Panduan Jenis Visa Arab Saudi

Panduan Lengkap Jenis Visa Arab Saudi untuk WNI: Dari Umrah, Wisata, hingga Transit

Panduan Lengkap Jenis Visa Arab Saudi untuk WNI: Dari Umrah, Wisata, hingga Transit
Panduan Lengkap Jenis Visa Arab Saudi untuk WNI: Dari Umrah, Wisata, hingga Transit

JAKARTA - Arab Saudi selalu menjadi destinasi yang menarik bagi masyarakat Indonesia, terutama karena kedekatan spiritual antara kedua negara. Sebagai tanah kelahiran Islam dengan dua kota suci, Makkah dan Madinah, negara ini menjadi tujuan utama bagi jemaah umrah dan haji dari seluruh dunia, termasuk jutaan warga Indonesia setiap tahunnya.

Namun, selain untuk beribadah, banyak juga wisatawan Indonesia yang mulai melirik Arab Saudi sebagai destinasi wisata budaya dan sejarah. Negeri gurun ini kini membuka diri lebih luas bagi turis internasional dengan sistem visa yang lebih mudah dan fleksibel dibanding beberapa tahun lalu.

Syarat Umum Masuk Arab Saudi bagi Warga Negara Indonesia

Sebelum berangkat, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan calon wisatawan asal Indonesia. Pertama, usia minimal untuk masuk ke Arab Saudi secara mandiri adalah 18 tahun. Jika masih di bawah usia tersebut, maka harus ada pendamping orang dewasa selama perjalanan.

Kedua, masa berlaku paspor wajib masih aktif setidaknya enam bulan setelah tanggal kedatangan di Arab Saudi. Persyaratan ini bersifat ketat dan tidak bisa dinegosiasikan, kecuali bagi warga negara Amerika Serikat yang diperbolehkan masuk selama paspornya masih berlaku.

Dengan mematuhi dua ketentuan dasar tersebut, proses pengajuan visa akan berjalan lebih lancar dan risiko penolakan saat pemeriksaan imigrasi dapat diminimalkan. Setelah itu, wisatawan dapat memilih jenis visa yang paling sesuai dengan tujuan perjalanan mereka.

1. Visa Kunjungan: Untuk Wisatawan dan Kunjungan Pribadi

Bagi warga Indonesia yang ingin menjelajahi keindahan dan keunikan Arab Saudi, visa kunjungan menjadi pilihan utama. Visa ini memungkinkan pemegangnya untuk tinggal di Arab Saudi selama maksimal 90 hari, baik untuk berwisata, menghadiri acara keluarga, maupun melakukan pertemuan bisnis ringan.

Biaya pembuatan visa kunjungan untuk WNI ditetapkan sebesar 750 riyal Arab Saudi atau sekitar Rp3,3 juta. Jumlah ini sudah mencakup biaya pendaftaran yang diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi.

Visa kunjungan tersedia dalam dua tipe, yaitu visa satu kali kunjungan (single entry) dan visa berulang kali (multiple entry). Untuk visa berulang kali, masa berlakunya bisa mencapai satu tahun, memberikan fleksibilitas lebih bagi wisatawan yang berencana datang kembali tanpa perlu mengajukan visa baru.

Jenis visa ini sangat cocok bagi mereka yang ingin melakukan kunjungan keluarga, ziarah non-umrah, atau perjalanan wisata yang lebih lama.

2. eVisa dan Visa on Arrival (VoA): Pilihan Praktis untuk Wisatawan Modern

Kemudahan lain yang ditawarkan pemerintah Arab Saudi adalah Electronic Visa (eVisa) dan Visa on Arrival (VoA). Kedua jenis visa ini sangat populer di kalangan pelancong karena prosesnya lebih cepat dan tidak memerlukan pengajuan melalui kedutaan.

eVisa bisa diajukan secara daring sebelum keberangkatan melalui situs resmi pemerintah Arab Saudi. Sementara VoA bisa diperoleh langsung saat tiba di bandara internasional atau pelabuhan yang ditunjuk di Arab Saudi.

Biaya pengajuan eVisa bagi warga Indonesia sebesar 480 riyal Arab Saudi atau sekitar Rp2,1 juta. Biaya tersebut sudah termasuk asuransi kesehatan yang berlaku selama masa kunjungan.

eVisa berlaku selama satu tahun dan bisa digunakan untuk kunjungan berulang kali, dengan durasi tinggal maksimal 90 hari setiap kunjungan. Hal ini memberi kebebasan lebih bagi wisatawan untuk menjelajahi berbagai kota seperti Riyadh, Jeddah, Taif, atau Madinah.

Namun, ada syarat tambahan bagi pemegang paspor Indonesia yang ingin mengajukan eVisa. Mereka harus memiliki visa aktif dari Inggris (UK), Amerika Serikat (USA), atau kawasan Schengen yang sudah pernah digunakan setidaknya sekali sebelumnya. Persyaratan ini dimaksudkan untuk memperkuat validasi keamanan bagi wisatawan internasional.

3. Visa Transit atau Stopover: Ideal untuk Singgah Singkat dan Umrah Kilat

Bagi wisatawan yang hanya transit di Arab Saudi sebelum melanjutkan perjalanan ke negara lain, tersedia opsi visa transit atau stopover visa. Jenis visa ini memungkinkan WNI untuk singgah dan menikmati keindahan Arab Saudi selama empat hari.

Meskipun tergolong singkat, visa transit kerap dimanfaatkan oleh jemaah yang ingin melaksanakan umrah singkat atau sekadar berkunjung ke Masjid Nabawi di Madinah. Selain itu, visa ini juga populer di kalangan pelancong yang ingin mengeksplorasi kota Riyadh atau Jeddah selama masa transit penerbangan.

Proses pengajuan visa transit sangat mudah, terutama bagi pengguna maskapai nasional Saudi, yaitu Saudia Airlines. Saat membeli tiket penerbangan dengan tujuan akhir di luar Arab Saudi, wisatawan dapat langsung mengajukan visa transit melalui situs resmi maskapai.

Kemudahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak traveler yang ingin menambahkan pengalaman spiritual atau wisata singkat tanpa harus mengurus visa jangka panjang.

Arab Saudi, Destinasi Religius yang Kini Lebih Terbuka bagi Wisatawan Dunia

Seiring dengan program Saudi Vision 2030, pemerintah Arab Saudi gencar mengembangkan sektor pariwisata non-religius. Negara ini kini membuka akses lebih luas bagi wisatawan internasional untuk menikmati pesona sejarah dan budaya Arab yang kaya.

Dari situs bersejarah Al-Ula yang menakjubkan, hingga gedung-gedung futuristik di Riyadh, Arab Saudi berhasil memadukan kekayaan warisan Islam dengan kemajuan modernitas. Wisatawan Indonesia kini dapat dengan mudah menjelajahi berbagai destinasi tersebut tanpa kesulitan administratif berlebihan.

Dengan adanya beragam pilihan visa mulai dari kunjungan, eVisa, hingga transit WNI kini memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengenal Arab Saudi lebih dekat. Tak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai negara dengan potensi wisata yang luar biasa.

Perencanaan Perjalanan yang Aman dan Nyaman ke Arab Saudi

Sebelum berangkat, pastikan seluruh dokumen perjalanan sudah lengkap, mulai dari paspor, bukti pemesanan tiket, hingga dokumen asuransi kesehatan yang menjadi bagian dari persyaratan visa. Selain itu, penting juga memeriksa aturan terbaru mengenai vaksinasi dan kebijakan masuk Arab Saudi yang bisa berubah sewaktu-waktu.

Bagi jemaah umrah atau wisatawan yang ingin melakukan perjalanan ke kota suci, disarankan untuk selalu mengikuti panduan resmi dari Kementerian Haji dan Umrah. Dengan perencanaan matang, perjalanan akan terasa lebih lancar dan menyenangkan.

Menjelajahi Tanah Suci, Menyatu dengan Sejarah dan Keindahan Alam

Arab Saudi bukan sekadar tujuan religi, tetapi juga tempat di mana sejarah dan modernitas berpadu harmonis. Dari gurun luas yang menenangkan hingga kota modern yang gemerlap, setiap sudut negara ini menyimpan cerita yang menginspirasi.

Bagi warga Indonesia, kesempatan menjelajahi negeri ini kini semakin terbuka lebar dengan sistem visa yang ramah dan proses yang cepat. Baik untuk ibadah, wisata, maupun singgah sejenak, Arab Saudi siap menyambut setiap pengunjung dengan kehangatan dan kemegahan khas Timur Tengah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index