JAKARTA - Solo selalu identik dengan kekayaan kuliner yang unik dan menggugah selera. Salah satu hidangan yang kini menjadi favorit banyak wisatawan adalah sate kere, yang terbuat dari tempe gembus atau jeroan sapi.
Dahulu dianggap makanan rakyat jelata, kini sate kere justru banyak dicari karena rasanya yang khas dan tekstur gembus yang kenyal. Bumbu rempah meresap sempurna ke dalam tiap tusuk sate, menciptakan sensasi rasa autentik yang sulit terlupakan.
Bagi penikmat kuliner, mencicipi sate kere di Solo adalah pengalaman yang wajib dicoba. Banyak warung sate kere telah berdiri puluhan tahun, menjaga resep turun-temurun agar cita rasanya tetap asli hingga kini.
Warung Sate Kere Legendaris yang Wajib Dikunjungi
1. Sate Kere Yu Rebi, Favorit Mantan Presiden
Sate Kere Yu Rebi menjadi langganan mantan Presiden Joko Widodo, membuktikan kualitas rasa yang konsisten sejak 1986. Pengunjung dapat memilih sate tempe gembus, jeroan, dan sate campur yang menggoda selera.
Sate disajikan dengan bumbu kacang dan kecap khas Solo, menonjolkan tekstur gembus yang kenyal. Aroma daun jeruk dan tekstur kacang yang kasar membuat setiap gigitan terasa lebih kaya.
Lokasi: Jl. Kebangkitan Nasional No.10, Sriwedari, Laweyan, Surakarta. Jam buka: 10.00–20.00 WIB. Harga: Rp 10.000–Rp 30.000 per porsi.
2. Sate Kere Mbak Tugiyem, Sensasi Pedas yang Menggoda
Warung ini memulai perjalanannya pada 1977, awalnya berjualan keliling sebelum menempati lokasi tetap. Bumbu kacang yang gurih dan pedas menjadi ciri khas sate di sini.
Menu sate tempe gembus dan jeroan sapi seperti jantung, paru, lambung, dan usus dibakar sempurna. Selain sate, tersedia juga nasi liwet, tengkleng, dan gudeg untuk melengkapi pengalaman kuliner.
Lokasi: Jl. Arifin No.63, Jebres, dan Jl. Arifin No.73, Kepatihan Kulon, Surakarta. Jam buka: 06.00–22.00 WIB. Harga: Rp 5.000–Rp 25.000 per porsi.
3. Sate Kere Bu Mujiyem, Sambal Pedas Mantap
Bu Mujiyem dikenal dengan sambal pecelnya yang pedas dan cenderung agak cair, menciptakan harmoni rasa unik bersama sate. Berbagai sate tersedia, mulai tempe gembus, iso, babat, koyor, tetelan, kikil, hingga ginjal.
Sate disajikan dengan lontong, menambah kenikmatan saat disantap. Setiap tusuk dibakar hingga bumbu meresap sempurna, menjadikan pengalaman makan lebih memuaskan.
Lokasi: Jl. Veteran No.24, Serengan, dan Jl. A.R. Hakim No.112-106, Setabelan, Banjarsari, Surakarta. Jam buka: 06.00–22.00 WIB. Harga: Rp 5.000–Rp 20.000 per porsi.
4. Sate Kere Yu Tari, Legenda dengan Resep Terjaga
Yu Tari sudah berjualan sejak 1980-an dengan resep tradisional yang tetap dipertahankan. Pemanggangan menggunakan arang dan kipas manual sebanyak tiga kali memberi aroma dan rasa khas.
Sate dipadu dengan bumbu kacang dan berambang yang lezat. Lokasi pagi: Jl. Kebangkitan Nasional samping Pengadilan Surakarta; malam: Jl. Honggowongso depan Sami Luwes atau Jl. Veteran, Serengan. Jam buka: 09.00–16.00 WIB (pagi), 17.00–21.00 WIB (malam). Harga: ±Rp 10.000 per porsi.
5. Sate Kere Pak Sardi, Ramai Sejak 1998
Warung Pak Sardi telah buka sejak 1998 dan masih ramai dikunjungi. Kesederhanaan tempat tidak mengurangi rasa satenya yang khas.
Setiap tusuk dibakar sempurna, menghasilkan aroma yang menggugah selera. Lokasi: Jl. Dr. Rajiman No.164, Kemlayan, Serengan, Surakarta.
6. Sate Kere Mak Narti, Pilihan Kaki Lima di Malam Hari
Mak Narti mulai berjualan pukul 21.00 WIB, cocok sebagai makan malam atau camilan. Selain sate kere, tersedia tempe gembus goreng, tempe dele, dan sate jeroan.
Warung kaki lima ini memberi pengalaman kuliner tradisional yang unik. Lokasi: Jl. Sutan Syahrir No.97, Kepatihan Kulon, Jebres, Surakarta.
7. Sate Kere Pak Atin, Mangkal di Area Pasar
Pak Atin kerap mangkal di pasar tradisional seperti Pasar Legi, Elpabes, dan Setabelan. Menu utama selain gembus meliputi sate kikil, koyor, dan jeroan lain dengan harga terjangkau.
Lokasi dekat pasar menambah pengalaman autentik: aroma bakaran, hiruk-pikuk pasar, dan antrean warga lokal. Cocok bagi yang ingin merasakan sensasi kuliner tradisional secara menyeluruh.
Dengan 7 rekomendasi ini, wisata kuliner di Solo semakin lengkap dan beragam. Dari langganan pejabat hingga warung kaki lima legendaris, setiap tusuk sate kere menyimpan cita rasa otentik yang sulit dilupakan.