Bank Nobu

Bank Nobu Tunjukkan Lonjakan Laba 59 Persen dan Pertumbuhan Kredit Signifikan

Bank Nobu Tunjukkan Lonjakan Laba 59 Persen dan Pertumbuhan Kredit Signifikan
Bank Nobu Tunjukkan Lonjakan Laba 59 Persen dan Pertumbuhan Kredit Signifikan

JAKARTA - Kinerja PT Bank Nationalnobu Tbk (Bank Nobu) sepanjang sembilan bulan pertama 2025 menunjukkan hasil yang sangat mengesankan. Laba bersih Bank Nobu naik 59,06 persen secara tahunan menjadi Rp 359,88 miliar per September 2025, dibandingkan Rp 226,26 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan laba ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan bunga yang solid dan efisiensi biaya operasional. Pendapatan bunga naik 23,20 persen menjadi Rp 1,86 triliun, sementara beban bunga meningkat 25,64 persen menjadi Rp 1 triliun.

Pendapatan bunga bersih tetap tumbuh sehat 20,45 persen menjadi Rp 855,99 miliar. Net interest margin (NIM) Bank Nobu juga meningkat dari 3,68 persen menjadi 3,71 persen, mencerminkan pengelolaan aktiva produktif yang lebih efektif.

Efisiensi Operasional Jadi Kunci

Selain pendapatan bunga, efisiensi menjadi faktor penting di balik lonjakan laba Bank Nobu. Beban operasional lainnya berhasil ditekan 7,22 persen menjadi Rp 393,67 miliar, sehingga rasio BOPO turun signifikan dari 83,63 persen menjadi 79,71 persen.

Rasio BOPO yang jauh di bawah batas ideal 85 persen menunjukkan tingkat efisiensi operasional yang berkelanjutan. Manajemen Bank Nobu berhasil menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pendapatan dan pengendalian biaya secara efektif.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan Kredit

Dari sisi intermediasi, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh pesat 21,66 persen menjadi Rp 27,27 triliun. Angka ini jauh di atas pertumbuhan DPK industri perbankan nasional yang sebesar 11,81 persen hingga September 2025.

Kenaikan dana murah (giro dan tabungan) menjadi pendorong utama, naik 31,08 persen menjadi Rp 9,41 triliun. Rasio CASA meningkat dari 32,02 persen menjadi 34,50 persen, memperkuat struktur pendanaan bank dan mendukung efisiensi biaya bunga.

Sementara itu, penyaluran kredit Bank Nobu tumbuh 19,47 persen menjadi Rp 21,60 triliun. Angka ini jauh melampaui pertumbuhan kredit industri sebesar 7,70 persen, menunjukkan ekspansi kredit yang agresif namun tetap terkendali.

Kualitas Kredit dan Struktur Modal Tetap Prima

Kualitas kredit Bank Nobu tetap terjaga dengan NPL gross turun dari 0,68 persen menjadi 0,60 persen. NPL net juga menurun dari 0,47 persen menjadi 0,44 persen, jauh di bawah batas aman 5 persen yang ditetapkan regulator.

Aset bank tumbuh 18,04 persen menjadi Rp 37,70 triliun, didukung pertumbuhan kredit dan DPK yang seimbang. Rasio LDR berada di 79,22 persen, menunjukkan keseimbangan yang sehat antara ekspansi kredit dan likuiditas.

Rasio rentabilitas juga meningkat signifikan, ROA naik dari 1,30 persen menjadi 1,71 persen, dan ROE melonjak dari 9,43 persen menjadi 13,26 persen. Rasio kecukupan modal (CAR) berada di 24,18 persen, jauh di atas batas minimum, menegaskan struktur permodalan yang kokoh.

Bank Nobu Tumbuh Cepat dan Kompetitif

Secara keseluruhan, kinerja Bank Nobu menunjukkan daya tahan dan daya saing yang kuat di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tekanan. Lonjakan laba yang jauh di atas rata-rata industri menegaskan efektivitas strategi bisnis, efisiensi operasional, dan manajemen risiko yang diterapkan bank.

Fondasi keuangan yang solid membuat Bank Nobu semakin kompetitif dan sehat di industri perbankan nasional. Bank ini menjadi salah satu contoh pertumbuhan perbankan yang cepat, efisien, dan mampu menjaga kualitas aset sekaligus ekspansi bisnis yang berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index