Project Ekonomi Kreatif

Cianjur Jadi Pilot Project Ekonomi Kreatif, Musik dan Kopi Jadi Daya Tarik Global

Cianjur Jadi Pilot Project Ekonomi Kreatif, Musik dan Kopi Jadi Daya Tarik Global
Cianjur Jadi Pilot Project Ekonomi Kreatif, Musik dan Kopi Jadi Daya Tarik Global

JAKARTA - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menjajaki kerja sama dengan Yayasan Rawindra Kata Hara melalui pilot project “The Cianjur Experience”. Program ini memadukan Musik Cianjuran, kopi Cianjur, dan narasi sejarah lokal sebagai satu pengalaman budaya terpadu.

Inisiatif ini bertujuan menggeser paradigma pemasaran dari sekadar produk menjadi pengalaman budaya yang utuh. Kemenekraf berperan sebagai penggerak sinergi lintas kementerian dan subsektor untuk memastikan dampak program terasa luas dan konkret.

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyebutkan bahwa program ini sejalan dengan indikator kinerja utama (KPI) Kemenekraf. Dampak diharapkan mencakup peningkatan tenaga kerja, investasi, dan ekspor di sektor ekonomi kreatif.

Potensi Kopi dan Musik Tradisi

Yayasan Rawindra Kata Hara menekankan pentingnya strategi storytelling untuk memasarkan komoditas lokal. “Kami ingin mengubah pendekatan dari menjual produk menjadi menjual pengalaman agar daya tarik global meningkat,” ujar perwakilan yayasan.

Kabupaten Cianjur dipilih sebagai studi awal karena memiliki aset unik: kopi berkualitas tinggi dan Musik Cianjuran. Kedua elemen ini dipadukan dengan narasi sejarah sehingga tercipta identitas lokal yang kuat dan menarik bagi wisatawan maupun investor.

Aming Sukandar dari Yayasan Rawindra menyoroti luas perkebunan kopi nasional yang kini mencapai hampir 1,3 juta hektare. Namun, potensi ekspor belum optimal karena konsumsi domestik masih jauh lebih besar.

Strategi Pemerintah dalam Ekonomi Kreatif

Menekraf menekankan kekuatan narasi sebagai kunci meningkatkan investasi di subsektor ekonomi kreatif. “Investasi subsektor ekraf di semester pertama tahun ini meningkat 66 persen, dan kami berharap angka ini terus naik melalui program storytelling berbasis kearifan lokal,” ujarnya.

Pemerintah berperan dalam memperkuat tata kelola industri kopi nasional. Dengan pengelolaan yang baik, potensi ekonomi dari ratusan ribu tenaga kerja di sektor kopi dapat meningkat dan memberikan nilai tambah signifikan bagi masyarakat lokal.

Gilang Ramadhan, pendiri Yayasan Rawindra Kata Hara, menilai Cianjur sebagai contoh ideal kolaborasi budaya dan komoditas. Musik Cianjuran dan kopi Cianjur digabung dalam satu narasi untuk membentuk identitas daerah yang unik dan menarik secara global.

Aktivasi Lokal dan Internasional

Pilot project ini menargetkan pasar lokal melalui aktivasi domestik sebelum dijalankan di kancah internasional. Program ini akan menjadi blueprint yang bisa direplikasi di kota lain, seperti Jakarta, Palu, NTT, dan Bali, untuk mengangkat keunggulan budaya dan komoditas masing-masing daerah.

Aldino Putra, Ketua Harian Yayasan Rawindra, menambahkan bahwa fase kedua proyek akan menargetkan kota internasional. Aktivasi direncanakan di Vancouver, Los Angeles, New York, dan Oslo agar produk kreatif dan budaya Indonesia dapat dikenal secara global.

Dengan pendekatan ini, Kemenekraf dan Yayasan Rawindra berharap masyarakat lokal dapat merasakan manfaat langsung. Selain meningkatkan ekonomi daerah, program ini sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke panggung dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index