Harga Minyak Melemah di Tengah Dinamika Geopolitik Global

Jumat, 21 November 2025 | 01:18:10 WIB
Harga Minyak Melemah di Tengah Dinamika Geopolitik Global

JAKARTA - Perdagangan komoditas pada penutupan Kamis 20 November menunjukkan pergerakan yang tidak seragam antarproduk. 

Beberapa komoditas utama seperti minyak mentah kelapa sawit atau CPO dan nikel mengalami tekanan harga yang cukup nyata. Sementara itu batu bara tercatat tidak mengalami perubahan dan timah justru bergerak naik dibandingkan hari sebelumnya.

Perbedaan arah pergerakan ini menunjukkan bahwa faktor global mempengaruhi setiap komoditas secara berbeda. Situasi geopolitik hingga tren permintaan pasar memberikan dampak yang tidak merata di berbagai sektor. 

Kondisi ini menjadi gambaran bahwa pasar komoditas tengah berada dalam fase sensitif terhadap perkembangan ekonomi dan politik internasional.

Para pelaku pasar pun mencermati perubahan tersebut sebagai refleksi dari dinamika global yang terus berubah. Pergerakan harga yang beragam juga menunjukkan bahwa setiap komoditas merespons variabel eksternal secara spesifik.

Harga Minyak Tertekan oleh Situasi Politik Internasional

Komoditas minyak mentah menjadi salah satu sektor yang mengalami penurunan pada perdagangan Kamis 20 November. Harga minyak turun setelah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendorong Ukraina untuk mempertimbangkan kesepakatan damai dengan Rusia guna mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Kontrak berjangka Brent ditutup pada USD 63,38 per barel turun 13 sen atau 0,2 persen. Sementara itu kontrak berjangka West Texas Intermediate atau WTI berakhir di USD 59,14 per barel turun 30 sen atau 0,5 persen. Kedua acuan harga tersebut sempat menguat pada sesi perdagangan sebelum akhirnya turun kembali.

Kenaikan sementara sebelumnya dipicu laporan penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Namun usulan perdamaian AS–Rusia memberikan tekanan baru terhadap harga minyak karena berpotensi mengubah kalkulasi risiko geopolitik. 

Usulan tersebut mencakup penyerahan sebagian wilayah Ukraina kepada Rusia serta pengurangan kekuatan militer Ukraina. Zelenskiy menyatakan akan mempelajari usulan itu dan berkonsultasi dengan AS.

Harga Batu Bara Stabil Tanpa Perubahan Signifikan

Berbeda dengan minyak batu bara justru mencatatkan pergerakan yang tetap stabil pada penutupan perdagangan. Harga batu bara berada di posisi USD 111 per ton dan tidak menunjukkan kenaikan maupun penurunan sepanjang sesi perdagangan tersebut.

Stabilnya harga batu bara mencerminkan kondisi pasar yang masih berada pada titik keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan. Faktor eksternal yang biasanya memengaruhi harga seperti cuaca atau pergantian musim tidak menunjukkan dampak besar pada hari itu.

Selain itu tren permintaan dari negara importir utama belum memperlihatkan lonjakan maupun penurunan signifikan. Kondisi ini membuat batu bara menjadi salah satu komoditas dengan pergerakan paling tenang pada perdagangan kali ini.

Harga CPO Mengalami Penurunan Seiring Tekanan Pasar

Minyak kelapa sawit atau CPO juga mengalami penurunan harga pada penutupan perdagangan Kamis. Harga CPO turun 1,68 persen menjadi MYR 4.155 per ton. Penurunan ini mengikuti sentimen pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk tren produksi dan perubahan konsumsi global.

Selain itu tekanan harga juga dapat berasal dari persaingan dengan minyak nabati lainnya yang turut memengaruhi minat pembeli. Fluktuasi nilai tukar dan kondisi ekonomi negara produsen besar juga memberikan kontribusi terhadap pelemahan harga CPO.

Pergerakan turun ini membuat pelaku industri harus mencermati perkembangan ke depan guna melihat apakah tren penurunan akan berlanjut atau akan stabil pada level tertentu.

Nikel Turun Seiring Lemahnya Sentimen Permintaan Global

Nikel menjadi komoditas lain yang mencatatkan penurunan harga pada penutupan perdagangan. Harga nikel turun 1,02 persen menjadi USD 14.501 per ton berdasarkan laporan bursa logam internasional. Penurunan ini menandai tekanan yang dialami sektor logam dasar dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh melemahnya permintaan dari sektor industri yang menggunakan nikel sebagai bahan baku khususnya baterai dan stainless steel. Tren ini turut menggerakkan pasar ke arah yang lebih berhati-hati.

Dengan penurunan tersebut pelaku pasar tetap mengamati bagaimana kondisi permintaan global terutama dari negara-negara pengguna utama logam ini. Perubahan kebijakan industri dan tren mobil listrik juga menjadi faktor yang perlu dipantau.

Timah Menguat Menopang Sektor Logam di Tengah Tekanan Pasar

Berbeda dari nikel dan sebagian komoditas lainnya harga timah justru menunjukkan penguatan pada penutupan perdagangan. Harga timah naik 0,31 persen dan berada di angka USD 37.068 per ton. Kenaikan ini menunjukkan adanya dorongan permintaan yang relatif stabil pada komoditas tersebut.

Kenaikan timah juga menjadi sinyal positif bagi sektor logam yang dalam beberapa hari terakhir didominasi oleh tekanan harga. Pergerakan naik ini memberikan indikasi adanya kebutuhan industri yang tetap tinggi untuk timah.

Dengan penguatan tersebut timah menjadi salah satu komoditas yang menutup perdagangan hari itu dengan performa positif di tengah kondisi pasar yang cenderung fluktuatif.

Terkini