Wisnus dan Wisman

Wisnus dan Wisman Meningkat Pesat, Pariwisata Indonesia Capai Momentum Positif 2025

Wisnus dan Wisman Meningkat Pesat, Pariwisata Indonesia Capai Momentum Positif 2025
Wisnus dan Wisman Meningkat Pesat, Pariwisata Indonesia Capai Momentum Positif 2025

JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar RI) mencatat momentum pertumbuhan sektor pariwisata terus menguat sepanjang September 2025. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pergerakan Wisatawan Nusantara (Wisnus) meningkat signifikan, tumbuh 13,19% menjadi 94,36 juta perjalanan.

Secara kumulatif hingga September, total perjalanan Wisnus menembus 901,90 juta. Angka ini naik 18,99% dibandingkan 757,96 juta perjalanan pada periode sama tahun 2024.

Kemenpar optimistis tren ini akan melampaui target Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sebesar 1,08 miliar perjalanan. Kinerja positif juga terlihat dari selisih kunjungan Wisman dan Wisnus yang mencapai 4,61 juta, lebih tinggi dibandingkan 3,72 juta pada tahun sebelumnya.

Wakil Menteri Ni Luh Puspa menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga capaian positif ini. “Kami berkomitmen menjaga capaian positif ini, baik dari sisi wisman maupun penguatan minat wisnus menjelajahi destinasi tanah air,” ujarnya, dikutip Senin, 17 November 2025.

Optimisme Menteri Pariwisata

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan optimismenya terhadap tren positif pariwisata. Ia meyakini capaian kunjungan wisatawan akan melampaui target RKP 2025.

“Dengan tren saat ini, kunjungan wisatawan mancanegara diperkirakan menembus 14–15 juta,” ujarnya dalam Laporan Kinerja Bulanan bersama Wakil Menteri Ni Luh Puspa di Jakarta, dikutip Senin, 17 November 2025.

Kunjungan Wisman pada September 2025 tercatat mencapai 1,39 juta, tumbuh 9,04% dibandingkan periode sama tahun lalu. Secara kumulatif Januari–September, jumlah wisman telah mencapai 11,43 juta, meningkat 10,22% dibandingkan 2024.

Dominasi wisatawan berasal dari negara ASEAN (35,22%) dan kawasan Asia lainnya (27,57%). Tren ini menunjukkan Indonesia tetap menjadi destinasi utama regional dengan pertumbuhan stabil.

Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap Ekonomi

Pariwisata juga berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional. Pada Triwulan III 2025, ekonomi Indonesia tumbuh 5,04%, dengan sektor pariwisata menyumbang 3,96% terhadap PDB.

Beberapa lapangan usaha terkait pariwisata—mulai dari biro perjalanan, hiburan dan rekreasi, transportasi wisata, hingga akomodasi dan makanan minuman—merupakan yang tumbuh tertinggi. Pertumbuhan ini menunjukkan sektor pariwisata mampu mendorong multiplier effect di berbagai industri.

Kemenpar optimistis momentum ini akan semakin kuat memasuki Triwulan IV. Libur Natal dan Tahun Baru menjadi pendorong utama peningkatan aktivitas wisatawan.

Stimulus Pemerintah untuk Dorong Pariwisata

Pemerintah menyiapkan berbagai stimulus untuk mendukung lonjakan wisatawan. Salah satunya adalah insentif berupa diskon perjalanan melalui moda transportasi darat, laut, dan udara.

Diskon ini berlaku pada periode 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, dengan potongan hingga 30% di sejumlah moda. Kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan mobilitas Wisnus dan Wisman sekaligus mendongkrak ekonomi lokal di berbagai destinasi.

Kemenpar memantau tren ini secara rutin untuk memastikan target RKP 2025 dapat tercapai. Dengan strategi penguatan destinasi dan insentif perjalanan, optimisme terhadap sektor pariwisata tetap tinggi.

Pertumbuhan wisatawan Nusantara maupun mancanegara menjadi indikator utama keberhasilan strategi pariwisata nasional. Pemerintah berharap momentum ini berlanjut hingga akhir tahun, memberi dampak positif bagi perekonomian dan industri terkait.

Data BPS dan Kemenpar menunjukkan bahwa sektor pariwisata Indonesia berada dalam tren positif sepanjang 2025. Pertumbuhan Wisnus dan Wisman menjadi motor penggerak utama capaian target RKP 2025.

Dukungan pemerintah melalui insentif dan strategi penguatan destinasi semakin memperkuat optimisme. Dengan langkah-langkah ini, sektor pariwisata diyakini mampu memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi nasional dan pembangunan destinasi yang berkelanjutan.

Momentum ini sekaligus menggarisbawahi peran strategis pariwisata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indonesia dipastikan tetap menjadi tujuan utama wisatawan regional maupun internasional di tahun-tahun mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index