JAKARTA - Padel terlihat mudah dimainkan, tapi olahraga ini tetap menuntut kesiapan fisik yang matang. Pemain pemula sering kali terlalu bersemangat sehingga berisiko mengalami cedera otot atau sendi.
Atlet padel sekaligus petenis nasional Jessy Rompies membagikan tips agar para pemain tetap aman saat bermain. Menurutnya, persiapan yang tepat jauh lebih penting daripada sekadar teknik memukul bola.
Kenali Batas Kemampuan Tubuh
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum bermain padel adalah mengenali kemampuan diri sendiri. “Pastinya harus tahu diri sendiri juga sih,” ujar Jessy saat ditemui dalam acara Wardah Padel Open 2025 di Bounce Social Club, Jakarta Selatan.
Mengetahui batas tubuh membantu pemain pemula terhindar dari kelelahan dan cedera. Tubuh yang belum terbiasa dengan intensitas olahraga padel mudah mengalami ketegangan otot jika dipaksakan bermain terlalu lama.
Bagi pemula, bermain dengan tempo yang disesuaikan kemampuan diri akan lebih aman. Hal ini juga membuat pengalaman bermain menjadi menyenangkan tanpa memaksakan stamina.
Pemanasan Wajib Sebelum Bermain
Jessy menekankan pentingnya pemanasan sebelum mulai memukul bola. “Jadi enggak boleh langsung, harus stretching, harus warm up. Jadi enggak boleh tiba-tiba langsung main tanpa warm up dan apa-apa,” katanya.
Pemanasan mempersiapkan otot dan sendi agar lebih fleksibel, meningkatkan aliran darah, serta menurunkan risiko cedera. Pemain bisa memulai dengan berlari kecil, mengayunkan tangan dan kaki, atau melakukan putaran bahu untuk melonggarkan otot.
Kebiasaan melewatkan pemanasan bisa berakibat fatal, terutama saat menerima gerakan cepat dalam permainan. Tubuh yang “kaget” dengan ritme padel yang intens dapat menyebabkan cedera.
Batasi Durasi Bermain dan Perhatikan Pemulihan
Selain pemanasan, durasi bermain harus diperhatikan agar tubuh tidak kelelahan. “Dan juga kuantitas mainnya juga dilihat. Jangan yang satu minggu semua bisa main berjam-jam segala macam,” kata Jessy.
Padel terlihat ringan, tetapi ritme permainannya cepat sehingga stamina dan energi yang dibutuhkan cukup besar. Terlalu lama bermain tanpa jeda berisiko menyebabkan cedera otot, terutama pada kaki dan bahu.
Pemulihan atau recovery menjadi kunci untuk mencegah cedera berulang. Proses ini tidak hanya melibatkan peregangan setelah bermain, tetapi juga memberikan waktu istirahat cukup di antara sesi latihan.
Jeda bermain memberi kesempatan tubuh memperbaiki jaringan otot yang lelah. Dengan begitu, cedera akibat latihan berlebihan bisa diminimalkan.
Pencegahan Lebih Baik daripada Pemulihan
Jessy menekankan bahwa mencegah cedera jauh lebih mudah daripada mengobatinya. Kesadaran menjaga tubuh tetap sehat menjadi tanggung jawab setiap pemain.
“Karena kalau udah cedera itu udah paling susah untuk balik lagi. Jadi sebelum cedera harus dicegah,” ujarnya. Pencegahan ini bisa dimulai dari pemanasan, pengaturan durasi bermain, dan mengenali kemampuan tubuh.
Selain itu, memperhatikan teknik dasar bermain juga membantu mengurangi risiko cedera. Pemain yang sadar akan batas kemampuan dan pola gerakan tubuhnya cenderung lebih aman saat bermain padel.
Kombinasi Kesiapan, Teknik, dan Istirahat
Padel membutuhkan kombinasi persiapan fisik, teknik permainan, dan waktu pemulihan. Ketiga hal ini saling melengkapi agar olahraga tetap aman dan menyenangkan.
Bagi pemula, memulai dengan langkah-langkah sederhana seperti pemanasan, mengenali kemampuan diri, dan membatasi durasi bermain adalah strategi efektif. Dengan pendekatan ini, risiko cedera bisa diminimalkan, sehingga pemain dapat menikmati padel sebagai olahraga yang menyenangkan.
Kedisiplinan dalam menjaga tubuh sebelum, selama, dan setelah bermain menjadi kunci keberhasilan. Dengan perencanaan yang matang, pemula bisa tetap menikmati padel tanpa rasa khawatir cedera.