiliki pekerjaan rumah besar untuk memperbaiki fondasi taktis dan organisasi permainan. Langkah tersebut diyakini akan menguntungkan seluruh pemain.
Kritik Menjadi Momentum Perbaikan Jangka Panjang Juventus
Komentar Mutti bukan sekadar kritik, tetapi juga peringatan bagi manajemen Juventus. Klub harus melihat kondisi ini sebagai kesempatan untuk mengevaluasi bagaimana mereka memperlakukan pemain penting. Perubahan strategi bisa menjadi langkah awal menuju pembenahan menyeluruh.
Jika Juventus ingin kembali ke level tertinggi, mereka membutuhkan struktur yang memfasilitasi perkembangan pemain. Pemimpin lapangan, peran taktis yang jelas, serta lingkungan yang mendukung menjadi elemen dasar dalam proses tersebut. Tanpa itu semua, klub akan terus kesulitan mengoptimalkan potensi skuadnya.
Kritik ini diharapkan mendorong Juventus untuk bergerak lebih cepat dalam memperbaiki keadaan. Dengan pembenahan yang tepat, pemain seperti Locatelli dapat kembali menunjukkan performa terbaiknya. Situasi ini juga bisa menjadi titik balik bagi Juventus dalam membangun kembali identitas mereka sebagai tim besar.