JAKARTA - Menjelang awal pekan ketiga November 2025, perkembangan harga perak kembali menjadi pusat perhatian bagi investor yang mengikuti pergerakan logam mulia. Setelah mengalami koreksi ringan pada akhir pekan, banyak pihak kini menunggu apakah harga perak akan kembali menguat pada Senin, 17 November 2025.
Perubahan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menunjukkan pola yang menarik dan menjadi bahan pertimbangan bagi para pelaku pasar. Dengan kondisi global yang dinamis, prediksi harga perak hari ini menjadi salah satu topik yang paling ditunggu investor.
Harga perak pada Sabtu, 15 November 2025 tercatat ditutup di Rp27.350 per gram. Penurunan sebesar Rp1.050 dari posisi tertingginya tersebut terjadi setelah harga sempat naik selama lima hari berurutan.
Koreksi ini dianggap wajar oleh banyak analis yang melihatnya sebagai bagian dari siklus pasar jangka pendek. Meski demikian, arah pergerakan selanjutnya tetap menjadi fokus bagi investor yang menanti peluang baru.
Koreksi Harga Perak Akhir Pekan dan Faktor Penyebabnya
Penurunan harga perak yang terjadi pada akhir pekan lalu disebut dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Salah satu faktor utamanya adalah kondisi politik dan ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat.
Pembukaan kembali aktivitas pemerintah Amerika Serikat setelah penutupan sementara (government shutdown) menjadi pemicu utama koreksi harga. Situasi yang kembali stabil ini menurunkan permintaan terhadap aset safe haven seperti perak maupun emas.
Perubahan sentimen ini mendorong sebagian pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung. Profit taking menjadi pilihan logis setelah harga perak sebelumnya mencatat kenaikan beruntun selama lima hari.
Di sisi lain, koreksi seperti ini juga kerap menjadi momen yang menarik bagi investor lain untuk masuk kembali ke pasar. Kondisi ini menciptakan dinamika baru dalam pergerakan harga yang dipantau dengan ketat oleh pasar.
Tren Jangka Panjang Masih Menguat
Walaupun perak mengalami penurunan pada akhir pekan, tren jangka panjangnya dinilai masih sangat kuat oleh banyak ahli. Pergerakan harga global dalam satu pekan terakhir menunjukkan rata-rata kenaikan transaksi harian sebesar 5,71%.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja perak global justru jauh lebih impresif. Data menunjukkan bahwa harga perak masih mencatat penguatan tahunan yang mencapai 72,58% secara global.
Kenaikan ini menunjukkan bahwa minat terhadap perak sebagai aset investasi masih sangat besar. Hal ini terutama terjadi karena perak tidak hanya digunakan sebagai perhiasan atau aset investasi, tetapi juga sebagai bahan baku industri yang permintaannya terus meningkat.
Kondisi tersebut membuat banyak investor melihat perak sebagai aset yang stabil untuk jangka panjang. Apalagi ketika ketidakpastian ekonomi global masih berlangsung, perak menjadi alternatif investasi yang menjanjikan.
Harga Perak Antam di Pasar Domestik Indonesia
Di Indonesia, harga perak batangan Antam masih menjadi acuan bagi banyak pembeli dan investor. Pergerakan harga perak domestik memperlihatkan dinamika yang serupa dengan pasar global.
Berdasarkan pantauan per November 2025, harga perak Antam berada di kisaran Rp27.000 hingga Rp28.700 per gram. Rentang harga ini bergantung pada ukuran batangan dan jenis produk yang dipilih oleh pembeli.
Tabel berikut menggambarkan rentang harga perak Antam pada periode tersebut:
| Jenis Perak Antam | Harga per Gram |
|---|---|
| Perak Antam 1 Gram | Rp27.000 – Rp28.700 |
| Perak Antam 5 Gram | Rp27.000 – Rp28.700 |
| Perak Antam 10 Gram | Rp27.000 – Rp28.700 |
Perbedaan harga pada lini produk tersebut biasanya dipengaruhi oleh biaya produksi dan ukuran batangan. Semakin besar ukuran batangan, biasanya harga per gram menjadi sedikit lebih murah.
Harga yang tersedia pada rentang tersebut mencerminkan kestabilan pasar perak dalam negeri. Hal ini juga menunjukkan bahwa perak tetap menjadi pilihan menarik di kalangan investor domestik.
Prediksi Harga Perak Senin, 17 November 2025
Menjelang pembukaan perdagangan pada 17 November 2025, banyak analis memperkirakan bahwa harga perak akan cenderung stabil. Meskipun terjadi koreksi pada akhir pekan, pasar diprediksi masih akan berada dalam jalur yang positif.
Harga perak yang berada di sekitar Rp27.350 per gram diprediksi memiliki peluang untuk naik tipis. Kenaikan ini dimungkinkan karena tren jangka panjang masih menunjukkan arah positif.
Kondisi global yang mulai kembali stabil dapat menjadi pendorong bagi investor untuk melakukan pembelian kembali. Hal ini berpotensi meningkatkan permintaan dan membawa harga bergerak lebih tinggi.
Meski stabil, pergerakan harga tetap harus dipantau mengingat pasar perak dapat berubah dengan cepat. Investor yang aktif dalam trading harian sangat dianjurkan mengikuti update pasar secara konsisten.
Peluang Investor dan Strategi yang Disarankan
Koreksi harga yang terjadi pada Sabtu lalu menjadi sorotan bagi banyak investor yang menilai momen ini sebagai peluang masuk. Harga yang sedikit turun sering menjadi titik ideal untuk membeli aset logam mulia.
Jika tren kenaikan kembali berlanjut pada 17 November, pembeli pada harga koreksi dapat menikmati hasil positif dari kenaikan tersebut. Strategi ini banyak digunakan oleh investor jangka pendek dan menengah.
Investor yang berorientasi jangka panjang disebut tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek. Pertumbuhan harga perak tahunan yang kuat menjadi alasan utama mengapa mereka tetap menambah portofolio pada level harga saat ini.
Walaupun peluang terbuka, tetap disarankan untuk memantau pergerakan harga harian. Perubahan yang dipicu faktor global sering terjadi tanpa peringatan sehingga strategi fleksibel menjadi sangat penting.
Harga perak menjelang Senin, 17 November 2025 diprediksi bergerak stabil dengan potensi kenaikan tipis. Kondisi ini dipengaruhi oleh koreksi singkat pada akhir pekan setelah sentimen global berubah.
Tren jangka panjang perak masih menunjukkan kekuatan yang sangat positif, baik dari segi pertumbuhan mingguan maupun tahunan. Data tersebut memperlihatkan bahwa perak tetap menjadi aset yang diminati investor.
Harga perak Antam di Indonesia pada November 2025 berada di kisaran Rp27.000 hingga Rp28.700 per gram. Rentang harga ini masih mencerminkan posisi stabil di pasar domestik.
Investor disarankan mencermati pergerakan harga harian sebagai dasar menentukan keputusan yang paling tepat. Peluang pembelian pada saat koreksi dapat menjadi strategi menarik menjelang potensi kenaikan berikutnya.
