Energi Mega Persada Temukan Gas 0,2 Triliun Kaki Kubik di Sengkang

Selasa, 02 Desember 2025 | 15:22:57 WIB
Energi Mega Persada Temukan Gas 0,2 Triliun Kaki Kubik di Sengkang

JAKARTA - PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) mengumumkan penemuan gas baru pada sumur eksplorasi EWL-1 di Struktur East Walanga, Blok Sengkang, Sulawesi Selatan. Hasil pengujian yang diperoleh pada 1 Desember 2025 menunjukkan sumur ini mampu menghasilkan aliran gas sebesar 25 hingga 36 juta kaki kubik per hari.

Evaluasi awal mengonfirmasi cadangan gas sebesar 0,2 triliun kaki kubik di area bawah permukaan. Direktur Utama dan CEO Energi Mega Persada, Syailendra S. Bakrie, menyatakan potensi ini dapat meningkat hingga 0,5 triliun kaki kubik melalui kegiatan eksplorasi lanjutan.

Temuan ini merupakan hasil kerja sama Energi Mega Persada dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Penemuan gas baru tersebut diharapkan dapat mendukung pertumbuhan produksi dan cadangan perusahaan dalam jangka menengah hingga panjang.

Strategi Pengembangan dan Pengeboran Tambahan

Wakil Direktur Utama sekaligus CFO EMP, Edoardus Ardianto, menyatakan perusahaan akan melakukan pengeboran tambahan untuk mengubah temuan gas menjadi cadangan komersial. Sumur-sumur baru ini akan menjadi bagian dari rencana ekspansi jangka panjang yang menargetkan peningkatan produksi secara signifikan.

Perseroan juga akan memulai eksplorasi di area prospektif lain dalam Blok Sengkang. Hal ini dilakukan untuk menambah portofolio cadangan dan memperkuat posisi Energi Mega Persada sebagai operator utama dengan 100% participating interest.

Edoardus menjelaskan tambahan produksi dari KKS Sengkang diharapkan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Temuan gas baru diyakini akan menambah nilai bagi pemegang saham dan mendukung target produksi jangka panjang hingga 2030.

ENRG telah membeli seluruh saham Energy Equity Holdings Pty Ltd pada Oktober 2024 melalui anak usaha PT EMP Energi Jaya. Langkah ini menggenapkan kepemilikan ENRG di Blok Sengkang, sebelumnya telah menguasai 49% hak partisipasi melalui PT Energi Maju Abadi.

Rencana Capex dan Target Produksi Jangka Panjang

Dalam rencana pengembangan jangka panjang 2025–2030, Energi Mega Persada menyiapkan belanja modal sebesar US$1,4 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk pengeboran hampir 30 sumur eksplorasi, 130 sumur pengembangan, dan pemeliharaan 106 sumur untuk menjaga stabilitas produksi.

Untuk tahun 2026, capex dialokasikan sekitar US$200 juta atau setara Rp3,33 triliun dengan kurs Rp16.655 per dolar AS. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan sumur-sumur yang sudah ada dan memaksimalkan potensi produksi gas serta minyak di Blok Sengkang.

Syailendra menargetkan peningkatan produksi gabungan minyak dan gas yang saat ini sekitar 50.000 barel per hari. Perusahaan berharap angka ini dapat berlipat ganda pada 2030 melalui strategi eksplorasi dan pengembangan berkelanjutan.

Rencana ini mencerminkan fokus Energi Mega Persada pada ekspansi produksi dan konversi temuan gas menjadi cadangan yang dapat dikomersialkan. Upaya tersebut sekaligus memperkuat posisi perusahaan di pasar migas nasional dan meningkatkan nilai bagi investor.

Selain itu, eksplorasi lanjutan di East Walanga diharapkan dapat membuka peluang cadangan baru. Setiap sumur yang berhasil dikembangkan berpotensi menambah volume produksi dan mengurangi ketergantungan pada sumur yang sudah ada.

Dengan penemuan gas baru di Blok Sengkang, Energi Mega Persada menegaskan komitmen untuk mengoptimalkan potensi hulu migas. Kegiatan eksplorasi, capex strategis, dan peningkatan produksi menjadi kunci pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Temuan ini juga meningkatkan kepercayaan pasar terhadap kemampuan ENRG mengelola aset secara efisien. Investor dapat menantikan tambahan produksi dan peningkatan cadangan yang signifikan pada beberapa tahun mendatang.

Secara keseluruhan, langkah-langkah ini mencerminkan strategi Energi Mega Persada dalam memperkuat portofolio migas dan menjaga stabilitas kinerja keuangan. Potensi gas 0,2 triliun kaki kubik di Blok Sengkang menjadi tonggak penting bagi ekspansi perusahaan di sektor energi.

Terkini