Recce Pharmaceuticals

Recce Pharmaceuticals Lakukan Uji Klinis Obat Luka Diabetes Tahap III di Indonesia

Recce Pharmaceuticals Lakukan Uji Klinis Obat Luka Diabetes Tahap III di Indonesia
Recce Pharmaceuticals Lakukan Uji Klinis Obat Luka Diabetes Tahap III di Indonesia

JAKARTA - Perusahaan bio-farmasi asal Australia, Recce Pharmaceuticals Ltd., menggandeng PT Etana Biotechnologies Indonesia sebagai kolaborator lokal. Tujuannya adalah melakukan uji coba klinis tahap III untuk produk obat luka infeksi kaki bagi penderita diabetes di Indonesia.

Vice President of Corporate Affairs Recce Pharmaceuticals, Cherise Ang, menyatakan obat ini berbentuk gel dan dinamai Recce 327 Topical Gel. Produk tersebut dirancang untuk mengatasi infeksi luka pada pasien diabetes yang resisten terhadap antibiotik konvensional.

Obat ini merupakan anti-infeksi sintetik yang dikembangkan untuk membunuh bakteri resisten. Pendekatan ini diharapkan mengurangi risiko komplikasi serius seperti sepsis dan amputasi pada penderita diabetic foot infection (DFI).

Sebelumnya, Recce Pharmaceuticals telah melaksanakan uji coba klinis tahap I dan II di Australia. Uji coba tahap II melibatkan 30 pasien dengan tingkat kesembuhan mencapai 93% setelah penggunaan selama 14 hari.

Bahan baku obat dipasok dari Amerika Serikat dan diproduksi di fasilitas Recce Macquarie Park, Australia. Hasil uji coba klinis awal menunjukkan efektivitas tinggi dan keamanan yang memadai bagi pasien.

Alasan Memilih Indonesia sebagai Lokasi Uji Klinis

Cherise Ang menjelaskan Indonesia dipilih karena prevalensi diabetes yang tinggi dan banyaknya kasus infeksi kaki pada pasien diabetes. Kondisi ini sering berkembang menjadi sepsis dan memerlukan amputasi jika tidak segera ditangani.

Data Recce Pharmaceuticals menunjukkan bahwa 67,1% kasus infeksi kaki diabetes di Indonesia memerlukan perawatan rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 46,9% pasien harus menjalani amputasi untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Biaya pengobatan rata-rata untuk pasien DFI diperkirakan mencapai Rp64,95 juta per pasien. Dengan obat ini, diharapkan luka dapat diobati lebih cepat dan mengurangi ketergantungan pasien pada perawatan rumah sakit.

Selain itu, penggunaan obat dengan resep dokter ini ditargetkan sebagai langkah awal mencegah komplikasi serius. Recce 327 Topical Gel diharapkan menjadi alternatif yang efektif, aman, dan lebih terjangkau.

Dukungan Regulasi dan Mitra Rumah Sakit

Recce Pharmaceuticals memperoleh persetujuan dari Human Research Ethics Committee (HREC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Persetujuan ini menjadi bukti dukungan bilateral antara pemerintah Indonesia dan Australia.

Direktur Komersial Recce Pharmaceuticals, Andre Serobian, menyatakan pihaknya telah menandatangani MoU dengan PT Etana Biotechnologies sebagai kolaborator lokal. Kerja sama ini juga mencakup beberapa rumah sakit di Indonesia, termasuk jaringan Siloam, untuk uji coba klinis tahap III.

Proses uji coba klinis tahap III menargetkan 310 pasien infeksi luka kaki dengan diabetes. Harapannya, proses ini dapat rampung pada tahun 2026 dan menandai tahap akhir uji klinis sebelum pemasaran obat.

Indonesia akan menjadi pasar pertama Recce 327 Topical Gel setelah obat ini siap dipasarkan. Strategi ini memungkinkan obat tersedia bagi pasien yang sangat membutuhkan di wilayah dengan prevalensi diabetes tinggi.

Uji coba klinis tahap III akan menilai keamanan, efektivitas, dan tolerabilitas obat pada pasien lokal. Data yang diperoleh akan menjadi dasar untuk registrasi resmi dan peluncuran obat di pasar domestik.

Selain itu, kolaborasi dengan rumah sakit lokal juga bertujuan memastikan proses uji klinis sesuai standar internasional. Keterlibatan tenaga medis lokal akan mempermudah adaptasi protokol klinis dengan kondisi pasien di Indonesia.

Recce 327 Topical Gel difokuskan pada pasien yang sudah mengalami resistensi antibiotik. Pendekatan ini menjadi solusi untuk mengurangi risiko komplikasi yang seringkali menuntut perawatan intensif dan amputasi.

Keunggulan obat ini adalah bentuk gel topical yang mudah diaplikasikan langsung pada luka. Hal ini memungkinkan pasien merawat luka sendiri di rumah sebelum harus dirawat di rumah sakit.

Pihak Recce Pharmaceuticals menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk inovasi farmasi. Indonesia dipandang sebagai lokasi strategis karena tingginya jumlah pasien yang membutuhkan terapi efektif.

Selain efektivitas medis, obat ini diharapkan memberikan dampak ekonomi positif. Biaya perawatan rumah sakit yang tinggi dapat ditekan dengan pengobatan dini menggunakan Recce 327 Topical Gel.

Kerja sama dengan PT Etana Biotechnologies Indonesia juga membuka peluang transfer teknologi dan pengetahuan. Hal ini diharapkan memperkuat kapasitas lokal dalam melakukan uji klinis dan produksi obat farmasi canggih.

Tahap pra-klinis dan klinis awal menunjukkan bahwa Recce 327 Topical Gel aman digunakan. Tingkat kesembuhan tinggi menjadi indikator keberhasilan sebelum diterapkan pada populasi yang lebih besar di Indonesia.

Pelaksanaan uji klinis tahap III dilakukan secara bertahap dengan pemantauan ketat. Setiap pasien akan menjalani evaluasi rutin untuk memastikan keamanan dan respons terhadap pengobatan.

Recce Pharmaceuticals berharap uji klinis ini dapat menjadi fondasi bagi pengembangan obat lain untuk komplikasi diabetes. Keberhasilan gel ini dapat membuka jalan bagi terapi serupa untuk kondisi resistensi antibiotik lainnya.

Selain itu, keterlibatan rumah sakit lokal membantu membangun kapasitas penelitian klinis di Indonesia. Pengalaman ini penting untuk memperkuat ekosistem riset farmasi di tanah air.

Obat ini juga dirancang agar bisa digunakan dengan resep dokter sehingga penggunaan lebih terkontrol. Pendekatan ini memastikan keamanan pasien tetap menjadi prioritas utama.

Recce Pharmaceuticals menargetkan gel ini menjadi solusi anti-infeksi utama bagi pasien diabetes. Obat ini diharapkan mampu menekan angka amputasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien di Indonesia.

Kolaborasi ini menunjukkan potensi kerja sama internasional di bidang farmasi. Transfer teknologi, uji klinis, dan peluncuran produk direncanakan untuk memberikan manfaat maksimal bagi pasien lokal.

Dengan fokus pada Indonesia, Recce 327 Topical Gel berpotensi menjadi obat pertama yang secara khusus menargetkan pasien diabetes di kawasan Asia Tenggara. Keunggulan ini sekaligus memperkuat posisi Recce Pharmaceuticals di pasar global.

Pihak perusahaan menegaskan bahwa keberhasilan uji klinis tahap III akan menjadi kunci untuk mendapatkan izin edar resmi. Semua prosedur dilakukan sesuai standar internasional demi keselamatan dan efektivitas pengobatan.

Uji klinis ini juga akan menjadi studi referensi bagi pengembangan obat serupa di masa depan. Data dari Indonesia diharapkan memperkaya literatur klinis terkait manajemen luka diabetes yang resisten antibiotik.

Keseriusan Recce Pharmaceuticals dalam mengembangkan terapi baru menjadi langkah strategis untuk mengatasi masalah kesehatan global. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana inovasi farmasi dapat diterapkan secara konkret di negara dengan kebutuhan tinggi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index