Komdigi

Komdigi Dorong Pengembang Muda Ciptakan Game Online Berbasis Nilai Pancasila

Komdigi Dorong Pengembang Muda Ciptakan Game Online Berbasis Nilai Pancasila
Komdigi Dorong Pengembang Muda Ciptakan Game Online Berbasis Nilai Pancasila

JAKARTA - Permainan daring atau game online saat ini menjadi bagian dari keseharian anak muda di Indonesia. Namun, pengaruh negatif yang muncul dari beberapa game luar negeri membuat pemerintah ingin mendorong inovasi lokal yang lebih positif.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melihat peluang besar bagi para programmer muda untuk menciptakan game yang bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarat nilai-nilai Pancasila. Langkah ini diharapkan menjadi solusi alternatif dari dominasi konten digital asing yang belum tentu sesuai dengan budaya dan moral bangsa.

Dorongan Pemerintah untuk Inovasi Game Lokal

Presiden RI Prabowo Subianto sebelumnya menyoroti dampak negatif beberapa game online, seperti Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG). Peristiwa ledakan yang diduga melibatkan pelajar di SMAN 72 Kelapa Gading menjadi salah satu pemicu perhatian ini.

Menanggapi hal itu, Staf Ahli Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya Komdigi, Raden Wijayakusuma Wardhana, menegaskan bahwa generasi muda yang bergerak di bidang pemrograman harus didorong untuk berinovasi. Menurut Wardhana, banyak inovasi yang bermanfaat bisa diwujudkan melalui aplikasi atau game yang menonjolkan nilai luhur bangsa.

“Inovasi-inovasi dari anak muda harus terus didorong. Saat ini, banyak game online yang berasal dari luar negeri, sehingga kita ingin mendorong game lokal yang lebih mengedepankan Pancasila,” ujarnya saat peresmian AI-RAN Research Center di Surabaya, Rabu, 12 November 2025.

Membangun Game dengan Nilai Luhur Pancasila

Wardhana menekankan bahwa game lokal yang baik tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai positif. Dengan begitu, para pemain muda bisa memperoleh pengalaman yang bermanfaat sekaligus aman bagi psikologis mereka.

“Kita ingin anak-anak bangsa bisa membuat game yang berakar pada nilai luhur kita sendiri. Nilai Pancasila akan menjadi fondasi utama dalam setiap konten yang dikembangkan,” tambahnya.

Selain mendorong inovasi, Komdigi juga berkomitmen untuk melakukan klasifikasi konten digital dari luar negeri. Hal ini dilakukan agar setiap aplikasi atau game yang masuk ke Indonesia dapat sesuai dengan budaya dan norma bangsa.

“Gim luar pun kita klasifikasikan supaya lebih tepat dan sesuai dengan nilai luhur bangsa kita,” kata Wardhana.

Pembatasan Game Online dan Dampaknya pada Pelajar

Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap pengaruh game online di kalangan siswa. Dampak negatif seperti kekerasan atau perilaku agresif dapat muncul jika anak muda belum mampu memilah hal yang boleh diaplikasikan dari permainan daring.

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa game bergenre perang seperti PUBG mempermudah anak-anak untuk mempelajari penggunaan senjata secara virtual. “Secara psikologis, mereka yang terbiasa melakukan kekerasan di dalam game bisa menganggap hal itu sesuatu yang biasa,” ujarnya.

Oleh karena itu, pembatasan terhadap jenis konten tertentu dianggap penting untuk menjaga perkembangan mental dan moral siswa. Selain itu, pemerintah berharap game lokal dengan nilai Pancasila bisa menjadi alternatif hiburan yang lebih edukatif.

Harapan untuk Pengembang Muda Indonesia

Komdigi optimis bahwa generasi muda pengembang aplikasi memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif. Dengan dukungan pemerintah, mereka bisa menciptakan game yang aman, edukatif, dan tetap menghibur.

Wardhana menambahkan, keberadaan game lokal juga akan mengurangi ketergantungan masyarakat pada konten asing yang tidak selalu sesuai dengan norma Indonesia. Dengan inovasi yang tepat, game lokal bisa bersaing dari sisi kualitas dan nilai edukasi.

Pemerintah menekankan kolaborasi antara pihak pengembang, regulator, dan masyarakat agar setiap game yang dirilis memberi manfaat. Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya membangun budaya digital yang sehat bagi generasi muda.

Menuju Ekosistem Game yang Sehat dan Bermutu

Langkah Komdigi untuk mendorong game berbasis Pancasila sejalan dengan upaya mengontrol pengaruh negatif game online luar negeri. Program ini tidak hanya bersifat regulatif, tetapi juga proaktif dalam membangun inovasi.

Dengan pemetaan konten digital dan pendampingan bagi pengembang muda, diharapkan lahir game-game lokal yang ramah anak dan mendidik. Generasi muda bisa menyalurkan kreativitas mereka sekaligus menjaga budaya bangsa tetap relevan dalam dunia digital.

Wardhana meyakini bahwa inovasi teknologi yang berpadu dengan nilai luhur bangsa akan menjadi kekuatan baru bagi industri game Indonesia. Ke depan, game online bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan pembelajaran moral bagi generasi penerus.

Game Lokal Berbasis Pancasila Sebagai Solusi

Dominasi game online luar negeri memberi tantangan sekaligus peluang bagi anak muda Indonesia. Dengan arahan dan dukungan pemerintah, para pengembang dapat menciptakan aplikasi yang edukatif, aman, dan sesuai nilai Pancasila.

Program ini diharapkan mampu membentuk ekosistem game yang sehat, mengurangi pengaruh negatif, dan memberikan pengalaman positif bagi pemain muda. Indonesia pun bisa menunjukkan bahwa hiburan digital dapat berpadu dengan pendidikan karakter dan budaya bangsa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index