JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto berjanji kepada pengungsi di Kota Kutacane, Aceh Tenggara, bahwa jembatan yang rusak akibat banjir bandang dan longsor segera diperbaiki. Salah satu jembatan yang menjadi fokus adalah Jembatan Pantai Dona di Desa Salim Pinim, yang berjarak 3 kilometer dari Bandara Alas Leuser, Kutacane.
Setibanya di lokasi, Presiden meninjau kondisi jembatan dan posko pengungsi. Ia menegaskan kepada masyarakat bahwa semua jembatan yang rusak akan segera dibuka kembali agar akses transportasi kembali normal.
Jembatan Pantai Dona dan Arus Sungai Alas
Di tepian Jembatan Pantai Dona yang telah ambruk, arus Sungai Alas mengalir deras dan berwarna kecokelatan. Sungai ini merupakan sungai terpanjang di Aceh, mengalir dari kawasan Gunung Leuser menuju Samudera Hindia, sehingga berperan penting bagi ekosistem dan transportasi lokal.
Presiden memberikan instruksi langsung kepada Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, beserta jajaran pendampingnya. Kehadiran pejabat lain, seperti Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf, memperkuat koordinasi penanganan darurat.
Jembatan Pantai Dona merupakan akses vital yang menghubungkan tiga kecamatan: Lawe Alas, Tanoh Alas, dan Babul Rahmah. Kehancurannya menghambat mobilitas warga dan distribusi logistik ke wilayah terdampak.
Kerusakan Infrastruktur Lain di Aceh
Tidak hanya Jembatan Pantai Dona, tiga jembatan rangka baja lainnya menuju kecamatan yang sama, serta menuju Kecamatan Darul Hasanah, juga ambruk akibat derasnya aliran Sungai Alas pada Kamis, 27 November 2025. Dampak ini memperparah isolasi wilayah dan kesulitan warga dalam mengakses kebutuhan pokok.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Aceh melaporkan bahwa lebih dari 20 jembatan di berbagai daerah Aceh mengalami kerusakan berat. Beberapa jembatan yang putus total di Aceh Tenggara antara lain Jembatan Silayakh, Jembatan Natam, Jembatan Salim Pipit, Jembatan Mbarung, dan Jembatan Pantai Dona.
Selain Aceh Tenggara, Kabupaten Gayo Lues juga terdampak parah dengan jembatan rusak di Jembatan Pasir Putih dan Jembatan Pintu Rime. Di Aceh Singkil, beberapa jembatan seperti Jembatan Suak Toben dan Jembatan Gosong Telaga mengalami kerusakan signifikan.
Kabupaten Bireuen juga tidak luput dari kerusakan, di mana jembatan rangka baja di Teupin Reudep, Kecamatan Peusangan Selatan, serta jembatan di Ule mengalami putus total. Hal ini menimbulkan kesulitan transportasi dan distribusi logistik untuk masyarakat lokal.
Prioritas Perbaikan dan Pemulihan Infrastruktur
Presiden Prabowo menekankan bahwa pembukaan kembali akses jembatan menjadi prioritas utama. Langkah ini dilakukan agar distribusi logistik, bantuan darurat, dan mobilitas warga terdampak dapat segera pulih.
Pemerintah menargetkan perbaikan jembatan dilakukan secara cepat dan terkoordinasi. Kehadiran Presiden di lokasi menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam pemulihan infrastruktur vital pasca-bencana.
Instruksi langsung dari Presiden kepada jajaran terkait juga mencakup pemantauan kondisi setiap jembatan dan penyediaan sumber daya yang diperlukan. Hal ini memastikan bahwa langkah-langkah perbaikan berjalan efisien dan tepat sasaran.
Harapan dan Dukungan untuk Warga Terdampak
Di tengah jembatan yang rusak, garis polisi dipasang untuk menjaga keamanan warga dan mencegah kecelakaan. Kehadiran Presiden memberikan rasa aman bagi pengungsi sekaligus menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kondisi mereka.
Presiden Prabowo berharap perbaikan infrastruktur segera mendorong pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan akses jalan dan jembatan yang normal, warga dapat kembali beraktivitas dan mendapatkan kebutuhan pokok dengan lebih mudah.
Pemerintah juga berkoordinasi dengan BPBD, PUPR, dan aparat daerah untuk meninjau kondisi jembatan lain yang terdampak. Langkah ini dilakukan agar seluruh wilayah terdampak dapat pulih secara menyeluruh dan risiko sosial akibat isolasi wilayah dapat ditekan.