Mengapa Tubuh Tetap Lelah Meski Sudah Tidur Lama? Kenali Kunci Deep Sleep yang Sering Terabaikan

Rabu, 03 Desember 2025 | 10:29:47 WIB
Mengapa Tubuh Tetap Lelah Meski Sudah Tidur Lama? Kenali Kunci Deep Sleep yang Sering Terabaikan

JAKARTA - Banyak orang mengalami kondisi bangun tidur dengan kepala berat, badan lemas, dan mata masih terasa lengket meski sudah tidur berjam-jam. Situasi tersebut sering disalahartikan sebagai kurang tidur, padahal penyebab sebenarnya bisa berasal dari kualitas tidur yang buruk.

Tidak sedikit pula yang merasa mengantuk sepanjang hari padahal malam sebelumnya tidak begadang atau melakukan aktivitas berat. Fenomena ini menunjukkan bahwa durasi tidur bukan satu-satunya penentu tubuh bangun dengan kondisi segar dan bertenaga.

Kualitas tidur berperan jauh lebih besar dalam menentukan apakah tubuh benar-benar pulih atau tidak. Di balik tidur yang memulihkan, ada satu fase penting yang sering terlewat dari perhatian banyak orang.

Fase tersebut adalah deep sleep atau tidur yang dalam. Pada tahap inilah tubuh masuk ke mode pemulihan menyeluruh yang sangat dibutuhkan agar sistem tubuh dapat bekerja normal kembali.

Pentingnya Fase Deep Sleep dalam Proses Pemulihan Tubuh

Deep sleep adalah fase ketika detak jantung mulai melambat, pernapasan stabil, dan otot menjadi rileks sepenuhnya. Pada saat yang sama, otak memasuki ritme gelombang yang paling tenang sehingga tubuh dapat melakukan perbaikan secara maksimal.

Pada tahap ini energi dipulihkan, hormon penting diproduksi, dan sel-sel tubuh mengalami proses regenerasi. Proses tersebut menjadikan tubuh kembali siap untuk aktivitas keesokan harinya.

Sayangnya, kebiasaan hidup modern membuat deep sleep semakin sulit dicapai oleh banyak orang. Stres harian, kebiasaan bermain gadget sebelum tidur, hingga pola makan tertentu dapat menghambat tubuh memasuki fase tidur terdalam.

Situasi ini menyebabkan tidur terasa panjang tetapi tidak memberikan efek segar saat bangun. Tubuh pun mudah merasa lelah sepanjang hari meskipun waktu tidur tercatat cukup.

Deep sleep memiliki peran besar dalam menjaga tubuh bekerja secara optimal. Dalam fase ini, tubuh mengatur hormon, mengisi ulang energi, memperbaiki sel, hingga memperkuat memori.

Jika seseorang mengalami insomnia atau kualitas tidur buruk dalam waktu lama, kemampuan otaknya dalam mengingat dan berkonsentrasi dapat menurun. Itu sebabnya, menjaga fase ini tetap optimal menjadi hal yang sangat penting untuk kesehatan jangka panjang.

Manfaat Utama Deep Sleep untuk Tubuh

Deep sleep memberikan berbagai manfaat penting yang tidak bisa tergantikan oleh fase tidur lainnya. Proses pengolahan glukosa menjadi lebih efisien sehingga memengaruhi ingatan jangka pendek maupun jangka panjang.

Pada saat yang sama, kelenjar pituitari melepaskan hormon pertumbuhan yang sangat penting bagi tubuh. Hormon ini membantu memperbaiki jaringan, mendukung metabolisme, dan menunjang perkembangan tubuh.

Tubuh juga mengisi kembali cadangan energi selama fase tidur terdalam. Itulah alasan mengapa seseorang yang mendapatkan deep sleep cukup akan merasa jauh lebih segar saat bangun.

Sel-sel tubuh mengalami regenerasi sehingga membantu proses peremajaan alami dan penyembuhan luka. Aliran darah menuju tulang meningkat yang mendorong perbaikan jaringan serta penguatan sistem tulang.

Selain itu, sistem imun tubuh menjadi lebih kuat ketika deep sleep berlangsung dengan baik. Semua manfaat ini menjadikan deep sleep sebagai fondasi penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.

Lima Kebiasaan Sederhana untuk Meningkatkan Deep Sleep

Kabar baiknya, kualitas deep sleep dapat ditingkatkan melalui kebiasaan sederhana yang bisa diterapkan dalam aktivitas harian. Kamu tidak perlu suplemen mahal atau ritual tidur yang rumit untuk mendapatkannya.

Berikut beberapa langkah yang dapat membantu tubuh mencapai fase tidur terdalam secara lebih konsisten dalam rutinitas sehari-hari.

1. Buat Rutinitas Tidur yang Konsisten

Tubuh memiliki jam biologis yang bekerja berdasarkan kebiasaan sehingga waktu tidur yang tidak menentu membuat ritme tubuh menjadi kacau. Karena itu, cobalah untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari termasuk akhir pekan.

Konsistensi dalam jadwal tidur membantu tubuh lebih mudah terlelap dan bangun dengan kondisi segar. Pola yang stabil juga mengurangi rasa kantuk berlebih pada siang hari.

Orang dewasa sehat sebaiknya tidur minimal tujuh jam setiap malam dan tidak dianjurkan tidur lebih dari delapan jam. Pilih jam tidur yang memungkinkan tubuh mendapatkan durasi istirahat ideal tersebut.

Bila kamu tidak bisa tertidur dalam waktu dua puluh menit setelah berbaring, jangan memaksakan diri tetap berada di tempat tidur. Cobalah bangun sebentar lalu lakukan aktivitas yang menenangkan seperti membaca atau mendengarkan musik lembut.

Setelah mulai mengantuk, kembali ke tempat tidur untuk mencoba tidur kembali. Langkah ini bisa diulangi jika perlu tetapi tetap pertahankan jadwal tidur yang konsisten setiap hari.

2. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Ideal

Kondisi kamar tidur berpengaruh besar pada kemampuan tubuh untuk tertidur dan tetap berada dalam fase tidur nyenyak. Suhu kamar yang ideal berada pada kisaran 15,6–19,4°C sehingga tubuh lebih mudah merasa nyaman dan rileks.

Tempat tidur yang nyaman berupa kasur, bantal, dan sprei berkualitas dapat membantu tubuh memasuki tahap rileks lebih cepat. Bila kamu mudah terganggu oleh kebisingan, menggunakan penutup telinga bisa menjadi solusi yang efektif.

Cahaya berlebihan juga dapat mengganggu proses tidur sehingga sebaiknya gunakan tirai gelap atau masker mata. Hindari pula paparan cahaya gadget setidaknya satu jam sebelum tidur karena dapat menurunkan produksi melatonin.

3. Kelola Stres Sebelum Tidur

Pikiran yang penuh kekhawatiran sering membuat seseorang sulit tidur meskipun tubuh sudah lelah. Salah satu cara untuk menenangkan pikiran adalah dengan menuliskan kekhawatiran dan daftar tugas yang harus dilakukan.

Setelah menuliskannya, sisihkan untuk sementara agar pikiran tidak terbebani saat hendak tidur. Kamu juga bisa memprioritaskan tugas agar otak tidak terus-menerus memikirkan hal yang belum selesai.

Cobalah teknik relaksasi ringan seperti meditasi singkat atau pernapasan dalam sebelum tidur. Tekanan pada sistem saraf akan menurun sehingga tubuh lebih siap memasuki fase tidur yang dalam.

4. Perhatikan Pola Makan dan Minum

Kondisi perut sangat memengaruhi kualitas tidur seseorang terutama menjelang waktu tidur. Hindari tidur dalam keadaan terlalu lapar atau terlalu kenyang karena keduanya bisa membuat tubuh sulit terlelap.

Makanan berat sebelum tidur dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan meningkatkan risiko acid reflux. Kondisi ini dapat membuat tidur menjadi terganggu dan menyebabkan kamu terbangun berkali-kali.

Nikotin, kafein, dan alkohol juga sebaiknya dihindari pada malam hari. Efek stimulasi dari kafein bisa bertahan hingga tujuh jam sehingga konsumsi di sore hari berpotensi mengacaukan tidur malam.

Setiap orang memiliki toleransi kafein yang berbeda tetapi semakin rendah toleransinya maka tubuh akan semakin sensitif terhadap efeknya. Mengurangi konsumsi kafein dapat membantu tubuh lebih mudah memasuki fase tidur dalam.

5. Rutin Beraktivitas Fisik

Aktivitas fisik secara teratur terbukti efektif meningkatkan kualitas deep sleep. Olahraga aerobik selama tiga puluh menit setiap hari sudah cukup memberikan manfaat yang signifikan.

Berolahraga di luar ruangan memberikan efek tambahan karena paparan cahaya alami membantu menstabilkan ritme tubuh. Namun bila tidak memungkinkan, olahraga dalam ruangan tetap memberikan manfaat yang sama.

Hindari olahraga berat satu hingga dua jam sebelum tidur karena dapat meningkatkan detak jantung dan suhu tubuh. Pilihan yang lebih baik untuk malam hari adalah aktivitas ringan seperti stretching atau yoga.

Menjadikan Deep Sleep sebagai Kebiasaan Sehari-Hari

Deep sleep adalah fondasi penting untuk tubuh memulihkan diri secara optimal setiap malam. Dengan menerapkan lima kebiasaan sederhana di atas, kualitas tidurmu dapat meningkat signifikan tanpa perlu metode yang rumit.

Kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten dapat memberikan perubahan besar terhadap kesehatan fisik maupun mental. Mulailah dari langkah yang paling mudah dilakukan dan tingkatkan perlahan sesuai kemampuan.

Tubuh akan semakin terbiasa memasuki deep sleep secara alami jika rutinitas tidur dikelola dengan baik setiap hari. Dengan demikian, tidur bukan hanya menjadi waktu istirahat tetapi juga proses pemulihan yang menyeluruh untuk menghadapi aktivitas esok hari.

Terkini