Depo Bangunan

Depo Bangunan Perkuat Ekspansi dan Efisiensi untuk Dorong Penjualan Nasional 2025

Depo Bangunan Perkuat Ekspansi dan Efisiensi untuk Dorong Penjualan Nasional 2025
Depo Bangunan Perkuat Ekspansi dan Efisiensi untuk Dorong Penjualan Nasional 2025

JAKARTA - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) memasuki penghujung tahun 2025 dengan strategi agresif yang diarahkan untuk mempercepat pertumbuhan kinerja perusahaan. Upaya ini dijalankan demi memastikan target penjualan Rp 3 triliun pada tahun 2025 dapat terealisasi sesuai rencana.

Perusahaan memanfaatkan momentum peningkatan belanja pemerintah sebagai pendorong utama aktivitas ekonomi. Situasi tersebut menjadi katalis penting bagi sektor ritel bahan bangunan yang selama ini bergantung pada daya beli masyarakat.

Direktur Caturkarda Depo Bangunan, Caroline Kettin, menegaskan bahwa fokus utama perusahaan berada pada perluasan wilayah layanan konsumen. Ia mengungkapkan bahwa strategi tersebut dijalankan melalui pembukaan gerai baru, penguatan variasi produk, serta integrasi kanal belanja online dan offline yang lebih kuat.

“Dengan stimulus fiskal pemerintah dan meningkatnya pengeluaran belanja pemerintah, diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional, sehingga daya beli di sektor retail ikut meningkat agar target Perseroan dapat terealisasi,” ungkap Caroline. Pernyataan ini menegaskan bahwa DEPO memanfaatkan dorongan eksternal untuk mendorong internal perusahaan.

Selain fokus pada jaringan fisik dan digital, perusahaan juga memperkuat kapasitas tim operasional. Langkah ini ditempuh untuk memastikan kualitas pelayanan tetap konsisten meski skala bisnis terus berkembang.

Perusahaan percaya bahwa peningkatan kualitas SDM menjadi fondasi penting dalam mendukung berbagai ekspansi yang sedang dilakukan. Kesiapan tim operasional menentukan kepuasan pelanggan pada seluruh lini layanan DEPO.

Ekspansi Gerai dan Penguatan Kanal Penjualan

Salah satu langkah besar DEPO adalah pembukaan gerai di wilayah dengan penetrasi pasar yang masih rendah. Tahun ini, perusahaan menargetkan membuka tiga gerai baru untuk memperluas jangkauan konsumennya.

Gerai Pekanbaru menjadi salah satu yang segera beroperasi pada akhir November 2025. Ekspansi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi di Sumatra, Kalimantan, dan Bali.

Wilayah tersebut dianggap memiliki potensi pertumbuhan ritel bahan bangunan yang masih luas. Pertumbuhan populasi dan peningkatan pembangunan infrastruktur menjadi faktor pendorong permintaan di daerah tersebut.

Selain pertumbuhan gerai fisik, penjualan melalui kanal online menunjukkan perkembangan signifikan. DEPO mencatat bahwa kontribusi penjualan digital kini mencapai lebih dari 10% dari total pendapatan perusahaan.

Angka tersebut mencerminkan pergeseran perilaku belanja konsumen yang semakin mengarah ke kanal digital. Perusahaan melihat tren ini sebagai peluang untuk memperkuat strategi omnichannel.

Kombinasi toko fisik dan platform online menjadi kekuatan utama DEPO dalam menjangkau konsumen. Sinergi dua kanal ini memastikan perusahaan tetap relevan di tengah perubahan pola konsumsi masyarakat.

Selain itu, kehadiran omnichannel mendorong peningkatan pengalaman berbelanja bagi pelanggan. Konsumen kini dapat berbelanja lebih fleksibel dan mendapatkan akses informasi produk secara lebih mudah.

DEPO terus meningkatkan integrasi antar kanal dengan memperkuat sistem back-end dan infrastruktur digital. Perusahaan percaya bahwa investasi teknologi akan menjadi faktor penting dalam meningkatkan efisiensi penjualan.

Penguatan Produk House Brand sebagai Strategi Daya Saing

Selain fokus pada ekspansi dan digitalisasi, DEPO juga memperbesar kontribusi produk house brand dalam portofolionya. Langkah ini dijalankan untuk mendorong efisiensi dan meningkatkan margin keuntungan perusahaan.

Produk house brand memungkinkan DEPO menawarkan harga lebih kompetitif dengan kualitas yang tetap terjaga. Strategi ini juga memperkuat posisi perusahaan di tengah persaingan pasar ritel bahan bangunan yang semakin ketat.

“Dalam menjalankan strategi pengembangan variasi produk, perseroan fokus untuk meningkatkan kategori produk house brand untuk meningkatkan kemampuan perseroan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik,” jelas Caroline. Pernyataan ini menunjukkan bahwa house brand menjadi bagian integral dari rencana jangka panjang perusahaan.

Kontribusi house brand memang belum sebesar kanal online. Namun kinerjanya terus tumbuh dan semakin mendekati target yang dibidik perusahaan untuk tahun ini.

DEPO memandang bahwa keberhasilan house brand akan menciptakan struktur produk yang lebih seimbang. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya bergantung pada penjualan produk dari pemasok eksternal.

Pengembangan produk house brand juga menciptakan peluang inovasi yang lebih luas. Perusahaan dapat menyesuaikan produk dengan kebutuhan konsumen secara lebih akurat dan cepat.

Selain itu, fleksibilitas pengembangan house brand memungkinkan perusahaan beradaptasi ketika terjadi perubahan tren pasar. Kesiapan ini dinilai penting bagi keberlangsungan bisnis jangka panjang.

DEPO terus melengkapi kategori house brand dengan produk-produk yang berkualitas tinggi. Strategi ini diarahkan agar brand internal memiliki posisi kuat dalam preferensi belanja konsumen.

Dorong Efisiensi dan Implementasi Energi Hijau

Untuk menjaga profitabilitas, perusahaan menjalankan berbagai inisiatif efisiensi operasional. Langkah ini dijalankan untuk menekan biaya operasional tanpa mengurangi kualitas layanan.

Salah satu inisiatif penting adalah pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah gerai. Penggunaan energi surya diharapkan dapat mengurangi biaya listrik jangka panjang dan mendukung agenda keberlanjutan perusahaan.

Selain PLTS, DEPO juga menerapkan kebijakan penggunaan ulang kardus bekas yang masih layak pakai. Inisiatif ini membantu mengurangi limbah dan mendukung upaya penghematan operasional perusahaan.

Di sisi lain, perusahaan juga melakukan modernisasi sistem ERP dan POS. Pembaruan ini memberikan efektivitas lebih tinggi dalam manajemen inventori, penjualan, dan alur operasional internal.

Caroline menyampaikan bahwa perusahaan juga tengah merencanakan penggunaan kendaraan listrik untuk kegiatan operasional. Rencana ini menunjukkan komitmen DEPO terhadap transisi energi yang lebih ramah lingkungan.

“Perseroan juga sedang dalam tahap perencanaan atas implementasi penggunaan kendaraan listrik untuk kebutuhan operasionalnya. Inisiatif-inisiatif tersebut juga berkontribusi terhadap komitmen Perseroan menjadi perusahaan yang berkelanjutan dalam kinerja operasional dan finansialnya,” jelas Caroline.

Langkah-langkah tersebut sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan. Efisiensi energi dan pengurangan limbah menjadi bagian penting dalam menjaga daya saing jangka panjang.

Selain itu, implementasi teknologi dan energi terbarukan memperkuat citra DEPO sebagai perusahaan modern yang adaptif terhadap kebutuhan global. Perusahaan menilai bahwa komitmen terhadap keberlanjutan akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan investor.

Performa Keuangan hingga September 2025

Hingga September 2025, DEPO mencatat penjualan sebesar Rp 2,10 triliun. Angka ini menunjukkan kenaikan 4,05% dibandingkan dengan Rp 2,02 triliun pada periode yang sama tahun 2024.

Namun, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan. Laba tersebut menurun menjadi Rp 50,41 miliar dari sebelumnya Rp 56,78 miliar pada kuartal III 2024.

Penurunan laba menunjukkan adanya tekanan pada sisi biaya yang dihadapi perusahaan. Kondisi ini mendorong DEPO untuk mempercepat berbagai program efisiensi yang telah direncanakan.

DEPO tetap optimistis bahwa penguatan strategi ekspansi dan digitalisasi akan meningkatkan performa keuangan pada akhir tahun. Perusahaan meyakini bahwa target penjualan Rp 3 triliun masih dapat dikejar melalui kombinasi upaya tersebut.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index