JAKARTA - Ginjal adalah organ vital yang berfungsi menyaring limbah dan racun dari darah. Selain itu, ginjal juga menjaga keseimbangan cairan, mineral, dan elektrolit agar jantung dan saraf bekerja optimal.
Sayangnya, gaya hidup modern membuat penyakit ginjal semakin banyak menyerang, bahkan pada anak muda usia 20-an. Salah satu faktor utama adalah pola makan yang tinggi garam, gula, dan bahan olahan.
Makanan Olahan dan Daging Merah Menjadi Beban Ginjal
Sosis, nuget, dan makanan olahan lainnya mengandung banyak garam, gula, dan bahan kimia tambahan. Konsumsi berlebihan makanan ini terbukti meningkatkan risiko penyakit ginjal hingga 24 persen.
Daging merah kaya protein dan nutrisi, tetapi terlalu banyak asupan protein hewani membebani ginjal. Pilih sumber protein lebih sehat seperti ayam, tempe, dan tahu agar ginjal tetap aman.
Minuman Manis, Bersoda, dan Alkohol Picu Kerusakan Ginjal
Minuman kemasan yang tinggi gula memicu obesitas dan tekanan darah tinggi, faktor utama penyakit ginjal. Begitu pula minuman beralkohol yang menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan beban kerja ginjal.
Minuman bersoda, terutama berwarna gelap, mengandung fosfor buatan tinggi. Fosfor berlebih membuat ginjal harus bekerja ekstra untuk menyeimbangkan mineral tubuh, sehingga berisiko merusak fungsi ginjal.
Bijian Utuh, Mi Instan, dan Camilan Tinggi Garam Perlu Dibatasi
Roti gandum dan beras cokelat menyehatkan, tetapi konsumsi berlebihan bisa membebani ginjal karena kandungan kalium dan fosfor tinggi. Orang dengan kondisi ginjal sensitif dianjurkan membatasi asupan biji-bijian utuh.
Mi instan dan keripik juga berpotensi merusak ginjal karena tinggi natrium dan garam. Tekanan darah meningkat akibat konsumsi tinggi natrium, yang menjadi salah satu faktor risiko utama gagal ginjal.
Dengan memahami daftar makanan dan minuman berisiko tinggi ini, pola makan dapat disesuaikan untuk menjaga kesehatan ginjal. Menjaga asupan garam, gula, dan bahan olahan menjadi langkah utama agar ginjal tetap optimal dan terhindar dari kerusakan dini.