JAKARTA - Kenaikan harga emas batangan kembali menjadi sorotan pada Jumat, 14 November 2025, ketika Pegadaian mencatat pergerakan naik pada hampir seluruh ukuran emas Antam. Situasi ini menunjukkan bahwa permintaan emas batangan masih stabil di pasar domestik, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap instrumen aset yang lebih aman.
Pada ukuran terkecil, emas Antam 0,5 gram dibanderol Rp1.373.000, sementara harga buyback tercatat Rp1.147.000. Tren ini memperlihatkan bahwa minat pembelian emas dalam jumlah kecil masih tinggi, terutama di kalangan konsumen yang menjadikan emas sebagai tabungan harian yang mudah dijangkau.
Untuk ukuran standar 1 gram, harga jual menyentuh Rp2.636.000, sementara nilai buyback berada pada Rp2.294.000. Kenaikan ini memberikan gambaran bahwa pergerakan emas terus menguat seiring dinamika pasar yang belum stabil sepanjang bulan November.
Harga emas 2 gram juga ikut mengalami kenaikan dengan nilai jual Rp5.206.000 dan harga buyback Rp4.589.000. Pergerakan di kelas ini menunjukkan bahwa emas dengan ukuran menengah tetap menjadi pilihan populer untuk investasi jangka panjang.
Pada kategori yang lebih besar, emas 5 gram diperdagangkan dengan harga jual Rp12.931.000, sedangkan nilai buyback tercatat Rp11.473.000. Kenaikan harga ini mencerminkan pergerakan positif di pasar komoditas, sekaligus menegaskan bahwa investor masih memandang emas sebagai lindung nilai dari ketidakpastian ekonomi.
Emas 10 gram juga mencatat kenaikan dengan harga jual Rp25.801.000 dan buyback Rp22.947.000. Situasi ini menunjukkan konsistensi kenaikan pada seluruh lini ukuran, yang menandakan performa emas tetap solid di pasar perhiasan maupun batangan.
Harga Emas Ukuran Besar Ikut Naik Sejalan dengan Tren Penguatan
Pada kategori emas berukuran besar, Pegadaian mencatat pergerakan harga yang tidak kalah signifikan. Emas 50 gram dijual dengan harga Rp128.640.000, sementara buyback berada pada Rp114.174.000, yang menunjukkan selisih stabil sesuai standar perdagangan emas batangan.
Ukuran 100 gram juga mencatat kenaikan dengan harga jual Rp257.194.000 dan harga buyback Rp228.349.000. Pergerakan di kategori ini biasanya dipengaruhi oleh investor kelas menengah ke atas yang memanfaatkan emas sebagai aset jangka panjang.
Untuk ukuran 500 gram, harga jual mencapai Rp1.285.152.000, sementara nilai buyback berada pada Rp1.136.122.000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kategori ini tetap menjadi pilihan bagi investor institusi maupun individu dengan orientasi aset besar.
Emas 1.000 gram atau setara 1 kilogram dijual dengan harga Rp2.570.260.000, sedangkan buyback mencapai Rp2.272.245.000. Kondisi ini menegaskan bahwa permintaan emas batangan besar masih tetap aktif di tengah gejolak ekonomi global.
Daftar Lengkap Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini
Sebagai panduan lengkap, berikut tabel harga emas Antam di Pegadaian pada 14 November 2025. Tabel ini memuat seluruh ukuran yang diperdagangkan beserta harga jual dan harga buyback yang berlaku pada hari ini.
Tabel Harga Emas Antam Pegadaian – 14 November 2025
| Ukuran (Gram) | Harga Jual | Harga Buyback |
|---|---|---|
| 0,5 | Rp1.373.000 | Rp1.147.000 |
| 1 | Rp2.636.000 | Rp2.294.000 |
| 5 | Rp12.931.000 | Rp11.473.000 |
| 10 | Rp25.801.000 | Rp22.947.000 |
| 25 | Rp64.364.000 | Rp57.087.000 |
| 50 | Rp128.640.000 | Rp114.174.000 |
| 100 | Rp257.194.000 | Rp228.349.000 |
| 500 | Rp1.285.152.000 | Rp1.136.122.000 |
| 1.000 | Rp2.570.260.000 | Rp2.272.245.000 |
Mengapa Harga Emas Terus Menguat Menjelang Akhir Tahun
Kenaikan harga emas hari ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap instrumen investasi yang lebih stabil menjelang penutupan tahun. Emas sering dijadikan pilihan utama ketika pasar finansial menunjukkan volatilitas tinggi, terutama ketika nilai tukar dan suku bunga mengalami pergerakan signifikan.
Faktor eksternal seperti ketidakpastian global juga berdampak besar terhadap pergerakan harga emas. Pelaku pasar cenderung menempatkan sebagian portofolio mereka pada emas sebagai bentuk perlindungan aset dari risiko inflasi yang meningkat sepanjang tahun 2025.
Di Indonesia, tren kenaikan harga emas sejak awal November turut dipengaruhi oleh penguatan harga emas dunia. Pergerakan tersebut memberikan dampak langsung terhadap harga emas Antam yang diperdagangkan di Pegadaian, mengingat penetapan harga memang mengikuti referensi pasar global.
Daya beli masyarakat terhadap emas batangan juga terlihat masih kuat meskipun harga terus naik. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk menyimpan emas sebagai aset tetap terjaga dan bahkan cenderung mengalami peningkatan.
Tren Investasi Emas Menjelang 2026 Diproyeksikan Tetap Positif
Memasuki akhir tahun, investor mulai bersiap menentukan strategi investasi menjelang 2026. Emas tetap menjadi salah satu instrumen yang diperkirakan memiliki prospek kuat karena stabilitasnya dibandingkan aset berisiko lainnya.
Sejumlah analis memprediksi harga emas masih akan bergerak positif meskipun terdapat potensi fluktuasi dalam jangka pendek. Faktor fundamental seperti tingkat suku bunga global, tekanan geopolitik, dan nilai tukar akan terus memengaruhi arah harga emas sepanjang tahun mendatang.
Di Indonesia, permintaan emas batangan diperkirakan tetap tinggi karena semakin banyak konsumen yang menjadikan emas bukan hanya sebagai alat lindung nilai, tetapi juga sebagai instrumen tabungan jangka panjang. Perubahan perilaku investasi ini terlihat dari peningkatan penjualan emas kecil seperti 0,5 gram dan 1 gram.
Pegadaian sebagai salah satu penyedia layanan emas terbesar di tanah air diperkirakan akan terus mencatat kenaikan transaksi. Hal tersebut didukung oleh platform digital yang memudahkan masyarakat membeli emas kapan saja tanpa harus datang langsung ke kantor cabang.
Prospek Harga Emas dan Strategi Investor di Masa Mendatang
Dengan berbagai faktor yang memengaruhi harga emas, investor kini semakin cermat dalam menavigasi pasar. Mereka mempertimbangkan waktu pembelian serta fluktuasi harian yang dapat memengaruhi nilai aset dalam jangka panjang.
Sebagian besar pelaku pasar masih melihat emas sebagai instrumen paling aman dibandingkan aset lain yang lebih rentan terhadap gejolak ekonomi. Ketika tekanan ekonomi meningkat, harga emas cenderung mengalami lonjakan permintaan sehingga mendorong harga di pasar lokal maupun internasional.
Dalam menghadapi tahun 2026, strategi investasi berbasis emas diprediksi akan tetap menjadi pilihan utama bagi banyak kalangan. Konsumen ritel maupun investor profesional sama-sama mengamati pola kenaikan harga emas yang stabil sepanjang trimester terakhir 2025.
Dengan tren yang terus menanjak, emas dinilai tetap menjadi aset yang relevan untuk diversifikasi portofolio. Kombinasi antara stabilitas harga dan tingkat likuiditas tinggi menjadikan emas sebagai salah satu aset yang tidak tergantikan di pasar komoditas.