Tim Gabungan Buka Jalur Darat Tarutung–Sibolga Percepat Distribusi Logistik

Senin, 01 Desember 2025 | 15:30:32 WIB
Tim Gabungan Buka Jalur Darat Tarutung–Sibolga Percepat Distribusi Logistik

JAKARTA - Sepanjang 40 kilometer jalan lintas Tarutung–Sibolga berhasil ditembus tim gabungan menggunakan alat berat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan hal ini sebagai langkah awal mempercepat distribusi bantuan dan operasi pencarian serta pertolongan (SAR).

Kepala BNPB Suharyanto menyebut, meski baru sebagian kecil, kemajuan ini menjadi signifikan terutama bagi Kabupaten Tapanuli Tengah. Jalur darat sebelumnya terputus di berbagai titik akibat longsor dan mengisolasi ratusan desa di wilayah tersebut.

Dampak Terputusnya Akses

Posko Pendukung Nasional di Tapanuli Utara melaporkan, akses menuju Parmonangan dan Adiankoting masih belum bisa dijangkau. Akibatnya, lebih dari 12.000 warga terisolasi dari jangkauan logistik dan evakuasi tim gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri.

Kondisi ini membuat warga terpaksa mengambil logistik sembako di toko swalayan dan gudang pemerintah. Hal tersebut terjadi dua hari lalu sebelum pembukaan sebagian jalur oleh alat berat.

Pembukaan Jalur Secara Bertahap

Upaya normalisasi jalur darat dipastikan berlanjut, termasuk ruas jalan lintas Kabupaten Mandailing Natal dari Singkuang ke Tabuyung. Beberapa ruas lain seperti Batang Natal–Muara Batang Gadis juga masih terputus di beberapa titik sehingga isolasi beberapa kecamatan belum sepenuhnya teratasi.

Petugas di bawah koordinasi teknis Kementerian Pekerjaan Umum membuka lintasan secara bertahap. Jalur nasional Sibolga–Padang Sidempuan dan Sibolga–Tarutung menjadi fokus utama untuk memulihkan akses transportasi darurat.

Kondisi Akses di Provinsi Lain

Selain Sumatera Utara, sejumlah akses di Aceh juga masih mengalami kerusakan. Perbatasan Sumatera Utara–Aceh Tamiang dan jembatan Meureudu di perbatasan Pidie Jaya–Bireuen mengalami kerusakan parah sehingga menghambat distribusi logistik.

BNPB mencatat, total korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai 442 jiwa. Sementara jumlah korban hilang mencapai 402 jiwa di tiga provinsi tersebut.

Pengungsian dan Bantuan Darurat

Pada hari ketujuh darurat bencana, petugas gabungan masih menangani pengungsian warga. Titik pengungsian tersebar di berbagai daerah, termasuk Tapanuli Utara dengan 3.600 jiwa, Tapanuli Tengah 1.659 jiwa, dan Tapanuli Selatan 4.661 jiwa.

Selain itu, Kota Sibolga menampung 4.456 jiwa pengungsi, Humbang Hasundutan 2.200 jiwa, dan Mandailing Natal 1.378 jiwa. Bantuan logistik dan layanan darurat terus disalurkan seiring pembukaan jalur darat secara bertahap.

Koordinasi Tim Gabungan

Koordinasi antara Basarnas, TNI, Polri, BNPB, dan Kementerian Pekerjaan Umum menjadi kunci pemulihan akses darat. Upaya ini memungkinkan distribusi logistik mencapai daerah terdampak lebih cepat dan efisien.

Penggunaan alat berat dan pembukaan jalan secara bertahap juga menjadi strategi utama untuk meminimalkan risiko tambahan. Jalur darat yang aman mempermudah evakuasi warga dan pengiriman bantuan bagi ribuan pengungsi.

Harapan Pemulihan Cepat

Suharyanto berharap, pembukaan jalur ini menjadi momentum bagi pemulihan infrastruktur di wilayah terdampak. Dengan akses darat yang mulai normal, distribusi logistik dan bantuan medis dapat lebih cepat menjangkau seluruh korban bencana.

Selain itu, pemulihan jalan lintas Tarutung–Sibolga diharapkan mendorong koordinasi dan efektivitas tim SAR. Hal ini menjadi langkah krusial dalam mengurangi risiko dan dampak lanjutan dari bencana di Sumatera Utara.

Terkini