JAKARTA - Memasuki tahun kedua beroperasi, Bank Saqu mencatat pertumbuhan signifikan dari sisi jumlah pengguna. Hingga 14 November 2025, layanan digital milik Astra Financial dan WeLab ini telah menghimpun lebih dari 3,2 juta nasabah.
Dari total nasabah, sekitar 40 persen merupakan pelaku usaha mandiri atau solopreneur. Tren ini menunjukkan peran bank digital tidak hanya sebagai tempat menabung, tetapi juga mendukung produktivitas pengguna.
Chief Digital Business Officer Bank Saqu, Angela Lew Dermawan, menegaskan bahwa layanan bank digital kini menjadi katalis pertumbuhan individu dan usaha. “Semangat aktif dan produktif ini yang terus kami dorong,” ujarnya pada Jumat, 21 November 2025.
Sejak diluncurkan pada 20 November 2023, Bank Saqu telah mencapai beberapa capaian penting. Di antaranya, tingkat kepuasan nasabah (NPS) mencapai 90 persen, rating aplikasi 4,8 di App Store dan 4,7 di Google Play Store.
Inovasi Layanan dan Fitur Digital
Bank Saqu menawarkan berbagai fitur untuk memudahkan manajemen keuangan nasabah. Fitur seperti Tabungmatic, Patungan dengan Undang Teman, dan Set Target dirancang agar layanan finansial relevan dengan gaya hidup modern.
Selain transaksi, pengguna dapat memanfaatkan fitur untuk merencanakan tabungan dan target finansial secara personal. Pendekatan ini membantu nasabah memanfaatkan teknologi untuk produktivitas sehari-hari.
Bank Saqu juga mengoptimalkan teknologi untuk mendukung inklusivitas. Program good gesture, misalnya, menggandeng komunitas Tuli dan pemenang Solopreneur Academy untuk meningkatkan literasi keuangan yang lebih mudah diakses.
Inisiatif ini mencerminkan strategi perseroan untuk memperluas dampak sosial. Fokusnya tidak hanya pada transaksi finansial, tetapi juga pemberdayaan masyarakat dan pelaku usaha.
Penetrasi Komunitas dan Aktivitas Produktif
Bank Saqu memperluas penetrasi melalui komunitas gaya hidup dan aktivitas solopreneur. Komunitas Sunrise Society, misalnya, merangkul kelompok olahraga seperti lari, padel, panahan, dan badminton.
Kegiatan komunitas ini menjadi sarana edukasi finansial sambil membangun interaksi sosial. Strategi ini mendekatkan bank dengan nasabah melalui pengalaman yang menyenangkan dan relevan.
Dalam rangka perayaan dua tahun, Bank Saqu menawarkan promo menarik di sejumlah merchant. Selama periode 1–30 November 2025, harga spesial mulai Rp 9.900, sedangkan pada 20 November khusus promo Rp 2.000.
Promo ini menjadi salah satu cara Bank Saqu meningkatkan engagement dengan nasabah. Langkah ini juga sejalan dengan strategi digital untuk menciptakan pengalaman finansial yang menyenangkan.
Strategi Tahun Ketiga dan Masa Depan Digital
Memasuki tahun ketiga operasional, Bank Saqu menargetkan penguatan posisi sebagai mitra finansial generasi produktif. Fokus utama tetap pada pelaku usaha mandiri dengan fitur dan layanan yang personal.
Angela Lew Dermawan menegaskan komitmen perseroan untuk terus menghadirkan inovasi digital. “Kami akan terus menghadirkan produk, komunitas, dan ekosistem yang membuat finansial menjadi lebih menyenangkan dan bermakna,” ujarnya.
Bank Saqu melihat potensi besar pada segmen solopreneur dan UMKM yang berkembang pesat di Indonesia. Layanan digital yang mudah diakses menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan finansial mereka.
Perseroan berencana memperluas ekosistem agar nasabah dapat mengelola keuangan, berkolaborasi, dan meningkatkan produktivitas. Strategi ini diharapkan mendorong adopsi layanan digital secara lebih luas dan berkelanjutan.
Bank digital kini tidak hanya bersaing soal transaksi, tetapi juga soal pengalaman dan nilai tambah. Bank Saqu menekankan bahwa inovasi teknologi harus selaras dengan pemberdayaan masyarakat produktif.
Dengan dukungan fitur personalisasi, promosi, dan komunitas, Bank Saqu optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan. Hal ini sekaligus memperkuat posisi bank digital sebagai pilihan utama generasi produktif dan pelaku usaha mandiri.
Selain itu, pengembangan literasi keuangan digital menjadi prioritas untuk memastikan nasabah dapat memanfaatkan layanan dengan optimal. Kombinasi teknologi, edukasi, dan pemberdayaan menjadi strategi berkelanjutan perseroan.
Melihat tren penggunaan, Bank Saqu menilai layanan digital akan terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi mikro. Dengan strategi tepat, bank digital dapat menjadi katalis transformasi finansial untuk masyarakat produktif di Indonesia.