Rights Issue Jumbo PANI Dibuka Lagi, Strategi Pendanaan Besar untuk Ekspansi CBDK

Selasa, 02 Desember 2025 | 10:38:42 WIB
Rights Issue Jumbo PANI Dibuka Lagi, Strategi Pendanaan Besar untuk Ekspansi CBDK

JAKARTA - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) kembali memulai langkah pendanaan besar melalui aksi rights issue setelah jadwal sebelumnya mengalami penundaan. Perusahaan menegaskan bahwa seluruh struktur penawaran tetap mengacu pada rencana strategis awal, namun kini disajikan dengan penyesuaian jadwal yang lebih diperbarui dan terperinci.

Dalam prospektus terbaru bertanggal 1 Desember 2025, PANI menawarkan sebanyak 1,21 miliar saham baru. Jumlah ini setara dengan maksimal 6,69% dari modal ditempatkan dan disetor setelah aksi penambahan modal melalui HMETD atau PMHMETD III dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Rincian Jadwal Rights Issue dan Ketentuan Kepemilikan HMETD

Perusahaan menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 12.975 per saham sebagai acuan pembelian saham baru. Jadwal cum rights di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 8 Desember 2025 untuk memastikan seluruh pemegang saham tercatat memperoleh haknya.

Selanjutnya, periode perdagangan dan pelaksanaan rights ditetapkan berlangsung pada 12–18 Desember 2025. Jadwal ini menjadi momentum penting bagi para investor karena seluruh pemegang HMETD berpeluang menambah kepemilikan saham secara proporsional.

Setiap pemegang 50.831 saham lama mendapatkan 3.646 HMETD sesuai perhitungan pembagian yang sudah ditetapkan. Setiap satu HMETD memberikan hak bagi pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan membayar penuh harga pelaksanaan.

Manajemen PANI memastikan bahwa ketentuan ini memberikan ruang bagi seluruh investor untuk mempertahankan proporsi kepemilikan. Dengan mekanisme ini, pemegang saham dapat memilih untuk menambah investasi atau hanya melaksanakan hak sesuai porsi yang mereka miliki.

Komitmen MAP sebagai Pemegang Saham Mayoritas

Dalam aksi korporasi ini, PT Multi Artha Pratama (MAP) selaku pemegang saham mayoritas akan menerima alokasi 1,06 miliar HMETD. MAP telah menyampaikan komitmennya melalui Surat Pernyataan tertanggal 26 November 2025 mengenai pelaksanaan sebagian besar hak tersebut.

MAP menegaskan kesiapannya melaksanakan 385,35 juta HMETD yang merupakan 36,21% dari total HMETD miliknya. Nilai pelaksanaan tersebut mencapai Rp 4,99 triliun sebagai bagian dari dukungan perusahaan terhadap ekspansi PANI.

Perusahaan mengingatkan bahwa jika saham baru yang ditawarkan tidak diambil seluruhnya, maka sisa saham akan dialokasikan kepada pemegang saham lain yang melakukan pemesanan tambahan. Alokasi dilakukan secara proporsional berdasarkan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan masing-masing investor.

Dalam skema tersebut, MAP juga berhak menerima alokasi tambahan sebesar 42,31% dari sisa saham apabila mereka melakukan pemesanan yang lebih besar dari hak. Skema ini bertujuan memberikan ruang bagi pemegang saham mayoritas maupun publik untuk mengambil porsi optimal sesuai minat mereka.

Keterlibatan Pembeli Siaga dan Pengaturan Sisa Saham

Apabila masih terdapat sisa saham setelah alokasi pemesanan tambahan kepada pemegang saham lainnya, maka pembeli siaga akan mengambil bagian. Jumlah maksimal sisa saham yang dapat diambil mencapai 228,68 juta saham.

Rincian alokasi pembeli siaga terdiri dari maksimal 151,61 juta saham oleh PT BCA Sekuritas. Sementara itu, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) akan mengambil bagian sebanyak maksimal 77,07 juta saham.

Kedua lembaga sekuritas tersebut akan membeli sisa saham pada harga pelaksanaan yang berlaku. Kesepakatan pembelian dilakukan berdasarkan perjanjian pembelian sisa saham sebagaimana tertuang dalam akta perjanjian resmi antara pihak-pihak terkait.

“Jika masih terdapat sisa saham setelah dilakukan alokasi terhadap pemesanan tambahan dan pembeli siaga, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel Perseroan,” kata manajemen PANI dalam keterbukaan informasi. Perusahaan menekankan bahwa hanya saham yang benar-benar terserap pasar yang akan diterbitkan.

Penggunaan Dana Rights Issue dan Arah Ekspansi Strategis

Seluruh dana yang diperoleh dari PMHMETD III setelah dikurangi biaya emisi akan dialokasikan pada dua fokus utama. Perusahaan menegaskan bahwa penggunaan dana ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat portofolio usaha.

Pertama, sebesar Rp 15,12 triliun akan digunakan untuk menambah penyertaan saham pada PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK). Penyertaan dilakukan melalui pembelian saham yang dimiliki oleh Agung Sedayu (AS) dan PT Tunas Mekar Jaya (TMJ) sebagai pihak penjual.

Pada opsi pertama, jika masyarakat tidak melaksanakan rights, maka dana yang dapat dihimpun mencapai Rp 13,8 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli 37,77% atau 2,14 miliar saham CBDK sesuai kebutuhan akuisisi.

Sementara itu, pada opsi kedua, jika masyarakat melaksanakan setidaknya 68,4% dari hak yang dimiliki, maka dana yang dapat dihimpun naik menjadi Rp 15,1 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli 41,37% atau 2,34 miliar saham CBDK.

Manajemen menjelaskan bahwa sisa dana untuk akuisisi CBDK akan berasal dari kas internal PANI. Perusahaan memastikan bahwa harga pembelian CBDK tetap di level Rp 6.450 per saham, sesuai prospektus awal tanpa ada perubahan nilai.

Perusahaan menegaskan bahwa harga pembelian ini juga selaras dengan rencana untuk mengakuisisi hingga 44,1% saham CBDK. Konsistensi harga menjadi bukti bahwa penilaian aset dan strategi perusahaan tidak berubah dari rencana awal.

Pendanaan ke Anak Usaha untuk Penguatan Infrastruktur

Selain akuisisi CBDK, sisa dana rights issue akan digunakan untuk penyertaan modal ke tiga entitas anak usaha. Penyertaan modal dilakukan melalui pengambilan bagian saham baru yang diterbitkan masing-masing anak usaha.

Dana tersebut dialokasikan untuk belanja modal yang mencakup berbagai kebutuhan pengembangan infrastruktur. Perusahaan menekankan bahwa investasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ekosistem usaha di bawah PANI.

Dengan asumsi seluruh pihak melaksanakan rights sesuai porsi dan komitmennya, termasuk MAP dan pembeli siaga, maka kepemilikan MAP pasca rights issue akan menjadi 86,52%. Sebelum aksi ini, MAP memegang 87,78% saham PANI.

Manajemen menjelaskan bahwa meskipun persentase kepemilikan MAP turun, struktur kepemilikan tetap memberikan kontrol penuh bagi pemegang saham mayoritas. Penurunan persentase disebabkan oleh dilusi alami dari penambahan jumlah saham beredar.

Perbandingan dengan Rencana Rights Issue Sebelumnya

PANI sebelumnya berencana melakukan rights issue sebanyak 1,11 miliar saham atau setara 6,19% dari modal ditempatkan dan disetor setelah aksi tersebut. Harga rights issue ketika itu ditetapkan Rp 15.000 per saham dengan potensi dana maksimal Rp 16,73 triliun.

Dalam jadwal sebelumnya, cum rights dijadwalkan pada 25 November 2025. Sementara itu, periode perdagangan rights direncanakan berlangsung pada 1–5 Desember 2025 sebelum akhirnya diubah.

Jadwal terbaru memberi ruang persiapan lebih panjang bagi investor. Perubahan jadwal juga memastikan proses administratif berjalan lancar dan mendukung transparansi informasi bagi seluruh pemegang saham.

Terkini