Modal Usaha Pecel Lele Pinggir Jalan hingga Tips Memulainya

Rabu, 03 Desember 2025 | 16:01:27 WIB
modal usaha pecel lele pinggir jalan

Jakarta - Modal usaha pecel lele pinggir jalan sering menjadi pertanyaan utama bagi siapa pun yang berniat membuka bisnis kuliner ini. 

Tidak heran, sebab hidangan lele yang digoreng dan disajikan dengan sambal khas selalu memiliki banyak penggemar di berbagai daerah.

Potensi pendapatannya cukup besar, sehingga memahami kebutuhan biaya awal menjadi langkah penting. 

Di dalam perhitungan modal tersebut, Anda juga akan menemukan gambaran mengenai pengeluaran harian yang perlu dipersiapkan untuk menjalankan usahanya.

Untuk mengetahui rincian biaya yang dibutuhkan serta beberapa panduan memulai bisnis ini, Anda bisa menyimak pembahasan lengkapnya di bawah ini guna memahami seluruh komponen modal usaha pecel lele pinggir jalan.

Modal Usaha Pecel Lele Pinggir Jalan

Untuk memulai modal usaha pecel lele pinggir jalan, umumnya diperlukan anggaran awal berkisar di angka Rp10 juta. Berikut adalah gambaran estimasi biaya yang perlu Anda ketahui.

1. Rincian Modal Awal untuk Membuka Usaha Pecel Lele

Pada tahap persiapan, ada beberapa komponen penting yang wajib Anda siapkan sebelum mulai berjualan. Berikut penjelasan lebih detail tentang kebutuhan awalnya:

a. Fasilitas Berjualan – Rp6.000.000

Pos biaya ini mencakup seluruh perlengkapan yang dibutuhkan untuk membuat tempat usaha layak digunakan oleh pelanggan. Di dalamnya termasuk:

  • Tenda atau kanopi yang berfungsi sebagai pelindung dari hujan dan panas.
  • Meja dan kursi untuk konsumen.
  • Gerobak atau meja kerja untuk meracik dan menata bahan makanan.
  • Tikar tambahan bagi pembeli yang ingin makan lesehan.

Semua perlengkapan ini merupakan investasi jangka panjang karena dapat digunakan dalam waktu cukup lama.

b. Peralatan Memasak – Rp900.000

Pada bagian ini termasuk wajan, alat penjepit, kompor, tabung gas, pisau, talenan, saringan minyak, dan peralatan lain yang menunjang proses pengolahan lele, tempe, tahu, serta lalapan. 

Tanpa perlengkapan memasak yang memadai, proses produksi dapat terhambat atau mengurangi kualitas hidangan.

c. Perlengkapan Penyajian – Rp250.000

Biaya ini meliputi piring, gelas, sendok, garpu, alas makan, tempat sambal, hingga wadah tisu. Meski nilainya tidak terlalu besar, perlengkapan ini sangat penting agar pelanggan dapat menikmati makanan dengan nyaman.

Total Modal Awal: Rp7.150.000

Jika seluruh kebutuhan di atas dijumlahkan, maka Anda perlu menyiapkan dana awal sekitar Rp7.150.000 sebelum membuka usaha.

Pengeluaran Operasional Bulanan

Setelah usaha mulai berjalan, ada biaya rutin yang harus dipenuhi. Berikut rincian lengkapnya:

a. Pembelian Bahan Baku – Rp1.200.000

Biaya ini mencakup:

  • Lele segar sebagai menu utama.
  • Beras untuk nasi.
  • Tempe dan tahu sebagai pelengkap.
  • Lalapan seperti mentimun, kol, dan selada.
  • Bumbu-bumbu untuk sambal dan bahan gorengan.

Jumlahnya bisa bertambah atau berkurang tergantung jumlah pelanggan setiap hari.

b. Biaya Sewa Lokasi – Rp300.000

Ini adalah biaya untuk menggunakan area berjualan, baik berupa lahan kosong, halaman toko, atau pinggir jalan yang sudah ditentukan pemilik tempat.

c. Gaji Pegawai – Rp1.200.000

Jika Anda mempekerjakan dua orang, masing-masing mendapatkan sekitar Rp600.000. Pegawai biasanya membantu menggoreng, menyiapkan sambal, mencuci peralatan, serta melayani pelanggan.

d. Transportasi – Rp400.000

Biaya ini mencakup ongkos untuk membeli bahan baku, mengangkut perlengkapan, serta kebutuhan perjalanan lainnya.

e. Listrik dan Biaya Tambahan – Rp400.000

Termasuk penggunaan lampu tenda, kipas angin, serta kebutuhan kecil lain seperti gas tambahan, minyak, dan tisu.

Total Operasional Bulanan: Rp3.500.000

3. Total Modal Keseluruhan

Untuk menghitung total kebutuhan modal yang mencakup biaya awal dan biaya operasional, berikut rumusnya:

Rp7.150.000 (modal awal) + Rp3.500.000 (operasional) = Rp10.650.000

Dengan demikian, dana yang dibutuhkan untuk mulai menjalankan usaha pecel lele berada pada kisaran Rp10 jutaan.

Analisis Pendapatan dan Potensi Keuntungan

Agar mendapatkan gambaran keuntungan yang dapat diharapkan, berikut perhitungan omzet:

a. Perhitungan Pendapatan Kotor

Jika pendapatan harian rata-rata mencapai Rp180.000, maka dalam sebulan Anda memperoleh:

Rp180.000 x 30 hari = Rp5.400.000

b. Perhitungan Pendapatan Bersih

Untuk mengetahui laba yang benar-benar masuk ke kantong Anda:

Rp5.400.000 (pendapatan kotor) – Rp3.500.000 (operasional) = Rp1.800.000

Artinya, usaha pecel lele bisa menghasilkan keuntungan sekitar Rp1.800.000 per bulan, dengan peluang meningkat seiring bertambahnya pelanggan dan variasi menu.

Tips Memulai Usaha Pecel Lele

Untuk memulai usaha kuliner pecel lele, ada sejumlah langkah yang dapat diterapkan agar bisnis lebih siap bersaing. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Memilih Lokasi Usaha yang Tepat

Pemilihan tempat berjualan merupakan faktor yang sangat menentukan keberlangsungan usaha, termasuk bagi pedagang pecel lele. 

Pilih area yang mudah terlihat, dilalui banyak orang, dan menyediakan ruang parkir yang cukup agar pembeli merasa nyaman. 

Jika ingin membuka usaha versi kaki lima, lokasi di tepi jalan yang ramai sangat potensial untuk menarik pelanggan.

2. Menetapkan Jam Operasional

Mengatur waktu buka yang sesuai merupakan salah satu strategi penting. Biasanya, warung tenda pecel lele beroperasi mulai sore hingga malam. 

Jam yang umum digunakan adalah mulai pukul 17.00 hingga sekitar tengah malam, karena pada rentang waktu tersebut jumlah pengunjung cenderung meningkat.

3. Menawarkan Variasi Menu

Pecel lele termasuk usaha dengan tingkat persaingan yang cukup ketat. 

Agar usaha Anda berbeda dari penjual lain, hadirkan pilihan menu tambahan yang dapat menarik perhatian, seperti ayam goreng, aneka olahan laut, cah kangkung, ikan nila, ikan bawal, beragam jenis sambal, dan hidangan pelengkap lainnya.

4. Menjaga Cita Rasa

Kualitas rasa merupakan kunci agar pelanggan kembali lagi. Pastikan bumbu, bahan makanan, dan cara pengolahannya menghasilkan hidangan yang lezat menurut Anda maupun konsumen. 

Rasa yang baik biasanya berasal dari bahan yang segar serta teknik memasak yang tepat.

5. Menentukan Harga yang Kompetitif

Di antara penjual pecel lele, kisaran harga biasanya tidak terlalu jauh berbeda. Anda bisa menetapkan harga sesuai standar di area tersebut. 

Namun, jika ingin mematok harga sedikit lebih tinggi, pastikan kualitas rasa, porsi, dan pelayanan yang Anda berikan sebanding.

6. Memberikan Pelayanan Maksimal

Sikap ramah, cepat, dan sopan ketika melayani pelanggan sangat berpengaruh terhadap citra usaha. 

Layanan yang baik dapat membuat konsumen merasa dihargai dan nyaman, serta mendorong mereka untuk kembali di kemudian hari.

7. Melakukan Promosi Melalui Media Sosial

Di era digital, promosi online menjadi bagian penting untuk memperluas jangkauan pelanggan. Anda bisa mengunggah foto hidangan ke Instagram atau membuat video menarik di TikTok agar usaha Anda lebih dikenal dan relevan dengan tren saat ini.

8. Menjaga Kebersihan

Menjaga area berjualan tetap bersih sama pentingnya dengan menjaga kualitas makanan. Konsumen akan merasa lebih yakin dan nyaman apabila tempat makan terlihat rapi, higienis, dan terawat. 

Kebersihan dapat menciptakan kesan positif yang memengaruhi keputusan pelanggan untuk kembali.

Sebagai penutup, semoga uraian ini membantu Anda memahami modal usaha pecel lele pinggir jalan sehingga langkah awal memulai bisnis dapat dipersiapkan dengan lebih matang.

Terkini

3 Cara Mudah Download Foto Profil Instagram

Rabu, 03 Desember 2025 | 16:01:30 WIB