Harga Rumah di Legok Melonjak 50 Persen, Infrastruktur Baru Jadi Pendorong Utama

Senin, 24 November 2025 | 08:03:12 WIB
Harga Rumah di Legok Melonjak 50 Persen, Infrastruktur Baru Jadi Pendorong Utama

JAKARTA - Pergerakan pasar properti di Legok dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan dinamika yang sangat menarik bagi para pembeli maupun investor. Wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai kawasan hunian berkembang ini kini berubah menjadi salah satu titik pertumbuhan paling pesat di Tangerang Raya.

Dalam rentang waktu dua hingga tiga tahun terakhir, kenaikan nilai rumah di kawasan Legok bahkan mencatat pertumbuhan yang mengejutkan. Fenomena ini membuat banyak pihak mulai melirik potensi jangka menengah hingga panjang yang ditawarkan wilayah tersebut.

Menurut penjelasan Rita Megawati selaku Project Consultant dari Property Lounge, rumah yang berada di proyek Widari Village dan dibeli sekitar Rp 400 juta pada tahun 2021 kini diperkirakan telah mencapai nilai Rp 600 juta hingga hampir Rp 700 juta. Kenaikan sekitar 50 persen ini terjadi dalam periode 2023 hingga 2025.

Rita menyebut bahwa lonjakan nilai tersebut termasuk kenaikan yang melampaui ekspektasi pasar. Pertumbuhan yang signifikan ini membuat Legok semakin menonjol dalam peta properti Tangerang.

Kenaikan signifikan tersebut tidak muncul begitu saja, melainkan didorong oleh sejumlah faktor utama yang kini menjadi sorotan. Dua komponen infrastruktur dan pengembangan kawasan menjadi pendorong terkuatnya.

Akses Tol dan Kawasan Terintegrasi Jadi Motor Kenaikan Harga

Akses tol menjadi faktor paling dominan dalam mempercepat kenaikan nilai properti di Legok. Keberadaan Tol Serpong–Balaraja membuat kawasan ini dapat dijangkau hanya dalam waktu sekitar lima belas menit dari pintu tol.

Tidak hanya itu, ada rencana akses tol baru yang jaraknya hanya sekitar lima menit dari kawasan Widari Village. Jika akses ini terealisasi, mobilitas menuju berbagai pusat kegiatan akan semakin mudah bagi para penghuni.

Selain infrastruktur jalan tol, pengembangan skala kota terintegrasi juga memberikan dampak besar terhadap persepsi nilai kawasan. Kawasan township di Tangerang Raya terus berkembang dan saling terhubung satu sama lain.

Ekspansi BSD City yang semakin mendekati Legok turut meningkatkan posisi strategis wilayah ini. Dengan adanya developer besar yang terlibat, prospek pertumbuhan kawasan semakin kuat.

Integrasi kota baru biasanya membawa peningkatan fasilitas umum, komersial, hingga kawasan bisnis. Kondisi ini membuat permintaan terhadap hunian di Legok turut meningkat seiring waktu.

Faktor-faktor tersebut membentuk kombinasi yang membuat Legok menjadi salah satu kawasan dengan pertumbuhan nilai properti yang cukup menonjol. Para pelaku pasar kini mulai melihat Legok sebagai area investasi yang semakin matang.

Karakter Pembeli dan Tantangan Pasar Properti Legok Saat Ini

Segmen pembeli mendominasi arah perkembangan pasar properti di wilayah Legok. Menurut data pasar saat ini, segmen paling besar berasal dari end user atau pembeli rumah pertama.

Kebanyakan pembeli mencari rumah dengan harga di bawah Rp 1 miliar yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan keluarga muda. End user cenderung membeli untuk tempat tinggal daripada untuk spekulasi jangka pendek.

Kondisi ini membuat pasar di Legok relatif stabil karena tidak terlalu bergantung pada investor jangka pendek. Pasar yang kuat pada segmen end user biasanya lebih tahan terhadap gejolak harga.

Meski demikian, terdapat tantangan lain yang memengaruhi keputusan masyarakat untuk membeli rumah. Sebagian anak muda saat ini lebih tertarik pada instrumen investasi seperti pasar uang, emas, atau kripto.

Instrumen-investasi tersebut dianggap lebih likuid dan memberikan potensi kenaikan yang cepat. Namun properti tetap dipandang sebagai aset yang memiliki manfaat ganda karena dapat dihuni sekaligus berfungsi sebagai investasi.

Rita menyampaikan agar para developer tidak terlalu agresif dalam menaikkan harga. Menurutnya, pengembang sebaiknya fokus menghabiskan stok rumah yang belum terjual agar pasar tetap terjaga.

Saran ini menjadi penting untuk memastikan minat pembeli tetap stabil. Pengembang juga harus menyesuaikan strategi harga dengan kondisi daya beli masyarakat saat ini.

Detail Proyek Widari Village dan Rencana Pengembangan Berikutnya

Widari Village merupakan proyek hunian dua lantai yang berlokasi di Legok. Proyek ini menjadi salah satu contoh bagaimana aksesibilitas yang meningkat berhasil mendorong kenaikan nilai kawasan.

Dengan kedekatannya ke akses tol Legok dan konektivitas langsung ke BSD City, kawasan proyek menjadi semakin potensial. Faktor ini membuat rumah di proyek tersebut banyak diminati baik oleh end user maupun investor jangka panjang.

Proyek lanjutan bernama Widari Residence juga akan segera dikembangkan dalam bentuk mega cluster. Rencana awalnya adalah meluncurkan sekitar lima ratus unit rumah pada tahap pertama.

Pengembangan lanjutan ini diharapkan memperkuat citra kawasan Legok sebagai kota mandiri yang terus berkembang. Kehadiran proyek berukuran besar biasanya menjadi penanda pertumbuhan kawasan secara keseluruhan.

Hal ini sekaligus memperluas pilihan bagi masyarakat yang ingin membeli hunian di kawasan yang sedang naik daun tersebut. Produk secara keseluruhan juga akan mencerminkan perkembangan fasilitas kawasan dalam beberapa tahun ke depan.

Analisis Peluang dan Risiko Pasar Properti Legok

Dari sisi peluang, Legok memiliki potensi investasi jangka menengah hingga panjang yang cukup menarik. Kenaikan nilai sebesar lima puluh persen dalam dua hingga tiga tahun menjadi indikator kuat bahwa pasar di kawasan ini sedang berkembang pesat.

Pertumbuhan infrastruktur seperti akses tol dan integrasi kawasan menjadi faktor yang meningkatkan nilai jualnya. Tren ini diprediksi masih akan berlanjut seiring perkembangan kota-kota baru di sekitarnya.

Permintaan dari end user juga membuat pasar terasa lebih stabil daripada kawasan dengan dominasi investor spekulatif. Pasar dengan kebutuhan hunian nyata cenderung memiliki daya tahan lebih kuat ketika menghadapi perubahan ekonomi.

Pengembangan township terintegrasi memberikan nilai tambah lainnya karena biasanya diikuti fasilitas pendidikan, komersial, dan rekreasi. Fasilitas lengkap menjadi daya tarik utama bagi keluarga muda.

Aksesibilitas yang semakin baik berkat rencana tol baru akan terus meningkatkan nilai kawasan. Mobilitas yang cepat sangat diperhitungkan oleh calon pembeli rumah saat ini.

Dari sisi risiko, potensi overvaluasi bisa terjadi jika developer menaikkan harga secara berlebihan. Kenaikan harga yang tidak diimbangi daya beli dapat menurunkan minat pasar.

Preferensi generasi muda terhadap investasi seperti kripto dan emas juga dapat memengaruhi jumlah pembeli rumah secara keseluruhan. Tren tersebut membuat sebagian orang menunda membeli rumah.

Risiko lainnya terkait realisasi proyek infrastruktur yang membutuhkan waktu panjang. Jika rencana akses tol baru mengalami keterlambatan, dampaknya bisa memengaruhi persepsi nilai.

Properti juga memiliki risiko likuiditas karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual kembali. Hal ini perlu diperhitungkan bagi investor yang mencari aset cepat cair.

Pengembangan kawasan yang besar biasanya menyertakan biaya pengelolaan tambahan. Pembeli harus mempertimbangkan biaya lingkungan, iuran kawasan, dan kebutuhan pemeliharaan fasilitas.

Terkini