JAKARTA - Polri mengambil langkah cepat untuk menyalurkan bantuan di wilayah terdampak bencana alam, khususnya di Sumatera Utara. Keputusan ini dilakukan guna menjaga keamanan sekaligus memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan personel Polri bersama stakeholder terkait membuka akses ke masyarakat yang terisolasi. Hal ini menjadi prioritas agar bantuan dapat sampai tepat waktu dan kondisi masyarakat tetap aman.
Bantuan Disalurkan Lewat Transportasi Udara
Menghadapi tantangan daerah bencana yang sulit dijangkau, Polri menggunakan transportasi udara untuk mendistribusikan logistik. Metode airdrop dan pendaratan helikopter dimanfaatkan agar bantuan sampai ke lokasi yang terisolasi.
Trunoyudo menegaskan bahwa kehadiran Polri bukan hanya sekadar mengantar bantuan. Langkah ini juga bagian dari mitigasi risiko dan penanganan pascabencana agar situasi tetap terkendali.
Kolaborasi dan Sinergi Dalam Penanganan Bencana
Menurut Trunoyudo, kolaborasi antara Polri, pemerintah daerah, dan stakeholder lain sangat penting. Meski proses distribusi memakan waktu, kerja sama ini menjamin bantuan dapat diterima masyarakat yang membutuhkan.
Polri kembali mengirimkan ribuan kilogram bantuan untuk Aceh, Sumut, dan Sumbar pada Senin, 2 Desember 2025. Langkah ini menjadi bagian dari respons cepat yang dilakukan Polri sejak awal bencana melanda wilayah Sumatera.
Rincian Bantuan ke Wilayah Terdampak
Untuk wilayah Aceh, Polri mengirimkan 1.997,5 kilogram bantuan melalui pesawat CN 295. Bantuan mencakup makanan, logistik teknis, perlengkapan operasional, serta peralatan lapangan untuk mendukung masyarakat terdampak.
Di Sumatera Utara, Polri mendistribusikan 3.851 kilogram bantuan menggunakan pesawat Fokker 27 MK50. Paket bantuan ini terdiri dari logistik, makanan, pakaian, air mineral, dan perlengkapan khusus bagi kelompok rentan seperti ibu, anak, dan lansia.
Sementara di Sumatera Barat, total bantuan yang dikirim pada hari ini mencapai 234 kilogram. Meski jumlahnya lebih kecil, bantuan tetap difokuskan pada kebutuhan mendesak warga terdampak bencana.
Dampak Bantuan dan Keamanan Masyarakat
Distribusi bantuan ini diharapkan meringankan kesulitan warga terdampak banjir dan longsor. Kehadiran Polri juga berperan menjaga keamanan serta memastikan bantuan diterima dengan tertib dan aman.
Brigjen Trunoyudo menyatakan optimisme bahwa langkah cepat ini dapat memulihkan kondisi masyarakat secara bertahap. Kolaborasi antara Polri, BNPB, aparat TNI, dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan penyaluran bantuan.
Langkah ini juga menunjukkan kesiapan Polri dalam menghadapi bencana besar. Tidak hanya sekadar penyaluran logistik, tetapi juga penguatan sistem mitigasi dan koordinasi tanggap darurat di lapangan.
Polri menegaskan akan terus memantau kondisi di lokasi bencana untuk memastikan setiap kebutuhan masyarakat terpenuhi. Dengan demikian, masyarakat yang terdampak dapat merasakan dukungan langsung dari pemerintah melalui kehadiran Polri.
Distribusi bantuan, baik melalui darat maupun udara, diharapkan membantu mempercepat pemulihan sosial dan ekonomi warga. Sinergi antarinstansi memastikan bantuan tepat sasaran dan kondisi wilayah terdampak segera pulih.