Ancol Siapkan Strategi Genjot Kunjungan hingga 800.000 Saat Libur Nataru 2025

Selasa, 02 Desember 2025 | 15:23:02 WIB
Ancol Siapkan Strategi Genjot Kunjungan hingga 800.000 Saat Libur Nataru 2025

JAKARTA - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) menyiapkan strategi untuk menarik 750.000-800.000 pengunjung selama pekan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Perseroan optimistis momentum liburan akan mendongkrak kinerja akhir tahun.

Direktur PJAA Daniel Nainggolan menyebut pendapatan dari periode Nataru diperkirakan menyumbang sekitar 10% dari total pendapatan perseroan. Hal ini menjadi harapan untuk menyeimbangkan performa keuangan yang sempat lesu sepanjang tahun.

Optimisme perseroan muncul di tengah tantangan penurunan pendapatan pada kuartal III/2025. Daniel menekankan bahwa peningkatan pengunjung selama musim liburan dapat membantu mengembalikan sebagian target keuangan yang tertunda.

Kinerja Keuangan PJAA Triwulan III/2025

Berdasarkan laporan keuangan, PJAA membukukan pendapatan Rp798,52 miliar pada kuartal III/2025, turun 9,40% dibanding periode sama 2024 sebesar Rp881,44 miliar. Penurunan ini tercermin dari semua segmen bisnis perseroan, termasuk pariwisata, real estat, dan perdagangan.

Segmen pariwisata mencatatkan penurunan signifikan hingga 40,28% YoY menjadi Rp567,76 miliar. Begitu pula segmen real estat yang turun menjadi Rp180,07 miliar dari Rp223,90 miliar pada periode akhir 2024.

Pendapatan dari perdagangan dan jasa juga mengalami penyusutan, tercatat Rp155,98 miliar pada kuartal III/2025. Setelah dikurangi beban dan pajak, laba bersih PJAA turun 41,72% YoY menjadi Rp58,62 miliar.

Torehan tersebut menunjukkan bahwa kinerja perseroan masih menghadapi tantangan, meski memiliki portofolio destinasi populer seperti Dunia Fantasi (Dufan) dan Ancol. Penurunan laba bersih ini memicu kebutuhan strategi khusus untuk menarik pengunjung di musim liburan.

Sensitivitas Musim Liburan dan Strategi PJAA

Menurut Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia, emiten pariwisata seperti PJAA sangat sensitif terhadap periode libur panjang. Lonjakan traffic taman rekreasi dan resort biasanya terjadi saat musim liburan, yang bisa menjadi “play taktis” bagi perseroan.

Namun, risiko tetap ada karena saham PJAA cenderung kurang likuid dan laporan keuangannya lebih fluktuatif dibanding peers. Meski demikian, masyarakat diprediksi tetap menyisihkan anggaran untuk liburan akhir tahun, sehingga potensi pemulihan kinerja perseroan tetap terbuka.

Liza menekankan bahwa segmen menengah ke atas akan menjadi penopang utama permintaan. Destinasi besar seperti Jakarta dan Bali diperkirakan mengalami peningkatan okupansi serta pendapatan hotel seiring meningkatnya mobilitas wisatawan.

Lonjakan pengunjung Ancol diharapkan tidak hanya dari warga lokal, tetapi juga wisatawan domestik yang mencari destinasi populer untuk keluarga. Strategi pemasaran dan promosi yang tepat menjadi kunci untuk menarik minat pengunjung selama pekan Nataru.

Prediksi Dampak Pendapatan Libur Nataru terhadap Kinerja PJAA

Dengan target 750.000-800.000 pengunjung, pendapatan dari Nataru diharapkan berkontribusi signifikan terhadap kinerja tahunan. Daniel Nainggolan optimistis bahwa periode liburan dapat membantu menutupi sebagian penurunan pendapatan triwulan sebelumnya.

Momentum Nataru juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan paket promosi dan fasilitas tambahan di Ancol. Hal ini tidak hanya menarik pengunjung, tetapi juga meningkatkan pendapatan tambahan dari layanan restoran, wahana, dan akomodasi.

Jika target kunjungan tercapai, perseroan dapat memperkuat posisi sebagai pengelola taman rekreasi terbesar di Jakarta. Lonjakan traffic diharapkan menjadi indikator positif bagi investor dan mendukung optimisme untuk menutup tahun dengan kinerja lebih baik.

PJAA juga memantau tren pariwisata secara keseluruhan untuk menyesuaikan strategi operasional. Respons cepat terhadap permintaan dan preferensi pengunjung menjadi faktor penentu keberhasilan selama musim liburan.

Kesimpulan: Optimisme Ancol Meski Tantangan Kinerja Tetap Ada

Meskipun kinerja keuangan PJAA triwulan III/2025 menunjukkan penurunan, target kunjungan tinggi saat Nataru memberikan optimisme. Lonjakan pengunjung diproyeksikan mampu mendongkrak pendapatan hingga 10% dari total tahunan.

Strategi promosi, fasilitas tambahan, dan pengelolaan wahana menjadi kunci untuk menarik pengunjung. Momentum liburan panjang ini menjadi peluang bagi Ancol untuk menguatkan posisi di pasar pariwisata Jakarta sekaligus memulihkan performa keuangan.

Terkini