Shell

Shell Jajaki Peluang Hulu Migas Indonesia di Tengah Evaluasi Ekspansi Global Perusahaan

Shell Jajaki Peluang Hulu Migas Indonesia di Tengah Evaluasi Ekspansi Global Perusahaan
Shell Jajaki Peluang Hulu Migas Indonesia di Tengah Evaluasi Ekspansi Global Perusahaan

JAKARTA - Ketertarikan Shell terhadap sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia menandai dinamika baru dalam pergerakan perusahaan energi global yang kembali melirik potensi sumber daya domestik. Langkah ini muncul bersamaan dengan evaluasi besar-besaran yang dilakukan perusahaan terhadap arah eksplorasi dunia untuk beberapa tahun ke depan.
Shell Indonesia memastikan bahwa proses penjajakan tersebut berjalan seiring dengan penyesuaian strategi global perusahaan terhadap kebutuhan energi yang terus berkembang.

Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, menyampaikan bahwa kajian tengah dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan studi bersama hulu migas yang juga ditempuh di kawasan lain. Ia menegaskan bahwa proses eksplorasi yang sedang berlangsung bersifat internal dan belum dapat dipublikasikan secara lebih rinci.
“Shell sedang menjajaki peluang di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia, termasuk melalui proses kesepakatan studi bersama hulu migas, seperti juga di kawasan lainnya, sebagai bagian dari evaluasi eksplorasi Shell Global yang sedang berjalan. Kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut,” ujar Susi.

Pernyataan tersebut menunjukkan adanya keseriusan perusahaan dalam mempertimbangkan perluasan portofolio energi di Indonesia yang selama ini menjadi salah satu wilayah dengan potensi migas signifikan. Shell memandang bahwa eksplorasi di kawasan potensial Indonesia dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk menghadapi dinamika perubahan energi global.
Evaluasi menyeluruh yang tengah dilakukan Shell Global menjadikan Indonesia sebagai salah satu opsi yang patut dipertimbangkan kembali dalam konsolidasi aset hulu migas mereka.

Peran SKK Migas dalam Mengawal Kajian Bersama Shell dan Kufpec

Sebelumnya, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, mengungkapkan bahwa Shell telah mengambil langkah lebih jauh dengan melakukan kajian bersama atau joint study dengan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec). Kolaborasi tersebut menargetkan lima wilayah kerja migas yang dianggap memiliki potensi pengembangan sumber daya energi cukup besar.
Joint study ini menjadi pintu awal untuk menentukan kelayakan eksplorasi lebih lanjut dan kemungkinan masuknya investasi baru ke Indonesia.

Menurut Djoko, kajian tersebut meliputi dua wilayah darat (onshore) dan tiga wilayah lepas pantai (offshore) yang tersebar di beberapa daerah strategis seperti Sulawesi Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Penempatan lokasi tersebut merefleksikan penyebaran potensi migas nasional yang selama ini belum sepenuhnya tergarap maksimal.
“Dia sudah join sama Kufpec 50:50, dia mengajukan proposal ke Ditjen Migas. Ada dua offshore, tiga onshore, kalau tidak salah,” ujar Djoko di Kompleks DPR RI.

Wilayah-wilayah yang diajukan tersebut merupakan bagian dari area yang sebelumnya tercatat memiliki prospek migas namun membutuhkan pendalaman melalui survei geologi lanjutan. Pemerintah mengharapkan kajian bersama ini dapat menghasilkan temuan awal yang cukup kuat untuk membuka jalan bagi investasi eksplorasi yang lebih besar.
Jika hasilnya positif, kolaborasi tersebut dapat memperkuat basis produksi energi domestik di masa mendatang dan membantu menjaga ketahanan pasokan nasional.

Saat ini Ditjen Migas Kementerian ESDM sedang mengevaluasi wilayah kerja yang diajukan Shell dan Kufpec untuk memastikan seluruh proses penawaran sesuai dengan regulasi dan standar teknis. Evaluasi tersebut mencakup kelayakan geologi, rencana eksplorasi, hingga kesiapan komitmen investasi yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
Pemerintah ingin memastikan bahwa kajian ini tidak hanya berfokus pada potensi ekonomi tetapi juga memenuhi aspek keberlanjutan dan keamanan energi jangka panjang.

Dinamika Investasi Hulu Migas dan Tantangan yang Menyertainya

Masuknya Shell kembali ke tahap eksplorasi hulu migas Indonesia menunjukkan adanya peningkatan minat perusahaan global terhadap potensi energi nasional. Namun, tantangan dalam sektor hulu masih cukup besar, terutama terkait biaya tinggi dan risiko eksplorasi yang tidak selalu memberikan hasil sesuai ekspektasi.
Pemerintah menyadari bahwa menarik minat investor global memerlukan kepastian regulasi dan efisiensi proses perizinan.

Joint study yang dilakukan Shell dan Kufpec diharapkan dapat menjadi salah satu langkah awal untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang prospek migas di lima wilayah tersebut. Pemerintah melalui SKK Migas berupaya memberikan dukungan prosedural agar penilaian potensi dapat berlangsung lancar dan cepat.
Kajian yang komprehensif akan menentukan apakah Wilayah Kerja tersebut layak ditingkatkan ke tahap eksplorasi.

Keberadaan potensi migas di Indonesia menjadi salah satu magnet bagi perusahaan energi internasional, terutama jika ditemukan cadangan baru dalam jumlah signifikan. Shell memanfaatkan momentum ini untuk mengevaluasi kemungkinan memperluas portofolio migas yang sebelumnya mengalami penyesuaian di beberapa negara.
Perubahan strategi global inilah yang kemudian membawa Indonesia kembali masuk dalam radar investasi perusahaan.

Harapan Pemerintah terhadap Kebangkitan Eksplorasi Migas Nasional

Pemerintah memandang positif langkah Shell yang kembali menjajaki sektor hulu Indonesia karena hal ini dapat meningkatkan dinamika investasi di industri energi. Kehadiran perusahaan global seperti Shell dapat memberikan dorongan teknologi, inovasi, serta peningkatan standar operasi di lapangan migas nasional.
Selain itu, potensi temuan cadangan baru dapat membantu menjaga keberlanjutan pasokan energi negara.

Keseriusan pemerintah dalam mengevaluasi setiap pengajuan wilayah kerja membuktikan komitmen untuk menjaga tata kelola industri migas secara lebih profesional dan transparan. Semua proses penilaian dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan eksplorasi dapat memberikan manfaat ekonomis dan strategis bagi negara.
Pemerintah berharap bahwa joint study Shell dan Kufpec dapat menjadi contoh kolaborasi yang menghasilkan terobosan signifikan di sektor hulu.

Jika kajian menghasilkan hasil yang positif, peluang kerja sama jangka panjang bisa terbuka lebih luas antara Indonesia dan Shell. Kolaborasi ini juga dapat memperkaya portofolio eksplorasi internasional Shell yang selama ini memiliki pengalaman panjang di sektor energi global.
Dengan demikian, langkah penjajakan tersebut dapat menjadi sinyal positif bagi masa depan pengembangan migas Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index