JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I BUMI Tahap III 2025 senilai Rp780 miliar. Obligasi ini menawarkan kupon menarik sebesar 9 persen per tahun untuk investor yang tertarik.
Jumlah pokok obligasi ditetapkan sebesar Rp780 miliar dengan tenor lima tahun sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga dilakukan setiap tiga bulan, dengan pembayaran pertama jatuh pada 10 Maret 2026 dan pembayaran terakhir sekaligus jatuh tempo pada 10 Desember 2030.
Penerbitan obligasi ini menjadi bagian dari program publikasi Obligasi Berkelanjutan I BUMI yang menargetkan total dana sebesar Rp5 triliun. Strategi ini diharapkan mendukung ekspansi bisnis dan rencana akuisisi BUMI di tahun mendatang.
Alokasi Dana dan Investasi Strategis
Sekitar Rp340,8 miliar dari dana obligasi akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan. Dana tersebut sebagian digunakan untuk memenuhi kewajiban pembayaran nilai akuisisi terhadap Jubilee Metals Limited.
Selain itu, BUMI mengalokasikan Rp333,6 miliar untuk membayar uang muka atas rencana akuisisi PT Laman Mining. Langkah ini menunjukkan komitmen perseroan untuk memperkuat portofolio aset dan kapasitas produksi batu bara.
Sekitar Rp97,5 miliar dialokasikan sebagai pinjaman kepada anak usaha Wolfram Limited (WFL). Pinjaman ini akan digunakan WFL untuk belanja modal dan modal kerja, mendukung tahapan produksi 2026.
Penjamin Emisi dan Proses Penawaran
Dalam penerbitan obligasi ini, BUMI menggandeng beberapa penjamin pelaksana emisi ternama. Penjamin meliputi PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT BCA Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, serta PT Korea Investment And Sekuritas Indonesia.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bertindak sebagai wali amanat untuk menjamin kepatuhan prosedur penerbitan. Masa penawaran umum obligasi dijadwalkan pada 2–5 Desember 2025 dengan penjatahan pada 8 Desember 2025.
Tanggal pengembalian uang pemesanan ditetapkan pada 10 Desember 2025, distribusi elektronik obligasi pada 10 Desember 2025, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Desember 2025. Jadwal ini menunjukkan koordinasi yang matang antara penerbit, penjamin, dan regulator.
Peringkat Obligasi dan Daya Tarik Investor
BUMI telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Obligasi ini mendapatkan rating idA+ atau Single A Plus, menegaskan kualitas surat utang dan reputasi perseroan di pasar modal.
Kupon jumbo sebesar 9 persen per tahun diharapkan menjadi daya tarik bagi investor. Tingkat bunga ini jauh di atas rata-rata obligasi korporasi, menandai strategi BUMI untuk memikat minat investor institusional maupun ritel.
Penerbitan obligasi ini sekaligus memperkuat posisi keuangan Grup Bakrie. Dana yang dihimpun digunakan tidak hanya untuk pengembangan aset, tetapi juga memastikan keberlanjutan proyek dan ekspansi bisnis tambang batu bara.
Prospek dan Implikasi Ekonomi
Obligasi ini diharapkan memberi fleksibilitas keuangan bagi BUMI menghadapi fluktuasi harga batu bara global. Selain itu, strategi ini mendukung pertumbuhan produksi dan kapasitas cadangan untuk beberapa tahun ke depan.
BUMI terus menunjukkan komitmen pada pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga memberi peluang investasi yang menarik bagi pasar modal domestik dan internasional.
Dengan kombinasi kupon tinggi, alokasi dana strategis, dan peringkat obligasi yang kuat, BUMI menegaskan posisi sebagai salah satu pemain utama industri batu bara nasional. Obligasi ini menjadi indikator kepercayaan perseroan pada prospek pertumbuhan jangka panjang di sektor energi mineral.