Komdigi Dirikan Posko Trauma Healing untuk Anak dan Warga Korban Banjir Sumut

Selasa, 02 Desember 2025 | 12:34:03 WIB
Komdigi Dirikan Posko Trauma Healing untuk Anak dan Warga Korban Banjir Sumut

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membangun posko trauma healing bagi masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Desa Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara. Posko ini dirancang untuk menjadi tempat aman sekaligus sarana aktivitas anak-anak agar trauma pascabencana dapat berkurang.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan Komdigi aktif mendirikan posko serupa di setiap bencana yang terjadi. Menurutnya, kehadiran posko ini penting untuk memberikan rasa aman dan mendukung proses pemulihan psikologis warga pascaterjangan banjir.

Posko Trauma Healing Sebagai Ruang Aman Warga

Posko trauma healing yang terletak di Masjid Al-Hafiz ini tidak hanya menjadi pusat aktivitas anak-anak, tapi juga titik koordinasi bagi warga. Menurut Meutya, posko ini membantu penduduk tetap produktif sambil menunggu infrastruktur jalan dan bangunan diperbaiki pascabanjir.

Anak-anak yang beraktivitas di posko bisa mengikuti berbagai kegiatan edukatif dan rekreatif. Hal ini diharapkan mampu mengurangi stres dan ketakutan yang dialami selama banjir melanda desa.

Dampak Banjir dan Tantangan Evakuasi

Kepala Desa Hamparan Perak, Muhammad Hilmi, menjelaskan desa mereka terdampak banjir tinggi yang melumpuhkan aktivitas penduduk. Tidak hanya Hamparan Perak, sekitar 20 desa lain di sekitarnya juga terkena banjir bandang yang menyebabkan kerusakan parah.

Hilmi mengapresiasi kelompok Dewan Keamanan Masjid (DKM) yang bersedia menyediakan tempat untuk posko. Ia menilai partisipasi warga dan lembaga lokal sangat penting untuk mendukung pemulihan dan koordinasi evakuasi.

Pada Jumat, saat banjir terjadi, semua akses transportasi, listrik, dan internet di desa terputus. Kondisi ini membuat evakuasi awal warga terhambat karena bantuan sulit masuk dan lokasi desa yang berada di tengah wilayah terdampak.

Hingga hari Sabtu, jalanan mulai terbuka sehingga bala bantuan dapat masuk. Evakuasi pun dilakukan secara bertahap dengan koordinasi pihak kecamatan, meski prosesnya sempat terhambat keterbatasan peralatan.

Bantuan Komdigi untuk Warga Korban Banjir

Selain mendirikan posko trauma healing, Komdigi juga membagikan bantuan langsung untuk warga. Bantuan ini meliputi makanan ringan, air bersih, popok bayi, serta pembalut untuk kebutuhan perempuan.

Posko trauma healing juga akan didirikan di Kantor Gubernur Sumatera Utara dan Kantor Sekda Aceh. Pendirian posko di Kabupaten Tapanuli Tengah masih terkendala akses sulit, namun Komdigi memastikan upaya akan dilakukan segera setelah jalur dapat dilewati.

Koordinasi dengan Pemerintah dan Masyarakat Lokal

Pemerintah desa dan kecamatan bekerja sama dengan Komdigi untuk mendukung pendirian posko dan distribusi bantuan. Hal ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat agar penanganan pascabencana lebih efektif.

Menteri Meutya menekankan perhatian khusus terhadap kelompok rentan seperti anak-anak dan perempuan. Posko trauma healing diharapkan menjadi tempat aman sekaligus memberikan layanan psikososial bagi mereka yang terdampak secara emosional dan fisik.

Selain menjadi pusat pemulihan psikologis, posko juga menjadi titik informasi terkait bantuan, pengobatan, dan kebutuhan dasar warga. Kehadiran posko ini diharapkan mendorong pemulihan lebih cepat dan menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat.

Kesiapan Menghadapi Bencana di Masa Depan

Hilmi menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana bagi warga Hamparan Perak dan sekitarnya. Dengan pengalaman pascabanjir kali ini, desa berencana memperkuat sistem peringatan dini dan rencana evakuasi untuk menghadapi kemungkinan banjir di masa mendatang.

Masyarakat diimbau tetap bersabar dan memanfaatkan fasilitas posko trauma healing. Kehadiran posko diharapkan membantu mereka memulihkan diri, memperkuat solidaritas, dan membangun kembali kehidupan pascabencana.

Komdigi juga memastikan pendampingan psikologis dan bantuan logistik akan terus berjalan hingga kondisi warga benar-benar pulih. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mengurangi dampak jangka panjang bencana dan memperkuat ketahanan komunitas lokal.

Terkini