JAKARTA - PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI) memasuki periode baru dengan dorongan lebih besar menuju pembiayaan berkelanjutan pada 2026. Perusahaan ini mengambil langkah strategis untuk mempercepat penyaluran pembiayaan investasi dan modal kerja yang sejalan dengan kebutuhan industri keuangan yang semakin berorientasi pada keberlanjutan.
Salah satu prioritas perseroan adalah perluasan pembiayaan kendaraan listrik (EV) dan pembangunan infrastruktur pendukungnya yang dianggap memiliki potensi besar dalam beberapa tahun mendatang. Upaya tersebut diharapkan memberikan nilai tambah bagi portofolio pembiayaan FUJI sekaligus memperkuat komitmen perusahaan dalam transformasi menuju pembiayaan hijau.
Direktur Utama Fuji Finance Indonesia, Anita Marta, menjelaskan bahwa tahun 2026 menjadi fase penting bagi perseroan untuk melanjutkan strategi yang sudah disiapkan sejak awal tahun ini. Ia menegaskan bahwa pembiayaan EV merupakan salah satu peluang yang kini mulai dijajaki karena prospeknya terus meningkat di tengah percepatan ekosistem kendaraan listrik nasional.
“Kami mulai menjajaki pembiayaan EV dan industri penunjangnya,” tutur Anita Marta dalam keterangan resmi pada Jumat, 14 November 2025. Ia menambahkan bahwa fokus perusahaan tidak hanya pada penyaluran dana, tetapi juga pada mitigasi risiko yang disiapkan melalui pengikatan hak tanggungan dan fidusia.
Kinerja Aset 2025 Melebihi Target dan Beri Momentum Baru
Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, FUJI mencatat kinerja solid yang tercermin dari peningkatan aset hingga Rp187,57 miliar per akhir September 2025. Capaian ini tumbuh 6,26% dibandingkan posisi akhir 2024 yang berada pada level Rp176,52 miliar, sehingga melampaui target pertumbuhan aset tahun berjalan yang dipatok sebesar 3%.
Target aset untuk 2025 sebelumnya ditetapkan pada angka Rp181,18 miliar, tetapi realisasi hingga September menunjukkan kinerja yang jauh lebih kuat dari perkiraan awal. Keberhasilan tersebut dinilai menjadi bukti bahwa strategi pembiayaan dan efisiensi operasional yang diterapkan sejak awal tahun telah berjalan efektif.
Anita Marta menyebut pencapaian itu sebagai momentum penting bagi perusahaan dalam memperluas portofolio pembiayaan produktif. Ia memandang bahwa kondisi ini memberikan ruang lebih besar bagi perseroan untuk menjaga profitabilitas jangka panjang dan menghadirkan stabilitas yang semakin kuat di masa mendatang.
“Total aset 2025 sudah terlampaui lebih cepat dari proyeksi. Ini menjadi momentum bagi kami untuk memperluas portofolio pembiayaan produktif dan menjaga profitabilitas jangka panjang,” ujarnya. Pernyataan tersebut menggambarkan optimisme tinggi perusahaan untuk menghadapi dinamika pembiayaan tahun depan.
Berdasarkan data kinerja perusahaan, total pembiayaan hingga akhir 2024 tercatat mencapai Rp91,53 miliar. Sementara itu, pembiayaan per Agustus 2025 telah mencapai Rp84,79 miliar, yang menandakan realisasi pembiayaan tahun berjalan berjalan seiring dengan rencana ekspansi yang telah ditetapkan perseroan.
Penguatan Manajemen Risiko untuk Menjaga Kualitas Aset
Dalam menjalankan ekspansi pembiayaan pada 2026, FUJI menargetkan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) tetap terjaga di bawah 1%. Perseroan juga memastikan gearing ratio tetap berada di bawah 1 kali, sebagai bagian dari kebijakan kehati-hatian dalam pengelolaan risiko dan likuiditas.
Anita menegaskan bahwa berbagai strategi mitigasi risiko yang diterapkan, termasuk pemanfaatan pengikatan hak tanggungan serta fidusia, menjadi unsur penting dalam menjaga kesehatan portofolio pembiayaan. Dengan instrumen tersebut, FUJI berharap dapat menjaga stabilitas pertumbuhan pembiayaan produktif yang aman dan berkelanjutan.
Meski menunjukkan kinerja kuat, perusahaan tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi sepanjang 2025. Beberapa proyek yang dijalankan disebut belum sepenuhnya sejalan dengan risk appetite perusahaan sehingga membutuhkan seleksi lebih ketat pada tahun berikutnya.
Selain itu, penurunan daya beli masyarakat dan tingginya tingkat suku bunga acuan turut menjadi faktor yang memengaruhi kehati-hatian perusahaan dalam menyalurkan pembiayaan baru. Kondisi makroekonomi yang belum stabil membuat perseroan lebih cermat dalam memilih permintaan pembiayaan yang masuk.
Meskipun demikian, FUJI tetap mempertahankan optimisme untuk menjaga kinerja positif melalui strategi ekspansi yang lebih selektif. Anita menegaskan bahwa perusahaan akan tetap fokus pada pembiayaan produktif, terutama di sektor properti komersial yang masih memiliki potensi kuat untuk tumbuh.
“Fokus kami tetap pada pembiayaan produktif, terutama di sektor properti komersial, sambil memastikan seluruh proses tetap memperhatikan prinsip keberlanjutan,” lanjutnya. Ia memastikan bahwa setiap langkah ekspansi pembiayaan akan disesuaikan dengan prinsip tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang ketat.
Arah Strategis 2026: Perluasan Jaringan dan Pembiayaan Berkelanjutan
Untuk menghadapi tahun 2026, perseroan telah menyiapkan serangkaian strategi yang mencakup peningkatan penyaluran pembiayaan investasi dan modal kerja. Upaya perluasan jaringan juga menjadi agenda penting untuk membuka akses lebih luas terhadap nasabah potensial.
Anita menyatakan bahwa pendekatan tersebut tidak hanya bertujuan meningkatkan skala bisnis, tetapi juga memastikan bahwa lini pembiayaan yang dikembangkan tetap selaras dengan tren industri keuangan yang semakin mengarah pada prinsip ESG (environment, social, governance). Pembiayaan hijau didorong sebagai pilar utama yang akan menopang pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Komitmen tersebut terlihat jelas dari langkah FUJI dalam menjajaki potensi pembiayaan kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya. Ekosistem EV di Indonesia yang berkembang pesat menjadi peluang bisnis strategis yang diyakini mampu mendongkrak portofolio perusahaan selama beberapa tahun ke depan.
Melalui pendekatan pembiayaan ramah lingkungan, FUJI berharap dapat memperkuat posisi sebagai perusahaan yang adaptif terhadap perubahan pasar. Transformasi ini juga dinilai akan memberikan citra positif bagi perusahaan dalam menarik minat investor yang semakin mengutamakan keberlanjutan.
Di tengah dinamika industri keuangan nasional, perseroan menilai bahwa penguatan pembiayaan hijau juga dapat menjadi keunggulan kompetitif yang membedakan FUJI dari perusahaan pembiayaan lainnya. Dengan strategi yang lebih matang, perusahaan optimistis dapat menjaga stabilitas bisnis dan meningkatkan kontribusi terhadap sektor yang mendukung masa depan ekonomi rendah emisi.